Menumbuhkan Semangat Welas Asih

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Riadi Pracipta (He Qi Barat)

fotoPembina RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Oey Hoey Leng berharap melalui gathering ini cinta kasih para staf medis di lingkungan RSKB Cinta Kasih Tzu Chi dapat terbangkitkan.

 

Sejak Rumah Sakit Tzu Chi berdiri pertama kali di Taiwan, Master Cheng Yen pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi mengembangkan prinsip menghargai jiwa manusia dan menganggap pasien sebagai keluarga sendiri. Karena itu setiap Rumah Sakit Tzu Chi di berbagai cabang Tzu Chi di beberapa negara mengembangkan konsep agar setiap pasien tidak akan merasa sedang berada di rumah sakit, tetapi sedang berada di rumah, karena adanya pelayanan serta keramahan yang diberikan oleh tim medis dan para relawan.

 

Namun untuk menjaga semangat ini tidaklah mudah. Dan salah satu cara untuk mempertahankan semangat budaya humanis dalam pelayanan kesehatan adalah dengan selalu mengadakan pelatihan atau gathering. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan visi yang sama dari para relawan, karyawan, dan staf medis agar dapat berkiprah dalam dunia kesehatan yang berbudaya humanis, serta sebagai sarana untuk berbagi inspirasi yang dapat membangun kasih sayang.  Alasan inilah yang menjadi latar belakang diadakannya gathering relawan, karyawan, dan tim medis RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Gathering yang diadakan selama dua hari pada hari Sabtu 16 Juli dan Minggu 17 Juli 2011 ini mengusung tema “Gathering Keluarga Besar RSKB”

Gathering yang bersifat informal itu berisikan sharing dari para relawan tentang pengalamannya dalam menjalani misi kesehatan Tzu Chi. Ji Shou, salah satu relawan yang memberikan materi memutarkan berberapa cuplikan film inspirasi yang maknanya adalah kasih sayang dan memanfaatkan waktu adalah sesuatu yang tak boleh terlewatkan dalam hidup ini. Selain itu Neneng Sofia, relawan Tzu Chi yang biasa mendampingi pasien di RS Cipto Mangunkusumo juga menjelaskan bahwa menebarkan cinta kasih memang membutuhkan waktu. Kendati demikian proses itu adalah bagian dari pelatihan diri.

foto  foto

Keterangan :

  • Melalui sharing, diharapkan para peserta bisa belajar dari sebuah kisah dan pengalaman yang dialami oleh paramedis dalam menunaikan tugasnya. (kiri)
  • Keindahan budaya humanis Tzu Chi (shou yu) juga menjadi sebuah pedoman bagi para dokter dan perawat di RSKB Cinta Kasih. Kelembutan dan keindahannya menjadi cerminan dalam melayani setiap pasien yang datang berobat.(kanan)

Maka dari itu Oey Hoey Leng, relawan Tzu Chi selaku Pembina RSKB berharap dalam gathering hari itu para staf medis RSKB dapat membuka cakrawalanya dan mengetahui kalau cinta kasih adalah sesuatu yang lumrah di Tzu Chi. Ia menjelaskan gathering yang sederhana ini sesungguhnya bermaksud memperkenalkan kepada para staff medis niat luhur Tzu Chi dalam misi kesehatan yang harus diterapkan di RSKB. “Bukan sekadar moto tapi ada sesuatu yang bisa direalisasikan di RSKB Cinta Kasih, karena sebenarnya dari sharing relawan mereka bisa melihat bahwa di bagian yang lain begitu sungguh-sungguh dan begitu kuat dalam pelayanan terhadap mereka yang membutuhkan,” jelasnya.

Lebih lanjut Oey Hoey Leng menerangkan gathering itu bertujuan agar para staf medis paham bahwa yang mereka layani ini bukan pasien yang mampu, tetapi lebih banyak pasien yang kurang mampu. Dan tentunya untuk memberikan pelayanan yang maksimal tanpa memandang perbedaaan dibutuhkan welas asih yang luar biasa. Menurutnya mendengungkan welas asih dengan cara tutorial bukanlah cara yang mudah untuk diserap oleh para staf medis, yang dikarenakan keterbatasan waktu dan kesiapan menerima pesan. Oleh karena itu proses pengiriman pesan yang termuat melalui kegiatan berbagi cerita akan lebih mudah diserap oleh penerima dalam bentuk pemaknaan atas konsep yang terkirim. “Kalau selama ini kita hanya bilang harus melayani dengan hati, sepertinya akan sangat sulit. Berapa banyak kemampuan kita untuk bicara seperti itu dan mendampingi mereka. Dengan adanya gathering ini kita berharap mereka dapat dengan mudah meresap pesan yang kita maksud,” katanya.

  
 

Artikel Terkait

Sebarkan Kebajikan agar Dunia Terbebas dari Bencana

Sebarkan Kebajikan agar Dunia Terbebas dari Bencana

31 Oktober 2018

Membangun 3.000 rumah bagi korban bencana di Lombok, NTB dan Palu Sulteng, pastinya memerlukan dana yang banyak. Untuk itu Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun turut menggalang dana. Penggalangan dana dilakukan dua hari, hari pertama diadakan di Pasar Maimun dan Pasar Bukit Tembak, serta hari kedua diadakan di Coastal Area.

Kamp 4 in 1: Kemandirian di Griya Jing Si dan Pelatihan Diri di Era Digital

Kamp 4 in 1: Kemandirian di Griya Jing Si dan Pelatihan Diri di Era Digital

30 September 2024

Di Kamp 4 in 1 hari kedua, 29 September 2024, para peserta berkesempatan mendengarkan sharing dari De Deng Shifu dan Wang Ben Rong, CEO Badan Misi Pendidikan Tzu Chi.

Hadir dan Melayani Dengan Cinta Kasih

Hadir dan Melayani Dengan Cinta Kasih

02 Juli 2019

Rabu, 26 Juni 2019, Tzu Chi Biak bekerjasama dengan Polres Biak, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Biak, dan Pemda Biak mengadakan Baksos Bhayangkara 2019 di Desa Syabes Distrik Yendidori, Biak, Papua.

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -