Menyambut Bulan Vegetarian

Jurnalis : Chandra Wijaya (Tzu Ching), Fotografer : Chandra Wijaya (Tzu Ching)
 
 

fotoPara relawan berbagi mudahnya mengolah masakan vegetarian melalui sesi demo memasak vegetarian.

Pukul 11.00 tampak keramaian relawan Tzu Chi di Jing Si Books & Café Kelapa Gading yang tengah sibuk mempersiapkan hidangan masakan vegetarian yang cukup banyak. Di dalam ruangan lain tampak telah tersusun rapi kursi, namun baru beberapa kursi yang terisi. Apa yang sedang dipersiapkan relawan Tzu Chi khususnya He Qi Timur?  

 

 

 

ternyata mereka sedang mempersiapkan kegiatan Vegetarian Food Festival dalam rangka menyambut Waisak atau relawan menyebutnya dengan Vegetarian Week karena kegiatan ini diadakan mulai dari 1 – 5 Mei 2012. Selama 5 hari, relawan Tzu Chi menyediakan makan malam di Jing Si Books & Café Kelapa Gading mulai pukul 19.00 – 21.00, kecuali pada hari terakhir ini disediakan makan pada pukul 11.00 – 14.00 WIB.

Peserta yang hadir dalam kegiatan selama 5 hari ini pun tak hanya dari relawan saja, tetapi para donatur serta karyawan Summarecon pun turut berpartisipasi dalam Vegetarian Week ini. “Harapannya orang-orang tertarik untuk bervegetarian, dengan ada kegiatan ini relawan dapat berkumpul dalam skala besar, dan donatur dapat mengenal tzu chi lebih dalam serta mengajak mereka untuk bervegetarian”, ujar Rensy Shijie selaku koordinator acara.

foto  foto

Keterangan :

  • Tak hanya relawan, donatur pun berkumpul dalam kegiatan Vegetarian Week di Jing Si Books and Café Kelapa Gading (kiri).
  • Peserta yang hadir menuliskan ikrar bervegetarian yang mereka inginkan di sebuah kartu berbentuk daun bodhi (kanan).

Ladang berkah yang digarap oleh relawan dalam menyiapkan acara ini khususnya hidangan makan malam selama 5 hari tidaklah mudah, maka dari itu ladang berkah digarap oleh per 1 Xie Li dalam 1 hari, sehingga setiap relawan bisa memiliki kesempatan untuk bersumbangsih dalam komunitas Xie Li masing-masing. “Respon dari relawan untuk acara ini cukup bagus, dan kelihatan acara ini sulit dijalankan tetapi pada saat hari H bener-bener seperti bazaar kita, ada aja relawan yang bersumbangsih dana, tenaga, jadi kelihatan team work kesatuan hati. Maka kita setahun beberapa kali adain kegiatan skala lebih besar untuk menggerakkan hati semua relawan,” ucap Rensy Shijie..

Acara yang telah berlangsung selama 5 hari ini berjalan cukup lancar berhasil mengajak orang untuk makan vegetarian sebanyak kurang lebih 252 porsi, diisi dengan berbagai sharing yang berbeda-beda selama 5 hari, mulai dari topik ikrar, pelestarian lingkungan, hingga vegetarian. Sesi sharing ini pun menggerakkan hati beberapa relawan untuk sharing, diantaranya Endang Shixiong dan Surya Shixiong yang mengucapkan ikrar untuk bervegetarian seumur hidup.

Pada hari terakhir ini juga diadakan demo masak vegetarian dengan menu Spaghetti dan Salad Buah. Semua orang tentunya suka dengan menu sphagetti dan spaghetti yang akan dibuat kali ini menggunakan mie Tzu Chi. Dengan memasak spaghetti dengan mie Tzu Chi selain menyehatkan tubuh dengan vegetarian tetapi juga bisa bersumbangsih di Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Usai menuliskan ikrarnya, kartu tersebut pun ditempelkan di sebuah meja (kiri).
  •  Inge Shijie, mengajak Shella (kiri) untuk ikut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan (kanan).

Setelah itu, kami pun bersama-sama mendengarkan wejangan Dharma dari Master Cheng Yen yang berjudul “Bertekad untuk Vegetarian”, di tengah menyaksikan tayangan wejangan Dharma , saya tiba-tiba mendengar seorang ibu berkata kepada anaknya. “Nanti mami masak sayur makan ya…” ucap Ibu tersebut. Setelah selesai wejangan Dharma, Rensy Shijie mengajak peserta yang hadir untuk membuat ikrar dan menuliskannya di sebuah daun bodhi. Tampak Ibu tersebut juga menulis di daun bodhi, setelah semua kegiatan selesai, saya pun penasaran lalu menghampiri dan bercengkrama dengan ibu tersebut.

Ibu tersebut bernama Shella datang bersama anaknya, Meggie. Ia bisa datang ke kegiatan kali ini karena adanya ajakan dari temannya yang juga diajak oleh orang lain. “Memang anak saya ini (Meggie) sayur ga disentuh,” jawab Shella. Ternyata dengan mengajak sang anak yang baru akan memasuki kelas 1 SD ini bisa mengajarkan kepada anak dari semenjak kecil untuk menyukai sayur-sayuran. Shella pun berikrar untuk berusaha bervegetarian di situasi saat ia bisa lakukan karena ia merasa seringkali kondisi yang ia hadapi bertolakbelakang.

Tergerak untuk Ikut Melestarikan Lingkungan
Tak lama setelah itu Shella bercerita sebuah pengalamannya di rumahnya daerah Sunter, kalau ada tetangga ibu-ibu yang setiap hari mencari botol-botol, plastik di tong sampah depan rumahnya. Shella sempat bertanya kepada ibu tersebut kenapa mau mengumpulkan botol-botol dan plastik, dan mendapat jawaban dari ibu tersebut kalau yang dikumpulkan ini mau disumbangkan. Dari sana, Shella ingat tentang Tzu Chi yang juga melakukan pengumpulan dan pemilahan barang daur ulang, tapi ia tidak tahu apakah ibu tersebut merupakan relawan Tzu Chi. Sekarang Shella pun belajar dari ibu tersebut, mengumpulkan botol-botol, plastik dan mengajarkan anaknya juga untuk melakukan hal tersebut.

Setelah satu karung penuh maka akan diantarkan ke tetangga tersebut. Yang makin membuat Shella berdecak kagum adalah tetangganya merupakan orang yang mampu, kenapa orang yang mampu tersebut mau jalan dari satu rumah ke rumah lain mencari botol-botol dan plastik. Setelah mendengar sharing pengalaman pribadi Shella, Inge Shijie pun berbagi informasi mengenai pelestarian lingkungan dan mengajaknya untuk ikut kegiatan pelestarian lingkungan di Taman Joging Kelapa Gading. Melalui kegiatan kali ini, saya yakin setiap peserta yang hadir baik donatur maupun relawan tergerak hatinya untuk memulai menjalankan pola hidup vegetarian sedikit demi sedikit, mulai dari sebersit niat baik yang muncul akan dapat terus dipertahankan jika kita saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain.

  
 

Artikel Terkait

Tangan Menengadah Itu Kini Berbalik Arah

Tangan Menengadah Itu Kini Berbalik Arah

13 Oktober 2015 Berawal dari penerima bantuan Tzu Chi, Hong Ju Jen bersama kedua putrinya bertekad menapaki jalan Bodhisatwa dunia untuk membantu sesama. Semakin terkukuhkan kala ketiganya mengikuti Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih 2015 yang digelar pada 9-11 Oktober 2015 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Tzu Chi Membantu Korban Kebakaran di Pannampu

Tzu Chi Membantu Korban Kebakaran di Pannampu

03 September 2018
Akibat kebakaran di Jl. Capoa, belakang Pasar Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar. Sebanyak 25 rumah warga hangus terbakar dan sebagian lainnya mengalami kerusakan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban, Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar ikut menyalurkan bantuan. 
Mengubah Duka Menjadi Sukacita

Mengubah Duka Menjadi Sukacita

16 Agustus 2017

Banjir bandang di Desa Batu Menangis, Sahabu, Derawa, Kalimantan Tengah menyebabkan warga kesulitan memenuhi kebutuhan pangan. Kondisi ini mengetuk hati relawan Tzu Chi Sinar Mas dengan segera mengirimkan bantuan.

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -