Menyaksikan Indahnya Pengembangan Diri Sang Buah Hati

Jurnalis : Sukmawati (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin, Lissa (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Minggu, 15 Januari 2023, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan kegiatan kelas budi pekerti. Dalam menyambut Tahun Baru Imlek, Lissa Mama membawakan materi yang menarik, ringan, dan mudah dipahami oleh anak-anak mengenai sejarah Imlek dan berbagai tradisinya.

Pendidikan kelas budi pekerti di Tzu Chi bertujuan untuk membentuk karakter bagi setiap anak. Tentunya hal ini menjadi pendidikan dasar yang sangat bermanfaat bagi pengembangan akhlak yang baik untuk setiap anak di masa depan. Minggu 15 Januari 2023, pada pukul 08.00 WIB, di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, terlihat hiruk-pikuk tim panitia dan beberapa Da Ai Mama sedang melakukan sejumlah persiapan kegiatan. Sebelum pukul 09.00 WIB, para peserta didik mulai mendatangi Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sebagai tempat penyelenggaraan kelas budi pekerti. Kegiatan ini dilakukan kembali setelah libur sekolah dan tahun baru.

Anak-anak kelas budi pekerti membuat kerajinan tangan dari piring kertas menjadi sebuah topeng kelinci yang imut. Dalam sesi membuat kerajinan tangan, anak-anak dilatih untuk mengerjakan sendiri dengan dampingan Da Ai Mama.

Dengan dampinan Da Ai Mama, Anak-anak kelas budi pekerti berhasil membuat topeng kelinci. Mereka terlihat sangat senang dan bahagia dengan hasil karya sendiri.

Setiap orang tua, tentunya mendoakan yang terbaik bagi anak-anaknya serta mengharapkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi orang yang berbudi luhur dan beretika. Hal ini tentu memerlukan upaya dari orang tua dalam mendidik anaknya. Pendidikan formal merupakan salah satu upaya yang dilakukan orang tua agar anak anak menjadi cerdas. Tetapi pendidikan informal juga sangat penting. Maka dari itu, relawan Tzu Chi mendampingi siswa-siswi kelas budi pekerti untuk belajar berbakti kepada orang tua, bersyukur akan berkah yang dimiliki, hidup beragam dengan harmonis, serta mencintai lingkungan.

Dalam pertemuan kali ini, suasana kelas tampak berbeda dari biasanya, seisi ruangan berhiaskan ornamen-ornamen merah untuk menyambut Tahun Baru Imlek Kelinci Air. Lissa Mama membawakan materi yang menarik, ringan, dan mudah dipahami oleh anak-anak mengenai sejarah Imlek dan berbagai tradisinya. Anak-anak kelas budi pekerti juga diajak untuk membuat kerajinan tangan dari piring kertas menjadi sebuah topeng kelinci yang imut. Dalam sesi membuat kerajinan tangan inilah, anak-anak dilatih untuk mengerjakan sendiri dengan dampingan Da Ai Mama.

Orangtua Deamanggalani Lim yang bernama Sri Susanti bahagia melihat anaknya bisa belajar banyak hal positif di kegiatan kelas budi pekerti.

Terlihat anak kelas budi pekerti yang bernama Deamanggalani Lim, dengan pelan dan telaten membuat setiap tahap kerajinan tangan yang akan menjadi topeng kelinci.

Dari beberapa orang tua yang hadir di hari itu untuk menyaksikan proses pembelajaran anak, Sri Susanti adalah salah satunya. Sri tampak bahagia melihat buah hatinya yang bernama Deamanggalani Lim sedang membuat kerajinan tangan dengan pelan dan telaten. Sebelumnya, Sri sengaja mencari informasi kelas budi pekerti Tzu Chi melalui relawan, kemudian, ia pun mendaftarkan Dea, sapaan anaknya.

"Karena saya lebih fokus pada pendidikan anak sih, di Karimun belum ada tempat didikan khusus untuk Paud dan TK, cuma ada di Tzu Chi. Ini bagus untuk Dea mengenal apa itu budi pekerti, hari ini Dea senang dan bahagia," tutur Sri dengan wajah yang tersenyum.

Anak-anak kelas budi pekerti beserta Da Ai Mama bersama-sama mengabadikan momen bahagia membuat topeng kelinci.

“Sebenarnya untuk usia Dea, belum begitu mengerti dan masih sangat dini, tapi saya bawa saja. Saya merasa justru karakter anak harus dibentuk sejak dini. Harapan saya, Dea bisa senang dan bahagia," lanjut Sri.

Sri berharap dirinya bisa mendampingi Dea dalam setiap pertemuan. Karena kehadiran orang tua dalam pendampingan di kelas Budi pekerti akan memberikan dampak positif bagi anak, salah satunya adalah membangun kebersamaan dalam keluarga.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kekurangan Bukan Penghalang untuk Sukses

Kekurangan Bukan Penghalang untuk Sukses

18 Januari 2017
Kelas budi pekerti Xiao Tai Yang yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Januari 2017 mengupas tentang Percaya Diri. Materi ini diberikan sejak dini agar setiap anak tidak memiliki rasa minder maupun malu jika berkomunikasi dengan orang lain.
Memupuk Empati Murid-murid Kelas Budi Pekerti

Memupuk Empati Murid-murid Kelas Budi Pekerti

09 Mei 2022

Setelah dua tahun tidak bertemu, murid-murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Bandung akhirnya berkumpul kembali. Mereka diajak untuk memasak Schotel dan juga membagikan roti kepada para pedagang kaki lima dan pengemudi ojek online.

Bersyukur Dan Merasa Puas Diri

Bersyukur Dan Merasa Puas Diri

15 Januari 2015 Kebiasaan bersyukur dari sejak kecil ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang dapat dilakukan sampai dewasa nanti, karena bersyukur adalah rasa menghargai dan berterima kasih dengan apa yang sudah dimiliki. Namun banyak orang selalu mengeluh dan tidak bersyukur. Hal ini disebabkan karena mereka selalu membandingkan segala sesuatu yang dimilikinya dengan milik orang lain.
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -