Menumbuhkan Syukur di Tzu Chi
Jurnalis : Purwanto (Relawan Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Mieli (Relawan Tanjung Balai Karimun) Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu mengadakan acara pelatihan sekaligus kilas balik tahun 2012. |
| ||
Setelah pembacaan 10 sila Tzu Chi, Dewi Shijie, relawan asal Batam menjelaskan visi dan misi Tzu Chi secara singkat dan jelas. Dewi Shijie menyatakan bahwa menjadi relawan Tzu Chi harus melatih dan menumbuhkan tanggung jawab dari dalam diri kita sendiri. Tanggung jawab bukanlah tugas untuk membebani yang harus dipikul sendiri, melainkan tangggung jawab untuk melatih kedisiplinan seseorang demi melatih diri ke arah lebih baik. Dipandu oleh Nely Shijie, suasana di ruangan terasa khidmat saat relawan mendengar penjelasan ceramah Master Cheng Yen tentang pedoman menjalani kehidupan secara benar. Dalam pelatihan ini, panitia memutar video kilas balik kegiatan-kegiatan yang dilakukan relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun selama tahun 2012, guna meningkatkan semangat di tahun berikutnya. Saat sharing kesan dan pesan dari relawan biru putih yang baru, Dwi Harianto Shixiong terinspirasi dari salah satu relawan di Jakarta yang menyampaikan “Kalau kita tidak bahagia mengikuti Tzu Chi berarti ada yang salah dengan diri kita”. Kalimat ini mengingatkan kita untuk melihat dan mengintropeksi diri kita sendiri.
Keterangan :
Dewi Shijie memberikan motivasi bagi relawan Tanjung Balai Karimun, Tanjung Batu serta semua hadirin, “Kita harus bersyukur terhadap apa yang kita miliki”. Ia menjelaskan sebuah gambar di Tiongkok pada musim dingin yang memberikan motivasi. “Di sebuah daerah yang miskin, anak-anak belajar bersama-sama di ruangan terbuka tanpa gedung sekolah. Mereka saat belajar ditemani oleh suasana dingin serta keadaan yang sangat terbatas. Kemiskinanlah yang membuat mereka mengalami penderitaan yang panjang. Saat mau makan salah satu warga menangis, karena makanan yang dimakan tidak layak untuk dikonsumsi setiap harinya. Mau tidak mau makanan itulah yang ia makan demi kelangsungan hidup. Walaupun dalam situasi yang sangat sulit, mereka tidak menyerah berpikir untuk keluar dari kemiskinan. Cara yang mereka tempuh dengan pantang menyerah dan belajar pendidikan agar tidak menjadi bodoh”. Sebuah pelajaran yang sangat berharga untuk kita pahami. Rasa syukur merupakan ungkapan yang tidak ternilai harganya karena banyak saudara kita yang ada di luar mengalami kemiskinan dan serba keterbatasan. Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun Ong Lie Fong Shijie berpesan bahwa kita sebagai insan Tzu Chi harus bisa bersama-sama membantu orang yang susah agar menjadi lebih baik serta tidak menyia-nyiakan jalinan jodoh yang sudah terjalin. Berusaha untuk membantu semua makhluk yang membutuhkan merupakan jalan untuk mencapai kebahagiaan. Acara diakhiri dengan doa dan memberikan souvenir berupa amplop yang didalamnya berisikan kata perenungan Master Cheng Yen. | |||