Menumbuhkan Benih Budi Pekerti

Jurnalis : Lilian (He Qi Barat), Fotografer : Bobby (He Qi Barat)

Minggu kedua di Desember 2014, relawan Tzu Chi, mengadakan kelas budi pekerti di Aula Lantai 2 Sekolah Cinta kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat.

Tawa riuh terdengar dari salah satu ruangan kelas di Gedung Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Pagi itu di Minggu kedua Desember 2014, sedikit berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, karena kegiatan Qin Zi Ban (kelas Budi Pekerti) diadakan lebih awal dari yang seharusnya di minggu keempat. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi absennya  para peserta kegiatan menjelang liburan sekolah di akhir tahun.

"Selamat Pagi...!"seru Elly Chandra selaku MC. Lebih dari dua puluh xiao pu sa (Bodhisatwa kecil), sebutan untuk anak-anak peserta kegiatan, yang tetap aktif dan antusias mengikuti kegiatan kali ini. Acara dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan pemanasan untuk sedikit melenturkan otot-otot yang kaku. Semua relawan dan orang tua xiao pu sa diajak untuk ikut melakukan gerakan senam tersebut dan semuanya menyambut dengan antusias sambil meniru gerakan-gerakan instruktur. Kemudian diikuti dengan doa bersama yang dilakukan dengan rapih dan khidmat oleh para xiao pu sa.

Setelah itu, para orang tua dan relawan disuguhi dengan pertunjukan isyarat tangan (shou yu) dari para xiao pu sa, yang telah mereka pelajari sebelumnya. Terlihat mereka dengan fasih memeragakan gerakan-gerakan isyarat tangan sesuai dengan lagu Xiao Tai yang de Wei xiao (Senyuman Matahari Kecil).

Elly Chandra (kacamata), Relawan pembimbing saat itu, mengajak anak-anak untuk mendalami arti kata perenungan dan contoh praktik nyatanya.

Ada yang memeragakan dengan penuh percaya diri, dan ada juga yang masih malu-malu. Penampilan polos mereka, menghibur hadirin yang terdiri dari para relawan dan orang tua Xiao pu sa.

Acara dilanjutkan dengan memainkan game seru. Pada game kali ini, seperti biasa xiao pu sa diharuskan membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Mereka dibagi dalam 5 kelompok untuk menyusun potongan-potongan puzzle figur wajah seorang anak perempuan yang telah disiapkan oleh para relawan sebelumnya. Salah satu xiao pu sa ditutup matanya menggunakan penutup mata dan diharuskan menempel potongan puzzle tersebut ke posisi yang seharusnya dengan dipandu oleh teman satu kelompoknya. Mereka berlomba-lomba memandu temannya agar menempatkan potongan seperti mata, hidung, telinga, mulut, rambut dan pita rambut ke posisi yang benar sehingga membentuk sebuah figur wajah seorang anak perempuan. Di sini terlihat adanya kerjasama tim yang diajarkan kepada para xiao pu sa demi mencapai satu tujuan yang sama.

Anak-anak juga diajak untuk bermain sambil belajar. Permainan kali ini mengimbau anak-anak untuk bekerjasama menyusun wajah 

Selepas acara permainan, seperti biasa setiap bulan xiao pu sa juga menuangkan celengan yang sudah mereka isi dari rumah setiap hari.

Di ujung permainan, sungguh menggemaskan melihat hasil dari usaha mereka. Ada yang posisi matanya terbalik sehingga terlihat seperti juling, ada yang telinganya tertempel tidak menyatu dengan kepalanya, namun ada pula yang memang nyaris sempurna sesuai dengan posisinya. Terlepas dari semua itu, usaha dan kerjasama mereka patut diacungi jempol. Mereka bisa memprakti kkan apa yang telah dipelajari dalam kelas Qin Zi Ban ini. Gilbert, salah satu xiao pu sa yang menjadi kelompok yang menang dalam game kali ini mengaku sudah terbiasa dengan sistem permainan yang mengutamakan kerja sama dan merasa sangat senang mengikuti kelas Qin Zi Ban tiap bulan seperti ini, "Setiap bulan datang, senang sekali."ungkapnya.

Selepas acara game, seperti biasa setiap bulan xiao pu sa juga menuangkan celengan yang sudah mereka isi dari rumah setiap hari. Satu per satu mereka maju dan dengan tulus mereka menuangkan isi celengannya masing-masing. Terlihat mereka senang sekali bisa ikut bersumbangsih dan hasil dari celengan mereka bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan. Melalui celengan dana kecil amal besar ini, mereka diajarkan untuk menumbuhkan rasa welas asih membantu sesama.

Dengan semua materi pembelajaran di kelas Qin zi ban ini diharapkan kepada para xiao pu sa untuk bisa tumbuh menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur, saling menghormati dan bahu membahu di setiap situasi, serta memiliki rasa welas asih.


Artikel Terkait

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -