Menumbuhkan Rasa Bersyukur
Jurnalis : Lina Karni Lukman (He Qi Utara), Fotografer : Erli Tan, Stephen Ang (He Qi Utara)RelawanTzu Chi melakukan kunjungan kasih ke rumah pasien penerima bantuan pengobatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberi perhatian, semangat, dan melihat kondisi pasien. |
| ||
Kehidupan Ibu Casirah Melihat kondisi kaki pasien yang diperban dan tampaknya masih begitu bengkak, Po San Shixiong pun bertanya, ‘’Ibu kakinya bengkak sekali, sudah pernah dioperasi?’’ Casira bercerita, ‘’Saya sudah 2 kali dioperasi. Sakit saya ini pertama cuma benjolan di kaki, tetapi sangat gatal, makin lama benjolannya makin besar, laludiperiksadan dioperasi di rumah sakit di Bandung. Dulu 12 tahun yang lalu berobat masih murah, jadi saya pakai uang sendiri, tapi cuma benjolannya saja yang dibuang karena tidak bisa sekaligus operasinya, mesti beberapa kali operasi . Lalu saya pindah ke Rusun Cinta Kasih 2 ini dan ketemu dengan Bapak Suryana yang melihat kaki saya begini merasa kasihan, terus dia dampingin (menemani) saya ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, mohon bantuan buat berobat. Saya dibantu Tzu Chi berobat ke RSCM dan sudah dioperasi lagi, tapi cuma di betis, itu juga sudah lama sekali operasinya. Sekarang saya mau dioperasi lagi biar sembuh kaki saya tapi bagaimana caranya ya?’’ Posan Shixiong kemudian memberikan saran agar pasien memperbaharui surat-surat SKTM dan lainnya yang diperlukan, memasukkan kembali berkas tersebut ke yayasan agar bisa segera ditindaklanjuti lagi.
Keterangan :
Setelah mengetahui kondisi kesehatan sang ibu, Posan Shixiong kemudian menanyakan tentang kondisi kesehatan Carsina. ‘’Dia kelihatannya baik, tapi waktu itu pulang sekolah dia jatuh di rumah dan kepalanya benjol. Sewaktu saya sampai rumah dia menangis dan dibawa berobat ke rumah sakit dan mesti seminggu sekali. Berobatnya gratis, tapi ongkos ke rumah sakitnya yang mahal. Saya kan tidak mampu jadi saya minta resep dari dokter, beli obat saja di apotik biar ringan. Jadi satu bulan cuma sekali ke dokter.’’ jawab sang ibu yang juga menjadi penjual ikan. Mendengar itu Posan Shixiong memberikan nasihat kepada Carsina agar sang anak rajin sekolah dan bisa mendapatkan beasiswa dan juga membantu orangtua. ‘’Adik (Carsina) mau atau tidak membantu orang tua?’’ tanya beliau kepada sang anak. ‘’Mau, Pak,’’ Carsina menjawab malu-malu. ‘’Kalau mau membantu orang tua, adik sekolahnya yang rajin dan benar supaya nanti sukses bisa bikin orang tua bahagia, juga berbakti kepada orang tua. Kalau kita berbakti kepada orang tua, hidup kita nanti ke depannya akan bahagia juga,’’ tutur Posan Shixiong dengan ramah. Bersumbangsih Melalui Celengan Bambu.
Keterangan :
Bisa menolong tentunya lebih baik daripada ditolong. Walaupun jumlahnya tidak seberapa, ternyata setelah digabungkan dengan sumbangan dari orang lain jumlahnya menjadi banyak, dan oleh Tzu Chi uang sumbangan itu digunakan untuk menolong orang yang membutuhkan bantuan. “Jadi ibu ada uang seratus atau dua ratus rupiah atau berapapun setiap harinya, masukkan saja ke dalam celengan bambu dan disertai ucapan, saya mau menolong orang. Dengan begitu pikiran dan tangan kita telah berbuat baik dan juga berdoa semoga dengan uang ini bisa menyembuhkan orang yang sakit, karena ibu berdoa untuk orang lain agar cepat sembuh juga termasuk mendoakan diri ibu sendiri.” Dengan mengikuti kegiatan kunjungan kasih, relawan dapat melihat dan memberikan laporan tentang kondisi terbaru dari pasien yang telah dibantu, apakah pasien tersebut sudah kembali pulih atau karena berbagai sebab membuat kondisi kesehatannya menjadi lebih buruk, sehingga bisa segera ditindak lanjuti oleh Tzu Chi. Selain itu, kegiatan kunjungan kasih juga menumbuhkan rasa bersyukur dalam diri relawan. Kunjungan dari relawan yang ramah dalam memberikan perhatian, hiburan dan dukungan semangat bagaikan keluarga sendiri membuat pasien merasa terhibur juga sangat senang dan bahagia. Seperti yang dikatakan oleh Posan Shixiong dalam sharing-nya usai kegiatan ini, ‘’Kita sebagai relawan memang bukan dokter yang bisa menyembuhkan penyakit fisik pasien, tetapi dengan memberikan perhatian yang tulus kita bisa menyembuhkan kondisi batin pasien itu.” | |||
Artikel Terkait
Bertukar Budaya dan Belajar Bersama
08 Agustus 2016 Pada tanggal 27 Juli – 05 Agustus 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kedatangan rombongan dari SD Tzu Chi Hualien, Taiwan. Kunjungan ini diikuti oleh 26 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru, relawan 3in1 Tzu Chi Taiwan, dan murid SD Hualien.Tzu Chi Sigap Memberikan Bantuan Banjir
03 Februari 2020Bencana banjir yang melanda Jabodetabek dan Banten pada 1 Januari 2020 telah menyisakan dampak yang begitu parah. Kerugian materi juga menimbulkan korban jiwa, dan ribuan orang mengungsi. Relawan Tzu Chi dengan sigap menyalurkan bantuan langsung kepada korban.
Paket Berkah untuk Warga Kelurahan Grogol
03 Mei 2021Pada Sabtu, 1 Mei 2021 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 bekerjasama dengan TNI dan Polri membagikan 250 paket Bantuan Sosial Peduli Covid-19 kepada warga yang terdampak secara ekonomi akibat penyebaran Covid-19 di Kelurahan Grogol, Jakarta Barat.