Menumbuhkan Rasa Peduli Sesama

Jurnalis : Sunaryo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Sunaryo, Ani, Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

doc tzu chi indonesia

Salah satu warga Karimun begitu bahagia dan semangat menuangkan celengan cinta kasihnya. Raut wajah seperti ini menambah semangat para relawan Tzu Chi.

“Cinta Kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.” Kata Perenungan Master Cheng Yen ini dapat dijadikan pedoman bagi kita bahwa semakin banyak kita berbuat baik maka cinta kasih tidak akan berkurang, tetapi sebaliknya cinta kasih akan semakin bertumbuh dan berkembang.

Pada tanggal 28 Januari 2018, Yayasan Buddha Tzu Chi KP Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan rutin tiap tiga atau empat bulan sekali: pengumpulan koin cinta kasih. Kali ini pengumpulan koin cinta kasih dilakukan di sepanjang jalan Nusantara dan Trikora yang merupakan pusat Kota Karimun.

Pada hari yang sama, di kantor Tzu Chi juga diadakan kegiatan donor darah. Sebagian relawan ada yang mendonorkan darahnya sebelum pergi melakukan pengumpulan koin cinta kasih, oleh karena itu pengumpulan koin cinta kasih dimulai pukul 10.00 WIB. Sebanyak 24 relawan berbaris rapi dan mendapatkan arahan dari Jurman Shixiong (panggilan untuk relawan Tzu Chi pria –red). Dalam briefing singkat ini mereka juga dibagi menjadi 5 kelompok. Selain relawan Tzu Chi, kegiatan ini diikuti pula oleh para pelajar SMP, SMA dan anak asuh Tzu Chi. Mereka dibimbing dan diajari untuk dapat bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada mereka.

doc tzu chi indonesia

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan rutin pengumpulan koin cinta kasih pada 28 Januari 2018. Sebelum berangkat, relawan yang dibagi menjadi lima kelompok ini berdoa terlebih dahulu agar kegiatan berjalan lancar.

doc tzu chi indonesia

Cuaca yang lumayan panas tidak menyurutkan semangat para relawan untuk menyusuri toko-toko dan rumah warga Karimun di sepanjang Jl. Nusantara dan Trikora.

Dalam pengumpulan koin cinta kasih ini, relawan juga membagikan celengan bagi warga yang belum memiliki celengan cinta kasih tersebut. Mereka menyusuri toko-toko, rumah warga, hotel, dan lain-lain dengan sopan dan tata krama. Warga sendiri tidak merasa asing dengan kehadiran relawan yang datang mengumpulkan koin cinta kasih ini, bahkan ada warga yang justru sudah menunggu kapan mereka bisa menuangkan koin kebajikan mereka.

Salah satunya Riflo (62) yang sudah 30 tahun berjualan di pasar Sri Karimun. “Saya merasa senang dan bersyukur mendapat celengan dari Tzu Chi, karena dengan uang koin kita bisa bantu orang,” ujar Riflo.  “Saya juga mengajak para pembeli untuk turut serta mengisi celengan Tzu Chi,” sambungnya semangat.

doc tzu chi indonesia

Riflo merasa sangat senang dan bersyukur mendapatkan celengan dari Tzu Chi.  Ia juga berharap agar semuanya juga dapat saling berbagi satu sama lain.

doc tzu chi indonesia

Sebanyak 24 orang relawan yang berpartisipasi pada kegiatan pengumpulan koin cinta kasih kali ini. Selain relawan, diikuti pula anak asuh Tzu Chi yang turut berpartisipasi.

Dengan penuh antusias, Riflo menuangkan celengan cinta kasihnya. Setelah menuangkan celengan beliau juga menuturkan, “Saya tidak merasa terbebani dengan celengan ini, justru saya berharap agar semua warga Karimun mendapat celengan ini, agar semuanya dapat saling berbagi satu sama lain.” Riflo pun berharap celengan cinta kasih ini bisa tepat sasaran kepada orang yang membutuhkan.

Dalam hidup bermasyarakat tentu membutuhkan orang lain, oleh sebab itu sudah seharusnya peduli terhadap sesama. Walaupun hanya dengan sedikit memberi apabila dilakukan dengan penuh keikhlasan dan berulang-ulang akan mendapatkan berkah yang besar. Uang koin 100 rupiah akan sangat bermanfaat jika kita gunakan untuk membantu orang, tetapi selembar uang 100 ribuan tidak bermanfaat apabila kita hambur- hamburkan.

Dalam Kata Perenungan Master Ceng Yen berbunyi, “Dalam melakukan perbuatan baik, jangan perhitungkan berapa banyak yang dilakukan, asalkan pantas untuk dilakukan, lakukan saja dengan penuh kesungguhan hati.” Dengan semakin banyak masyarakat yang turut bersumbangsih maka semakin banyak pula kepedulian masyarakat. Dengan saling tolong menolong maka hidup akan terasa lebih bermakna. Kehidupan yang aman, tentram, dan damai akan tercipta. Niat yang baik pasti akan mendatangkan kebaikan, seperti yang Master katakan, “Bersumbangsih secara langsung disertai rasa syukur, membuat kita sungguh merasakan nilai sebuah kehidupan.” 

Editor: Yuliati

 


Artikel Terkait

Air Hujan Sebagai Sumber Kehidupan

Air Hujan Sebagai Sumber Kehidupan

26 Februari 2018
Warga Asmat yang tinggal di pedalaman menggunakan air hujan sebagai pemenuh kebutuhan air sehari-hari. Ini menjadikan masyarakat Asmat rentan terkena penyakit karena kurang menjaga kebersihan.
Koin untuk Kemanusiaan

Koin untuk Kemanusiaan

16 Desember 2015
Paulus Moleonoto, Wakil Direktur Utama PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. (tengah) turut menuangkan celengannya bersama karyawan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis ini.
Mengajak Peduli pada Sesama Lewat Program SMAT

Mengajak Peduli pada Sesama Lewat Program SMAT

30 Januari 2017

Tzu Chi Bandung kembali menggelar Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT). Kali ini SMAT digelar di Best Western Premier La Grande Hotel, yang dihadiri para staf dari berbagai departemen. Para peserta mengaku makin mengenal lagi tentang Tzu Chi dan siap bersumbangsih melalui Celengan Bambu.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -