Untuk pertama kalinya setelah pandemi, relawan Tzu Chi melaksakan survei sebelum penyaluran bantuan.
Hujan deras yang mengguyur Kota Batam jelang pergantian tahun menyebabkan beberapa titik di Kota Batam mengalami banjir. Salah satu titik yang mengalami dampak terbesar yang mana air mencapai 2,5 meter ialah kawasan Kampung Aceh, Kel. Muka Kuning, Kec. Sei. Beduk, Kota Batam.
Setelah mendapat pelaporan, relawan pun mendatangi lokasi bencana pada 5 Januari 2021. Melalui survei ke posko bencana, relawan mencatat ada sekitar 400 KK yang terdampak banjir. Relawan juga mencatat bantuan yang diperlukan oleh warga saat ini.
“Kami ke lokasi survei, terus kami tanya warganya butuh apa dan memang rumahnya banyak yang tenggelam, mereka butuh tilam dan bantal. Jadi kami putusan untuk memberikan tilam, bantal dan uang tunai,” kata Toni Djono, Ketua Tanggap Darurat Tzu Chi Batam.
Setiap tim relawan mendapatkan pendampingan dari RT/RW ataupun relawan setempat.
Relawan memastikan warga tertera dalam daftar yang disediakan oleh pihak RT/RW.
Dalam pengadaan 400 kasur dan bantal, Steven, relawan Tanggap Dararut Tzu Chi menghubungi pabrik lokal. Mengetahui misi kemanusian yang dilakukan Tzu Chi, pihak pabrik bersedia memproduksi kuantitas yang dibutuhkan dalam waktu singkat, bahkan menyumbangkan 50 kasur diantaranya.
“Awalnya dapat kabar dari Pak Steven katanya ini untuk sosial jadi produk tersebut urgent (mendesak) jadi kami kerjakan secepat mungkin,” tutur Agus, perwakilan pabrik.
Toni Djono (kanan) mewakili segenap relawan Tzu Chi menyampaikan pesan cinta kasih.
Agar bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran, relawan pun berkoordinasi dengan pihak pemerintahan setempat untuk mensurvei setiap korban banjir. Sebanyak 21 relawan yang dibagi menjadi 7 grup mendatangi satu per satu pemukiman warga dengan pendamping RT/RW maupun relawan setempat. Melalui proses survei pada 10 Januari 2021, relawan Tzu Chi membagikan 290 kupon bantuan kepada korban banjir dengan ekonomi menengah ke bawah. Relawan sangat bersyukur dan tertolong atas pendampingan tersebut.
“Tidak sulit, tidak ada tantangan. Soalnya kami di lapangan juga banyak dibantu RT & RW, juga masyarakat banyak mendukung karena kita berbuat kebaikan,” apresiasi Toni Djono atas dukungan pihak pemerintahan setempat.
“Itu adalah cara yang terbaik. Dengan cara seperti itu bisa langsung dan tepat sasaran ke warga yang betul-betul terdampak jadi tidak ada ditumpangi oleh oknum-oknum atau warga yang berpura-pura terdampak seperti itu. Jadi ini merupakan cara yang terbaik,” dukung Yopi, Kepala Lurah Muka Kuning.
Penyerahkan simbolis bantuan bencana banjir bagi warga Kampung Aceh.
Akhirnya pada Jumat 14 Januari 2022, sebanyak 20 relawan Tzu Chi dan 9 sukarelawan tiba di Kelurahan Muka Kuning, lokasi penyerahan bantuan. Setelah kata sambutan dari Ketua Tanggap Darurat dan Lurah, penyerahan bantuan pun dimulai. Secara simbolis 12 panitia yang terdiri dari tokoh masyarakat, relawan Tzu Chi dan perwakilan PMI menyerahkan bantuan uang tunai 300 ribu dan sepasang bantal-kasur.
“Perasaannya sangat senang. Sangat membantu sekali. Apalagi dengan kondisi seperti kemarin kasur sudah basah sehingga tidak bisa kami pakai. Ada yang bisa pakai kami cuci dan kita jemur lagi. Dengan adanya bantuan ini sangat membantu kami yang tinggal di Kampung Aceh sini,” syukur Ibu Halima, korban banjir.
Foto Bersama menandakan akhir dari kegiatan penyerahan bantuan.
Bencana banjir yang dialami warga Kampung Aceh dan beberapa titik lainnya tentunya sangat disayangkan, apalagi bencana tersebut terjadi menjelang pergantian tahun. Semoga bantuan dari Tzu Chi ini dapat mengingatkan korban akan kepedulian masyarakat dan memberikan semangat baru bagi mereka untuk menempuh tahun 2022.
Editor: Khusnul Khotimah