Menumbuhkan Benih Kebajikan
Jurnalis : Yuliana Widjaja (He Qi Utara), Fotografer : Yuliana Widjaja (He Qi Utara) Kelas Qin Zi Ban untuk pertama kalinya diadakan di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk. Anak-anak datang diantar oleh orang tua mereka. |
| ||
Pada awal acara, anak-anak dibagi menjadi 4 kelompok dan diperkenalkan pada masing-masing Mama kelompok mereka. Kemudian shigu dan shibo mengajarkan bahasa isyarat tangan dengan lagu Gan Xie. Anak-anak dengan serius mengikuti isyarat tangan yang diajarkan. Lagu tersebut berisi bagaimana kita semua harus berterima kasih pada orang tua, bumi, langit, teman-teman dan guru kita. Kata Perenungan pada pertemuan pertama dalam kelas Qin Zi Ban ini adalah “Sumbangsih” yang berbunyi “Ping qiong bu shi nan, fu gui xue dao nan” yang artinya orang kurang mampu (miskin) sulit bersumbangsih (dana), orang mampu (kaya) sulit belajar Dharma”. Agar kata “sumbangsih” ini dapat lebih mudah dimengerti oleh anak-anak, penyampaiannya dibuat dalam bentuk film kartun yang bercerita bagaimana tokoh utama dalam film kartun ini bersumbangsih dengan tenaga.
Keterangan :
Setelah itu, sekilas anak-anak juga dikenalkan dengan daur ulang. Ketika diitanya mengenai kegunaan dari botol bekas air mineral, seorang anak bernama Cindy menjawab, “Untuk diisi ulang.” Dengan gaya lucu seperti seorang pesulap, Yuli Natalia shigu berseru, “Sim salabim abracadabra, berubah…!” Ia sedang mencoba menjelaskan kepada anak-anak bahwa botol-botol bekas air minum dapat berubah menjadi barang-barang berguna seperti selimut melalui proses daur ulang, serta dapat dijadikan wadah/tempat barang-barang. Sebagai salah satu contoh adalah celengan. Di akhir acara, anak-anak diajak berkreasi bersama orang tuanya menghias botol minuman bekas menjadi celengan. Shigu dan shibo juga bermaksud mengajak anak-anak untuk membiasakan diri menyisihkan sebagian dari uang mereka untuk ditabung sehingga pada saat terjadi bencana atau pada saat dibutuhkan, mereka dapat dengan gembira ikut berdana dari hasil celengan mereka sendiri. | |||
Artikel Terkait
Lumpur Bukan Penghalang untuk Berbagi Kepedulian
25 Januari 2019Kamis 24 Januari 2019 tepatnya pukul 10.15 Wita rombongan relawan Tzu Chi Makassar menuju lokasi bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Selatan akibat dari luapan Sungai Jeneberang pada Selasa, 22 Januari 2019. Relawan membagikan bantuan darurat berupa makanan hangat dan minyak gosok untuk meredakan gatal-gatal yang dialami warga.
Dukungan Terus Mengalir untuk Pelaku UMKM
11 November 2021Angka jumlah pasien Covid-19 saat ini sudah menurun jauh. Tetapi kondisi perekonomian masih belum kembali normal. Kondisi ini menjadi pertimbangan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk melanjutkan kegiatan Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi.
Gathering Xie Li Tzu Chi Cabang Sinar Mas
10 Februari 2022Tzu Chi Cabang Sinar Mas menggelar gathering sukarelawan Xie Li 2021 secara daring pada Sabtu, 29 Januari 2022. Acara ini diikuti 1.792 peserta.