Menumbuhkan Kebiasaan Tepat Waktu dan Giat Belajar

Jurnalis : Lina Lecin (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Cindy Clara (Tzu Chi Pekanbaru)

Pada Minggu, 9 Maret 2025, Tzu Chi Pekanbaru mengadakan pertemuan Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban Besar di Kantor Tzu Chi Pekanbaru. Sebanyak 10 Duifu Mama, 33 Xiao Pu Sa, dan 31 orang tua murid hadir dalam acara ini.

Pertemuan Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban Besar (siswa kelas 4 – 6 SD) yang ke-8 diadakan pada Minggu, 9 Maret 2025, pukul 10.00 WIB di Kantor Tzu Chi Pekanbaru. Kegiatan ini dihadiri oleh 74 peserta, terdiri dari 10 Duifu Mama (relawan pendidikan – wanita), 33 murid dan 31 orang tua murid.

Diawali pembacaan ikrar Xiao Pu Sa (Bodhisatwa Cilik), kegiatan dilanjutkan dengan penampilan lagu, Di Qiu De Hai Zi (Anak-Anak Bumi), dan kemudian diikuti dengan pembelajaran melalui kata perenungan Master Cheng Yen, "hanya dengan melakukan, kita memperoleh pengalaman batin. Hanya dengan bersumbangsih kita memperoleh kekuatan." Kata-kata ini menginspirasi peserta untuk merenungkan makna dari tindakan dan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya berbagi dalam membangun kekuatan batin.

Pertemuan kali ini diawali dengan penampilan lagu Di Qiu De Hai Zi (Anak-Anak Bumi) yang dibawakan oleh Xiao Pu Sa melalui peragaan isyarat tangan.

Duifu Mama mengajak Xiao Pu Sa untuk membuat pesawat terbang kertas. Setelah melewati beberapa tahap melipat pesawat, mereka berkesempatan menerbangkan pesawatnya.

Lina, relawan Duifu Mama, menyampaikan materi dengan tema Tepat Waktu dan Giat Belajar, "Proses pembelajaran selalu penuh dengan tantangan, asalkan sikap kita serius dan positif, tidak takut akan kesulitan, berlatih terus, serta belajar dari kegagalan, pasti akan bisa mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan," jelas Lina.

Lewat materi hari itu, Lina juga menambahkan, "semoga Xiao Pu Sa, dapat menumbuhkan kebiasaan baik untuk menyelesaikan kewajiban tepat waktu." Para Xiao Pu Sa kemudian diajak Athing, relawan Duifu Mama, untuk melipat pesawat terbang.

Beberapa pesawat milik Xiao Pu Sa dapat terbang dengan jarak jauh, sementara beberapa lainnya mencoba menerbangkan pesawat mereka tetapi gagal.

Kevin Daniel, yang hanya dapat menerbangkan pesawat dengan jarak dekat, mengatakan dia akan belajar melipat lebih baik lagi dan mencoba lagi, mungkin pesawatnya tadi terkena angin.

Setelah melewati beberapa tahap melipat pesawat, para Xiao Pu Sa kemudian diberikan kesempatan untuk menerbangkan pesawat kertasnya ke tempat yang telah ditentukan. Beberapa Xiao Pu Sa dapat menerbangkan pesawat dengan jarak yang jauh, sementara beberapa Xiao Pu Sa lainnya gagal menerbangkan pesawatnya dengan baik. Seperti salah satunya Ghievaro yang dapat menerbangkan pesawat dengan jarak jauh, telah melakukan persiapan melipat dengan baik, sementara Kevin Daniel yang hanya dapat menerbangkan pesawat dengan jarak dekat berujar, "saya akan belajar melipat lebih baik lagi, akan coba lagi mungkin tadi kena angin," ujarnya. Sementara itu, Xiao Pu Sa lainnya berjanji akan berusaha memperbaiki kekurangan yang ada.

Lewat permainan ini, diharapkan para Xiao Pu Sa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, tidak menunda-nunda, giat belajar, serta berusaha menentukan target dan mewujudkannya dengan tindakan nyata.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Wajah-Wajah Baru Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Selatpanjang

Wajah-Wajah Baru Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Selatpanjang

19 Agustus 2024

Relawan Tzu Chi Selatpanjang kembali mengadakan tahun ajaran kelas Budi pekerti di tahun 2024. Di mulai pada bulan Agustus 2024 ini relawan pendidikan Selatpanjang meneriima 40 orang murid-murid dengan wajah-wajah baru.

I Am Super

I Am Super

07 November 2018

Pada Minggu, 4 November 2018 relawan Tzu Chi mengadakan kelas budi pekerti di Aula Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke dengan tema “Pahlawan”. Kegiatan ini diikuti oleh 34 anak-anak.

Mengenal Rasa Puas

Mengenal Rasa Puas

25 Januari 2016
Agar para murid dapat memahami materi pembelajaran, relawan menceritakan sebuah cerita yang berjudul “Sebuah Pensil Berukuran 1 cm” yang mengisahkan tentang keluarga Xiao Ding Zi yang tinggal di sebuah desa kecil di dataran tinggi di Tiongkok.
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -