Menyalurkan Cinta Kasih Tanpa Batas
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
|
| ||
Bergandengan Tangan Tanpa Pamrih Lalapan si jago merah terjadi pada hari Kamis pagi tanggal 01 November 2012 yang meludeskan 103 rumah para warga yang terdiri dari dua RW. Api akibat hubungan arus pendek yang berasal dari salah satu rumah warga di RT 1 merambat cepat hingga rumah di enam RT hangus terbakar tanpa sisa. Korban kebakaran sejumlah 162 KK terpaksa mengungsi di Mesjid yang berada tidak jauh dari lokasi bencana dan beberapa warga mengungsi ke tempat sanak saudaranya yang tinggal di Jakarta.
Keterangan :
Setelah mendapatkan informasi kejadian kebakaran, insan Tzu Chi mengadakan survei lokasi dan pembagian paket kebakaran. “Koordinasi dengan relawan He Qi Selatan kemudian dilanjutkan ke Tim Tanggap darurat Tzu Chi dalam pembagian paket bantuan ini”, terang Hemming Shixiong selaku PIC bantuan paket kali ini. Sebanyak 14 relawan turut serta masuk barisan bergandengan tangan menyambung tali estafet dalam membagikan paket cinta kasih kebakaran. Sejumlah 160 paket kebakaran yang terdiri dari perlengkapan mandi, kotak makan, selimut, dll dan 120 terpal dibagikan dengan penuh sukacita oleh para relawan. Melihat kondisi rumah warga yang rata dengan tanah akibat amukan si jago merah, Hemming Shixiong mengharapkan ada tindak lanjut dari Tzu Chi. “Jika dilanjutkan dengan bebenah kampung itu sangat baik sekali”, Hemming Shixiong kembali menuturkan. Tetap Ikhlas dan Bersyukur
Keterangan :
“Perasaan saya hancur, ga kebayang ga punya rumah. Ini rumah satu-satunya”, ibu dari 3 anak ini mengungkapkan kesedihannya. Rasa syukur juga diungkapkan oleh ibu Elvina karena banyak orang-orang yang peduli dengan sesama yang membutuhkan. “Saya sedih karena yang berbeda agama saja punya hati nurani dan peduli sama kita. Saya merasa yayasan Buddha Tzu Chi sangat peduli dan tidak membeda-bedakan dalam memberikan bantuan”, ibu Elviani menambahkan. Ucapan yang sama disampaikan oleh aparat setempat, “Dengan bantuan ini mengucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat untuk warga. Saya kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk amal ibadahnya”, ujar Aiptu Sugito mengucap syukur. Ibu Elviani tinggal di Masjid sebagai pengungsian bersama anggota keluarganya untuk sementara waktu hingga rumahnya bisa ditempati. Ibu Elvina mengungkapkan rasa syukur karena tidak ada korban jiwa dan melalui kejadian ini keakraban antarwarga terjalin, saling mengenal antara yang satu dengan yang lainnya. | |||