Menyambut Imlek dengan Berbagi Berkah
Jurnalis : Sukmawati (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Beverly, Vincent (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen. Sebanyak 28 relawan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Setiap Tahun Baru Imlek, yang menandakan tibanya Musim Semi, tiap orang berharap agar di tahun baru ini semua bisnis berjalan lancar, hidup sehat, berbahagia, dan sejahtera. Semua harapan tersebut bisa dilihat dari berbagai dekorasi yang menghiasi rumah-rumah warga Tionghoa. Hal ini telah dilakukan sejak zaman dahulu di Tiongkok, setelah membersihkan rumah, mereka akan mendekorasi rumahnya dengan berbagai hiasan seperti Chun Lian atau menempelkan tulisan di sisi kiri dan kanan pintu rumah atau pintu gerbang.
Chun lian (春联) / Dui lian (对联) adalah sepasang tulisan kaligrafi mandarin yang berbentuk puisi musim semi yang berisi kalimat yang penuh dengan harapan dan hikmat, penuh kebahagiaan untuk masa depan dan kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru, pada kertas berwarna merah dengan tulisan warna emas maupun hitam diatasnya.
Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun berbagi
berkah dengan cara membagikan Chun Lian kepada warga sekitar Jl. Nusantara dan
Jl. Trikora, Minggu, 11 Februari 2018. Chun Lian yang relawan bagikan berupa
Kata Perenungan Master yang bernuansa Imlek yang sengaja dicetak agar dapat
dibagikan kepada warga sekitar. Ini bertujuan agar setiap orang yang menerima
Chun Lian turut merasakan Kebahagian.
Anak-anak Tzu Shao menjelaskan arti dan makna Kuplet yang berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen kepada salah satu warga.
Walau tidak ikut merayakan imlek, relawan ingin menjalin jodoh baik dengan salah satu warga yang sangat dukung kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih dari Tzu Chi Karimun ini.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh relawan saja, tapi
juga oleh Cai Seng Ye atau “Dewa Rezeki”. Warga yang didatangi oleh “Dewa
Rezeki” merasa sangat beruntung serta sangat menantikan kedatangannya. Tidak
sedikit warga turut menyambut dan mengajak “Dewa Rezeki” untuk berfoto dengan
menggunakan handphone pribadi. “Dewa
Rezeki” turut membagikan permen kepada setiap orang yang ia jumpai, serta
mendoakan agar orang menerima Chun Lian “Bahagia, Murah Rezeki serta Sehat
Selalu.”
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan untuk menyambut Imlek, diharapkan kegiatan ini dapat membuat semua orang merasakan kebahagiaan.
“Walaupun
suara tidak ada dan badan lagi tidak enak, saya tetap harus mengikuti kegiatan
ini. Karena dengan melihat orang lain bahagia, saya juga turut merasakan
bahagia,” kata Susi, salah satu relawan.
Meskipun memakai baju “Dewa Rezeki” tidaklah mudah, apalagi harus sambil berjalan ke toko-toko, relawan yang bernama Pui Huat sangat bahagia bisa menjadi “Dewa Rezeki”.
Sebanyak 100 lebih Kuplet Kebahagiaan yang berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen dibagikan oleh relawan Tzu Chi Karimun kepada warga di sepanjang Jl Nusantara dan Trikora.
Lain halnya dengan relawan yang bernama Pui Huat yang berperan sebagai “Dewa Rezeki”. Meskipun memakai baju “Dewa Rezeki” tidaklah mudah, apalagi harus sambil berjalan ke toko-toko, ia tidak merasa keberatan.
"Sangat bahagia bisa menjadi “Dewa Rezeki”. Kalau tahun depan atau event-event selanjutnya bisa jadi “Dewa Rezeki” lagi, saya sangat bersedia," ungkapnya dengan bahagia.
Pembagian
Chun Lian dilakukan dengan cara meminta warga memilih salah satu Chun Lian yang
nantinya akan ditempelkan di toko-toko maupun rumah warga. Chun
Lian yang relawan siapkan ada lima macam terdiri atas “一心做好事, 自然就幸福 (Dengan hati tulus berbuat
baik, niscaya akan bahagia),“ “人生真正的幸福是平安 (Kebahagiaan sejati dalam hidup adalah kedamaian),”
“ 人生惜福, 才能幸福 (Menghargai kehidupan, baru akan merasa bahagia),” “感恩他人, 就是美化自己 (Dengan bersyukur kepada orang lain, maka akan
memper-indah diri sendiri),“ ”感恩, 是世间最美的语言 (Terima kasih, merupakan bahasa yang paling indah di dunia)"
Seperti yang telah Master Cheng Yen sampaikan di dalam kata perenungan, "Dengan memberikan lebih banyak cinta kasih dan ucapan yang dapat menghibur hati, berarti telah menanamkan jalinan jodoh yang baik dalam hati orang." Sama halnya dengan yang dilakukan relawan Tzu Chi Karimun dalam kegiatan ini.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Kasih Tzu Chi Menyambut Imlek
05 Februari 2018Tzu Chi Makassar menggelar kegiatan bakti sosial berupa pembagian bingkisan sembako dan angpau untuk warga Tionghoa prasejahtera. Kegiatan ini diadakan Minggu 28 Januari 2018 dengan dua tahap yakni pagi dan sore. Sebanyak 640 kepala keluarga menerima bingkisan ini.
Hari Apresiasi Sutra Wu Liang Yi Jing
11 Februari 2019Usai pementasan persamuhan Dharma Sutra Makna Tanpa Batas (Wu Liang Yi Jing) dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2018 pada Januari 2019 lalu, Tzu Chi Indonesia mengadakan Gathering Imlek bersama semua relawan Tzu Chi. Dalam acara yang diadakan pada Minggu, 10 Februari 2019 ini, relawan yang turut menjadi bagian dari persamuhan Dharma Wu Liang Yi Jing juga memberikan sharing.