Menulis dan Merasakan
Jurnalis : Metasari (He Qi Utara), Fotografer : Metasari (He Qi Utara)Lim Ji Shou Shixiong, relawan asal Malaysia ini berbagi kisah mengenai bagaimana penulisan pasien kasus Tzu Chi yang baik. |
| ||
Ajaran Tzu Chi adalah warisan mulia yang berguna bagi semua manusia sehingga harus diwariskan kepada generasi penerus. Bagaimana kita mewariskannya? Melalui tulisan, foto, dan video (3 in 1). Mewariskan ajaran Tzu Chi berarti mewakili Master Cheng Yen menjadi mata dan telinga beliau. Mari menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen dengan menjadi relawan 3 in 1. Demikianlah pembukaan undangan yang bertemakan “Menulis Kisah Pasien Kasus Tzu Chi”. Acara rutin yang dilakukan oleh 3 in 1 Yayasan Tzu Chi ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2012, pukul 16.00 WIB di Jing Si Books & Café Pluit, Jakarta Utara. “Pada dasarnya semua relawan dapat menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen. Relawan 3 in 1 merupakan bagian dari Budaya Humanis yang mengandung unsur Benar, Bajik, Indah,” ucap Hok Lay Shixiong sebagai pembawa acara. Kegiatan 3 in 1 merupakan wadah bagi kita untuk menyebarkan cinta kasih dan menghimpun banyak hati untuk turut serta menjadi bodhisattva dunia. Pada kesempatan ini Apriyanto Shixiong sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Dunia Tzu Chi, dan Lim Ji Shou Shixiong, Relawan Tzu Chi Malaysia yang pernah terlibat sebagai relawan 3 in 1 juga turut hadir sebagai pembicara.
Keterangan :
“Menulis Kisah Pasien Kasus Tzu Chi” tema ini diangkat karena banyak sekali kisah-kisah pasien penerima bantuan Tzu Chi yang dapat menginspirasi sesama jika diceritakan. Yayasan Buddha Tzu Chi tidak hanya ingin membantu mereka yang mengalami masalah keuangan maupun kesehatan saja, namun juga ingin membantu mengobati luka batin yang dialami oleh mereka. “Menurut saya untuk menulis artikel pasien, kita harus mencari sisi emosional dari kisah tersebut, lalu kita juga harus menulis dengan detail dan dengan cinta kasih. Selain itu kita juga harus mengangkat sisi inspirasi relawannya (relawan pendamping-red),” jelas Apriyanto Shixiong Pada pelatihan relawan 3 in 1 ini ditampilkan ceramah Master Cheng Yen yang bercerita tentang kisah penerima bantuan Tzu Chi di Indonesia, yaitu Budi Salim, seorang anak yang dikala itu mengalami sakit tumor di bagian bibirnya dan mendapat bantuan dari Yayasan Tzu Chi Indonesia. Setelah pulih dari luka operasinya, ia berjualan kue di pasar usai pulang bersekolah dan sebagian dari hasil penjualannya ia sumbangkan ke celengan bambu Tzu Chi. Kisah ini sangatlah menginspirasi banyak orang. Seorang anak kecil yang usai mendapatkan bantuan, ia pun berbagi sedikit penghasilannya untuk dapat bersumbangsih kepada orang lain yang juga membutuhkan. Relawan 3 in 1 Adalah Pemimpin
Keterangan :
Ji Shou Shixiong juga menerangkan bahwa dalam sebuah tulisan juga harus disertai timeline, yaitu urutan waktu dan kejadian. Selain menulis dengan 5 W + 1 H kita juga dapat menerapkan “Empat Kebenaran Mulia” dalam sebuah tulisan, yang terdiri dari kebenaran tentang penderitaan, kebenaran tentang sebab penderitaan, kebenaran tentang lenyapnya penderitaan dan jalan menuju lenyapnya penderitaan. Kita tidak boleh hanya sekedar menuliskan penderitaan seseorang, saat melihat penderitaan tersebut kita mencari apa sebab penderitaan yang dialaminya. Lalu setelah itu bagaimana penderitaan tersebut dapat hilang hingga mereka pun dapat kembali berjalan menuju ke jalan kebenaran. Ji Shou Shixiong mengatakan bahwa relawan 3 in 1 bukanlah reporter tetapi mereka adalah pemimpin. Tugas 3 in 1 bukan hanya sekedar menuliskan sebuah kisah, tetapi juga memimpin masyarakat kearah yang lebih baik. Karena seiring dengan pengalaman yang mereka dapatkan, mereka pun akan sampai pada tahap pembicara. Mereka akan berbagi kisah kepada semua orang sehingga setiap orang pun tahu berbagai kisah nyata yang penuh inspirasi. Relawan Tzu Chi adalah relawan yang mendalami ajaran Jing Si, 3 in 1 juga mendalami ajaran Jing Si, oleh karena itu setiap relawan juga adalah seorang relawan 3 in 1. Master Cheng Yen mengatakan bahwa dalam melakukan segala sesuatu kita harus Yong Xin (sepenuh hati). Dengan melakukan setiap kegiatan dengan sepenuh hati, hasil yang di peroleh akan lebih baik dan akan berguna bagi kehidupan kita. Ji Shou Shixiong juga berkata bahwa turun ke lapangan adalah merasakan dengan sepenuh hati. Merasakan pikiran dan hati setiap pasien. Sehingga saat orang lain membaca sebuah kisah yang memiliki perasaan tersebut, mereka bukan hanya terharu, tapi juga mau membangkitkan cinta kasih dalam diri sendiri dan mendapatkan pelajaran yang berharga. | |||
Artikel Terkait
Tzu Chi Sinar Mas Salurkan Bantuan APD di Kabupaten Siak
12 Mei 2020Tzu Chi Sinar Mas bergerak menyalurkan bantuan kebutuhan medis. Relawan Xie Li Siak dalam kesempatan kali ini, 29 April 2020 menyalurkan bantuan kepada Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Siak dan Puskesmas di Kecamatan Kandis.
Berbagi Cinta Kasih Kepada Opa Oma
22 Maret 2012 Pada tanggal 4 Maret 2012, Hu Ai Sunter kembali mengadakan pengobatan gratis kepada Opa Oma di Pademangan Barat. Beberapa hari ini, Jakarta Utara selalu diguyur hujan.Meningkatkan Literasi Berbahasa Mandarin Lewat Pendidikan
10 Februari 2020Kinokuniya Indonesia mendonasikan 1.885 buku berbahasa Mandarin untuk Misi Pendidikan Tzu Chi pada Kamis, 6 Februari 2020. Buku-buku ini akan digunakan oleh Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dan Sekolah Tzu Chi Indonesia yang menggunakan tiga bahasa (Indonesia, Inggris, Mandarin) dalam proses pembelajarannya.