Mensyukuri Berkah

Jurnalis : Henny Laurence (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Jacky Teguh W. (Tzu Chi Makassar)

fotoSatu per satu anak-anak panti asuhan yang hadir mendapatkan bingkisan cinta kasih dari relawan Tzu Chi Makassar.

 

Hari kamis, tanggal 25 Agustus 2011, relawan Tzu Chi Makassar berkesempatan  berbagi  kebersamaan kepada sesama saat menggelar acara buka puasa dengan anak-anak Panti Asuhan Rahmatullah, Mawaddah, Al Bakti Kota Makassar dan juga anak-anak warga Program Bebenah Tzu Chi di Kampung Lette, Makassar.

 

 

 

Dalam acara buka bersama ini sebanyak 147 anak-anak panti dan 46  anak-anak  Kelurahan Lette hadir  untuk berbagi kebersamaan yang diadakan  di Kantor Perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar  yang dimulai pada pukul 15.30 WITA. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh dengan suasana kekeluargaan.

Saat relawan Tzu Chi menayangkan video sejarah berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi, para undangan tampak mendengarkan dengan tenang dan tertib. Usai penayangan video tersebut , Ronny Shixiong, relawan Tzu Chi lantas memberikan 4 buah pertanyaan kepada anak-anak. Setiap panti yang diwakili oleh seorang anak akan mendapatkan sebuah pertanyaan. Bagi anak  yang dapat menjawab dengan benar maka ia akan mendapatkan sebuah hadiah kain sarung.

Saat Ronny Shixiong bertanya, “Siapakah nama pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, berpusat dimanakah Tzu Chi, apa misi Tzu Chi dan apa visi Tzu Chi?” Ternyata semua pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan benar oleh anak-anak. Maka anak-anak pun mendapat hadiah  untuk Lebaran. Semoga hadiah itu dapat mengingatkan mereka akan Tzu Chi di kemudian hari.

foto  foto

Keterangan :

  • Saat relawan menayangkan video tentang sejarah Tzu Chi, para peserta dengan antusias menyimak dan memerhatikannya. (kiri)
  • Di penghujung acara salah seorang anak diikutsertakan tampil di depan untuk memeragakan isyarat tangan. (kanan)

 

Acara makin  meriah saat anak-anak kemudian naik ke atas panggung belajar isyarat tangan  sambil diiringi  lagu “Satu Keluarga”. Anak-anak tampak sangat menikmati  pentas mereka di atas panggung.  Menurut ustaz  Dg. Nyarra dari Kelurahan Lette, acara buka bersama dengan anak panti asuhan  ini adalah satu wujud kepedulian, cinta kasih, dan ajang menjalin silaturahmi antar sesama yang berasal dari berbagai macam latar belakang.

Sementara itu, Nurhazanah dari Panti Asuhan Mawadah merasa berbahagia karena diajak  untuk hadir dalam acara buka bersama. “Banyak hal  baik yang kami lihat misalnya, ketertiban, keramahan, dan  ketulusan hati dari para relawan Tzu Chi,” kata Nurhazanah. Ia pun menambahkan melalui  tanyangan  film  ia melihat  luhurnya  komitmen Master Cheng Yen dalam membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan, menanggulangi korban bencana alam. Tzu Chi  sungguh memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, apalagi  pada saat memberikan  bantuan sandang dan pangan. Semua dibagikan  secara langsung. “Dipikulkan beras dan diberikan ke tangan yang bersangkutan. Lalu membungkukkan badan memberi dengan hormat. Sungguh hati kami sangat tersentuh karena yayasan  mau berbagi dengan kaum dhuafa di bulan Ramadan ini,” tambahnya.

Dalam acara ini, relawan Tzu Chi juga serasa diingatkan  kembali  bahwa kita seharusnya  terus  mensyukuri  berkah  yang telah  diberikan dan juga  bersyukur  diberikan kesempatan  untuk berbagi kasih  dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan. Dalam acara buka puasa  yang dikoordinir oleh Shie Hwa dan Jenny Gunawan ini, anak-anak panti juga mendapatkan paket cinta kasih  dari Tzu Chi. Sebelum buka bersama dilakukan (adzan Maghrib tiba), relawan mengajak  anak-anak  untuk berdoa dan mendengarkan kuliah tujuh menit (kultum) yang dibawakan oleh ustad  Dg. Nyama.

Setelah acara buka bersama  selesai, anak-anak pun kemudian pulang  ke panti sambil membawa  buah tangan berupa kue, permen, sandal, alat tulis, angpau, dan lain-lain. Meski isi buah tangan tidak seberapa jika dinilai dengan uang, tetapi makna yang terkandung di dalamnya sangatlah berarti karena buah sumbangsih banyak pihak. Semoga dengan adanya buah tangan tersebut anak-anak panti dapat merasakan  kehangatan di dunia dan juga suasana hari Lebaran. Melalui acara ini relawan Tzu Chi juga berharap  akan semakin  banyak  bodhisatwa yang terinspirasi  untuk turut bersumbangsih  kepada sesama.


Artikel Terkait

Kami Datang, Kami Lihat, Kami Peduli

Kami Datang, Kami Lihat, Kami Peduli

05 November 2018
Keterbatasan ekonomi yang melanda Jumiah saat ini mengharuskannya tinggal di rumah tua, di samping kandang sapi milik tetangganya. Dinding rumahnya hanya bilik bambu tipis dengan lantai tanah, dan atapnya bocor di beberapa bagian. “Kadang cucu saya terpaksa tidur dengan ember menutupi wajah kalau hujan lebat,” kata Jumiah berkaca-kaca.
Banjir Jakarta: Mengungsi di Tzu Chi Center

Banjir Jakarta: Mengungsi di Tzu Chi Center

20 Januari 2013
Heni bersama putri dan saudarinya baru tiba di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara sekitar pukul 3 dini hari. Ia adalah salah seorang warga dari Kampung Muara Baru. Pada hari Kamis pagi 17 Januari, air mulai masuk ke kampung Muara yang terletak persis di belakang bendungan Pluit, Jakarta Utara.
Banjir Konawe: Bantuan Langsung Bagi Pengungsi

Banjir Konawe: Bantuan Langsung Bagi Pengungsi

18 Juni 2019

Tzu Chi Indonesia merespon kejadian banjir yang melanda wilayah Konawe, Sulawesi Tenggara dengan memberikan bantuan medis dan paket kebutuhan bagi para pengungsi di wilayah Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara pada Senin, 17 Juni 2019.

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -