Mensosialisasikan Vegetarian: Kesempatan, Usaha Serta Kreativitas

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi (Tzu Chi Batam)
Diana Loe, relawan Tzu Chi Batam membuat Zong Zi asin dan manis/Nyonya untuk diuji makan oleh relawan saat meeting.

Mensosialiasikan pola makan vegetarian menjadi kian penting terutama di tengah pandemi ini. Ungkapan “Harus Mempraktikkan dan Menasehati Vegetaris” mengiang di telinga dan hati setiap relawan Tzu Chi. Bertepatan dengan Festival Duan Wu atau Bak Cang, Tzu Chi Batam menggenggam kesempatan untuk mensosialisasikan vegetaris melalui Penjualan Zong Zi (Bak Cang) Vegetaris yang diadakan dari tanggal 10-13 Juni 2021.

Zong Zi manis/Nyonya lebih sesuai dengan selera masyarakat luas.

Pembuatan Zong Zi sudah dimulai sehari sebelumnya, sedangkan pemotongan bahan sudah mulai dilakukan dari tanggal 25 Mei 2021. Dari pukul 7 pagi, 40 relawan sudah berkumpul dan disibukkan dengan tanggung jawab mereka masing-masing. Baik itu memasak nasi, membersihkan daun, menimbang isi dan mengikat Zong Zi. Setiap relawan bersungguh hati bersumbangsih dengan harapan dapat mengubah mindset masyarakat terhadap masakan vegetaris lewat tindakan nyata.

Zong Zi Vegetaris ini dapat mensosialisasikan vegetaris. Kegiatan ini kita ingin menyampaikan bahwa masakan vegetaris tidak seburuk yang mereka bayangkan. Zong Zi vegetaris yang kami buat sangat enak dan sangat harum,” tutur Djaya Iskandar, koordinator kegiatan.
 

Tugas pembuatan Zong Zi dicicil untuk menutupi minimnya relawan di masa pandemi.

Pembaruan Rasa Mengakomodir Setiap Kalangan
Sesungguhnya penjualan Zong Zi Vegetaris sudah tidak lagi asing bagi relawan Tzu Chi Batam. Namun semenjak pandemi covid-19, Tzu Chi Batam mulai memasarkan Zong Zi Vegetaris keluar dari komunitas relawan menuju masyarakat yang lebih luas. Agar Zong Zi vegetaris Tzu Chi dapat diterima oleh masyarakat luas, relawan Tzu Chi Batam sadar perlu meracik rasa yang dapat diterima oleh non vegetaris dengan menfaatkan bahan yang aman dikonsumsi oleh seluruh kalangan, terutama para vegetaris.

Relawan memasak isi Zong Zi terdiri dari 6 bahan dan belasan bumbu/rempah-rempah.

Zong Zi rasa Nyonya (manis) itu adalah sesuatu yang belum pernah saya makan. Tapi karena diberitahu bahwa Zong Zi Nyonya masyarakat lebih suka, maka saya coba pergi cari tahu dengan beli Zong Zi dari orang lain dan menilai yang mana yang terbaik rasanya,” terang Diana Loe, relawan konsumsi.

“Saat memulai, saya perhatikan Nyonya Zong Zi ini banyak sekali proses yang perlu dilakukan. Tahun sebelumnya punya Zong Zi (rasa asin) lebih mudah. Resepnya kita baur sehingga rasanya menjadi sangat enak,” tambahnya.

Keranjang Ramah Lingkungan
 

Barisan relawan pengikat Zong Zi.

Ketika waktu menunjukan pukul 9, puluhan keranjang yang masing-masing berisi 8 butir Zong Zi sudah siap dijemput oleh para pemesan. Setiap keranjang dihiasi dengan penuh perhatian sebagai wujud terima kasih relawan kepada para pemesan. Relawan juga berharap pemesan dapat memberdayakan keranjang tersebut dalam kehidupan sehari-hari menggantikkan alternatif lain yang kurang ramah lingkungan.

“Saya secara pribadi bukan vegetaris, tapi lumayan suka makan masakan vegetarian. Sangat enak dan sangat sehat,” jawab Doris Heng, pemesan Zong Zi Vegetaris.

Tekad Yang Tidak Tergoyahkan
Keuntungan bukanlah tujuan utama Tzu Chi mengadakan Penjualan Zong Zi Vegetaris, namun saat mendengar penjualan telah mencapai 500 keranjang yang ditargetkan, hati relawan seketika dipenuhi rasa sukacita dan syukur. Di acara syukuran yang diadakan pada tanggal 11 Juni, panitia menyampaikan terima kasih mareka yang terdalam kepada setiap relawan yang bersedia hadir. Walau hati masih terasa was-was karena pandemi covid-19, namun niat mereka mensosialisasikan vegetarian sedikitpun tidak goyah.
 

Banyak pemesan memanfaatkan jasa ojek daring saat mengambil Zong Zi.

“Sangat terima kasih kepada para Bodhisatwa dan keluarga karena mereka pagi-pagi sudah datang, lakukan sampai sangat telat. Setiap mereka melakukan dengan sepenuh hati walau kebanyakan sudah berusia di atas 50. Jarang ada generasi muda yang bisa bungkus Zong Zi.” Djaya Iskandar menyampaikan rasa syukur.

Gan En (syukur dan terima kasih) Diana Loe yang sudah sibuk selama 2 pekan ini, bahkan lebih. Bahkan dia kemarin sampai terjatuh, tapi hari ini dia tetap datang untuk mendukung sampai akhir. Sampai sekarang dia masih belum pulang,” Djaya menambahkan.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menyambut Festival Bacang

Menyambut Festival Bacang

24 Juni 2015 Menyambut festival bacang atau kue cang yang jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan lunar, relawan Tzu Chi Medan mengadakan kegiatan pembuatan kue cang bersama. Sebanyak 3.500 buah kue cang dibuat oleh relawan dalam waktu 4 hari.
Setiap Hal Harus Disyukuri

Setiap Hal Harus Disyukuri

22 Juni 2015

Pameran Jing Si kali ini memang berbeda karena sekaligus menyambut Festival Bacang yang jatuh pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Lunar. Sehingga, dalam pameran ini, selain menawarkan produk-produk Jing Si, juga ditawarkan bacang vegetarian yang terbuat dari Nasi Jing Si.

Berkah Perayaan Hari Bacang di Panti Sahabat Baru

Berkah Perayaan Hari Bacang di Panti Sahabat Baru

21 Juni 2017

Bagi opa dan oma di Panti Sahabat Baru, waktu sepertinya sudah terhenti. Sehari-hari mereka hanya menunggu kedatangan sanak saudaranya yang berkunjung. Namun kedatangan relawan Tzu Chi dari komunitas Kebon Jeruk hari itu membangkitkan ingatan mereka pada perayaan Pe-Cun atau perayaan hari Bacang.

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -