Mensyukuri Berkah Yang Ada

Jurnalis : Henny Laurence (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Robin Johan (Tzu Chi Makassar)
 

foto
Insan Tzu Chi Makassar bersama-sama membagikan bingkisan Natal kepada warga tidak mampu pada tanggal 8 Desember 2013.

Seminggu sebelum acara pembagian bingkisan Natal kepada warga pra-sejahtera, relawan Tzu Chi terlebih dahulu melakukan survei ke tempat tinggal warga dan membagikan kupon kepada mereka. Selama survei, kita dapat melihat bahwa masih banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan. Dengan demikian kita pun harus mensyukuri berkah yang ada.

 

Pada Minggu, tanggal 8 Desember 2013 jam 09.00 pagi, sebagian relawan sudah berkumpul di kantor yayasan untuk bersama-sama menuju ke lokasi. Pembagian bingkisan Natal diadakan di Gereja Paroki St. Petrus Gembala Sumigo yang terletak diluar kota Makassar. Kami pun menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar.

Sebanyak 200 warga yang akan menerima bingkisan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar. Meskipun bingkisan yang diterima sangat sederhana, namun mempunyai makna yang sangat mendalam. Karena itu merupakan wujud cinta kasih yang tulus dari Tzu Chi dan sangat membantu mereka.

foto   foto

Keterangan :

  • Dengan penuh kerendahan hati dan ucap syukur, relawan Tzu Chi membagikan bingkisan (kiri).
  • Setelah acara pembagian bingkisan Natal berakhir, seluruh relawan yang hadir pun berfoto bersama (kanan).

Sebagai ketua 1 dewan Pastoran, Paulus Hadu mengatakan sangat menghargai cara kerja yayasan Buddha Tzu Chi Makassar dengan prinsip survei langsung agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Ia juga berharap supaya kerjasama ini dapat terus terjalin karena Paroki di luar kota Makassar, banyak umat yang kurang mampu. Salah satu warga yang menerima bingkisan, Florianus mengatakan, “Terima kasih kepada Tuhan telah memberi kasihnya kepada umatnya melalui yayasan Buddha Tzu Chi, mudah-mudahan yayasan Buddha Tzu Chi makin berkembang dan bisa bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan, semua relawan bekerja sangat luar biasa.” Ia pun baru pertama kali mendapat bingkisan Natal dari Tzu Chi.

Sebagai pemberdayaan sosial ekonomi Paroki, Heri sangat membantu terlaksananya acara ini. Mulai dari survei, pembagian kupon, hingga saat pembagian bingkisan. Heri  bersyukur kepada Tuhan dan Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah membagikan kasih kepada umat Paroki Sungguminasa yang sangat membantu umat pra-sejahtera di Parokinya. “Menurut kami, ini suatu proses yang baik dan betul-betul sangat menyentuh. Tidak membeda-bedakan suku, ras, agama,” ungkap Heri. Ia pun berharap agar insan Tzu Chi terus melakukan kerja yang baik dan menyebar cinta kasih ke seluruh pelosok. Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat, jam 11.00 siang. Acara pembagian bingkisan pun berakhir. Relawan  Tzu Chi dan anak-anak beasiswa sebanyak 30 orang bekerja dengan perasaan suka cita.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Pencerahan di Tengah Masyarakat

Suara Kasih : Pencerahan di Tengah Masyarakat

21 Juli 2010
Sesungguhnya, penempelan Kata Perenungan Jing-Si disosialisasikan pertama kalinya oleh insan Tzu Chi di daerah Wenshan, Taipei. Pada tahun 2004 lalu, mereka mulai mensosialisasikan Kata Perenungan Jing-Si.
Persiapan Baksos Kesehatan Tzu Chi di Tiga Pulau

Persiapan Baksos Kesehatan Tzu Chi di Tiga Pulau

22 September 2017

Relawan dan Tim Medis Tzu Chi Indonesia ikut dalam Apel Khusus Pelepasan Tim Baksos Kesehatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) TNI di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis, 21 September 2017. Baksos kesehatan akan diadakan pada 22-24 September di tiga pulau: Panjang, Tunda, dan Ujung Kulon.

Peringatan 49 Tahun Tzu Chi

Peringatan 49 Tahun Tzu Chi

13 Mei 2015 Kebaktian ini sendiri merupakan pelimpahan jasa dari rasa terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Master Cheng Yen dalam mendirikan Tzu Chi.
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -