Menyalurkan Beras kepada Warga Suku Laut
Jurnalis : Bobby (Tzu Chi Batam), Fotografer : Aliman, Bobby (Tzu Chi Batam)Minggu, 11 Oktober 2015, Tzu Chi Batam mengadakan pembagian beras bagi warga Suku Laut. Sebanyak 3.865 kg beras disalurkan kepada 185 keluarga Suku Laut yang tinggal di 3 Pulau Nelayan.
Suku Laut merupakan panggilan bagi sekelompok nelayan yang tinggal di atas sampan sejak sebelum tahun 1990-an. Usaha normalisasi dari pemerintah Kota Batam telah menempatkan Suku Laut pada pulau-palau kecil yang berada di sebelah barat laut pulau Batam. Mula-mula, para nelayan dari suku laut dapat menangkap sekitar 4-5 kg hasil laut per hari. Namun akibat pencemaran laut, para nelayan kini hanya mampu menangkap 1-2 kg hasil laut per hari. Oleh sebab itu, insan Tzu Chi ingin membantu meringankan kesulitan yang dialami oleh warga.
Sejak pukul 8 pagi, relawan Tzu Chi Batam telah sibuk memuat beras ke atas tiga buah kapal pompong (kayu). Sebanyak 14 orang relawan bergotong-royong memindahkan 800 kantong beras yang masing-masing kantong berisi 5 kilo beras. Dibutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk memindahkan beras ke tiga kapal tersebut. Relawan kemudian dibagi menjadi tiga kelompok untuk menuju tiga pulau berbeda: Pulau Bertam, Pulau Lingka dan Pulau Gara.
Yasin Shixiong (kedua dari kiri) memberikan arahan singkat kepada setiap relawan sebelum melakukan pembagian beras.
Dengan penuh rasa syukur dan hormat relawan menyerahkan beras kepada warga suku laut.
Setiap kapal pompong umumnya memiliki panjang 4 meter dan lebar yang kurang dari 1 meter. Karena tidak dirancang khusus untuk mengangkut beban berat, kapal yang ditumpangi relawan hampir diselimuti oleh permukaan air karena beban yang terlampau berat. Sangat bersyukur tidak ada ombak di sepanjang perjalanan kapal sehingga relawan dapat tiba pulau tujuan dengan aman.
Sebelum memulai pembagian beras, Yasin shixiong, koordinator kegiatan pembagian beras memberikan pengenalan mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi. Ia juga menekankan bahwa kedatangan relawan Tzu Chi tidak disertai agenda khusus selain memberikan perhatian dan cinta kasih sebagai sesama umat manusia.
Relawan bergotong-royong memindahkan beras ke atas sebeuah kapal pompong.
Dengan bantuan penduduk lokal, relawan dapat dengan cepat dapat membongkar beras dari atas kapal untuk segera dibagikan.
Sejak pukul 10 hingga 12 siang, relawan membagikan beras berdasarkan jumlah anggota dalam satu keluarga. Walaupun harus menunggu di bawah panas dan teriknya matahari, tidak satupun warga yang berkeluh-kesah. Dengan sangat tertib, warga menunggu panggilan dari relawan. Dan dengan rasa syukur dan hormat, relawan menyalurkan beras yang merupakan pemberian dari suatu whara di pulau Batam.
“Kami di sini bersyukur karena ada yang mau membantu saat mata pencaharian kami sedang sulit,” ucap Rukia, salah satu warga Pulau Gara. Ibu dari delapan anak ini menjelaskan bahwa rata-rata mereka membutuhkan 1.5 kilo beras per harinya. Sedangkan harga beras yang kini mencapai Rp. 9.000 per kilonya membuat mereka kewalahan memenuhi kebutuhan harian. Dengan 35 kg beras yang dibagikan oleh Tzu Chi, ia dapat menghemat uang tersebut untuk pendidikan anaknya. “Kami bersyukur karena ada bantuan, ada perhatian seperti ini. Kami senang sekali karena ada bantuan yang sudah 2 tahun ini diberikan oleh Tzu Chi,” ujar Jamaluddin, ketua RT di Pulau Gara.