Menyalurkan Cinta Kasih Tanpa Batas

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
 
 

foto
Sebanyak 14 relawan membagikan bantuan paket kebakaran berupa 160 paket dan 120 terpal kepada warga di Kel. Cempaka Baru pada hari Kamis, 07 November 2012

Barisan rapi para warga mulai terlihat semakin memanjang dalam pengambilan paket cinta kasih dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Senyum lebar wujud rasa syukur terpancar dari wajah Elviani seorang ibu rumah tangga yang turut merapatkan barisan antrian. Di bawah pohon rindang paket cinta kasih diterima satu per satu para warga yang terkena bencana kebakaran. Kamis, 07 November 2012 para Insan Tzu Chi kembali bergandengan tangan menyalurkan tali estafet cinta kasih kepada para warga Cempaka Baru, Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat yang seminggu lalu terkena bencana kebakaran.

Bergandengan Tangan Tanpa Pamrih
Sambutan hangat penuh syukur dari Ibu Elviani menyambut para insan Tzu Chi dalam pemberian kupon pengambilan paket cinta kasih di depan rumahnya. Para insan Tzu Chi membagikan kupon pengambilan paket secara door to door berkeliling rumah warga yang terkena dampak kebakaran di dampingi salah satu pengurus setempat, setelah semua keperluan pembagian paket bantuan kebakaran selesai disiapkan.

Lalapan si jago merah terjadi pada hari Kamis pagi tanggal 01 November 2012 yang meludeskan 103 rumah para warga yang terdiri dari dua RW. Api akibat hubungan arus pendek yang berasal dari salah satu rumah warga di RT 1 merambat cepat hingga rumah di enam RT hangus terbakar tanpa sisa. Korban kebakaran sejumlah 162 KK terpaksa mengungsi di Mesjid yang berada tidak jauh dari lokasi bencana dan beberapa warga mengungsi ke tempat sanak saudaranya yang tinggal di Jakarta.

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan dengan sepenuh hati menyiapkan paket yang akan dibagikan kepada warga korban bencana kebakaran (kiri).
  • Lokasi amukan si jago merah yang memakan 103 rumah di dua RW di Kel. Cempaka Baru Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat (kanan).

Setelah mendapatkan informasi kejadian kebakaran, insan Tzu Chi mengadakan survei lokasi dan pembagian paket kebakaran. “Koordinasi dengan relawan He Qi Selatan kemudian dilanjutkan ke Tim Tanggap darurat Tzu Chi dalam pembagian paket bantuan ini”, terang Hemming Shixiong selaku PIC bantuan paket kali ini. Sebanyak 14 relawan turut serta masuk barisan bergandengan tangan menyambung tali estafet dalam membagikan paket cinta kasih kebakaran. Sejumlah 160 paket kebakaran yang terdiri dari perlengkapan mandi, kotak makan, selimut, dll dan 120 terpal dibagikan dengan penuh sukacita oleh para relawan. Melihat kondisi rumah warga yang rata dengan tanah akibat amukan si jago merah, Hemming Shixiong mengharapkan ada tindak lanjut dari Tzu Chi. “Jika dilanjutkan dengan bebenah kampung itu sangat baik sekali”, Hemming Shixiong kembali menuturkan.

Tetap Ikhlas dan Bersyukur
Sukacita dan kebahagiaan setelah menerima bantuan paket kebakaran dari Tzu Chi tercermin di wajah ibu Elviani (32 tahun). Pagi itu, Ibu yang kesehariannya menjadi ibu rumah tangga dan berjualan mainan di Pasar Pulo Mas ini merasa kaget ketika pulang dari mengantar sekolah anaknya melihat kobaran api yang sangat besar di kompleks tempat tinggalnya. Niat ingin menyelamatkan harta bendanya pun tidak tercapai ketika bapak RT setempat melarang ibu Elviani masuk ke rumahnya. Tidak ada yang bisa diselamatkan dari kejadian ini kecuali sepotong pakaian yang dipakai ibu Elviani dan keluarganya pada hari itu.

foto  foto

Keterangan :

  • Sukacita salah seorang warga saat menerima kupon pengambilan paket kebakaran yang dibagikan oleh para relawan dengan berkeliling dari rumah ke rumah warga (kiri).
  • Ibu Elviani dengan penuh syukur membawa pulang paket bantuan kebakara (kanan).

“Perasaan saya hancur, ga kebayang ga punya rumah. Ini rumah satu-satunya”, ibu dari 3 anak ini mengungkapkan kesedihannya. Rasa syukur juga diungkapkan oleh ibu Elvina karena banyak orang-orang yang peduli dengan sesama yang membutuhkan. “Saya sedih karena yang berbeda agama saja punya hati nurani dan peduli sama kita. Saya merasa yayasan Buddha Tzu Chi sangat peduli dan tidak membeda-bedakan dalam memberikan bantuan”, ibu Elviani menambahkan. Ucapan yang sama disampaikan oleh aparat setempat, “Dengan bantuan ini mengucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat untuk warga. Saya kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk amal ibadahnya”, ujar Aiptu Sugito mengucap syukur.

Ibu Elviani tinggal di Masjid sebagai pengungsian bersama anggota keluarganya untuk sementara waktu hingga rumahnya bisa ditempati. Ibu Elvina mengungkapkan rasa syukur karena tidak ada korban jiwa dan melalui kejadian ini keakraban antarwarga terjalin, saling mengenal antara yang satu dengan yang lainnya.
  
 

Artikel Terkait

“Niat Menolong Sesama”

“Niat Menolong Sesama”

20 Desember 2012 Wejangan Master Cheng Yen di atas selalu diingat oleh para insan Tzu Chi. Seperti halnya pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2012, relawan Tzu Chi Lampung kembali mengadakan kegiatan rutin donor darah.
 Berawal dari Rasa Haru

Berawal dari Rasa Haru

12 November 2009 Sekitar tahun 2002, Ahri mulai mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui sebuah benjolan besar di punggungnya.
Bedah Jantung Reza Rezaie, Sang Pencari Suaka

Bedah Jantung Reza Rezaie, Sang Pencari Suaka

24 Mei 2018
Reza Rezaie adalah salah seorang pencari suaka asal Afganistan yang memperjuangkan hidupnya di Indonesia menjalani operasi bedah jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -