Salah satu tradisi bagi umat muslim di seluruh Indonesia setiap memasuki bulan Muharram adalah merayakan Tahun Baru Islam (1 Muharram). Tidak terkecuali murid-murid Sekolah Cinta Kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang telah diberikan, murid-murid SCK menyelenggarakan kegiatan Peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah dengan berbagi untuk sesama.
Kepala Sekolah TK Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng memberikan paket sembako kepada Andrianti, orang tua tunggal dari Safa Alfatunissa kelas 1 SD. Andrianti sangat bersyukur karena di lingkungan sekolah anaknya masih ada yang memberi perhatian.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggalang dana dari siswa-siswi muslim. Dana yang berhasil dikumpulkan kemudian dibagikan dalam bentuk uang santunan dan paket sembako kepada murid-murid yatim dan piatu yang berlangsung pada Senin, 8 Agustus 2022.
Guru agama SMP Cinta Kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng sekaligus koordinator kegiatan, A. Buchori S. Ag dalam sambutannya secara ringkas menjelaskan makna dari perayaan Tahun Baru Islam 1444 Hijriayah. Inti dari perayaan Tahun Baru Islam yang diadakan oleh Sekolah Cinta Kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng secara filosofi adalah hijrah dan kebersamaan.
Guru Agama SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, A. Buchori S.Ag mengajak kepada setiap siswa untuk senantiasa mensyukuri anugerah dari Allah SWT, serta mengingatkan mereka agar memperkokoh kerja sama serta persatuan dan kesatuan.
“Hijrah adalah ketika Nabi Muhammad SAW pindah dari Kota Makkah ke Kota Madinah untuk menyelamatkan umat Islam yang mengikutinya. Di Kota Madinah, Nabi Muhammad SAW disambut oleh orang-orang suku Anshor yang sifat persaudaraannya sangat baik, persaudaraan kemanusiaan, persaudaraan sesama agama atau lintas agama,” jelas Buchori.
Kegiatan ini jelas Buchori untuk menumbuhkan sikap kepedulian sosial siswa terhadap sesama, mengajak kepada setiap siswa untuk senantiasa mensyukuri anugerah dari Allah SWT, serta mengingatkan mereka agar memperkokoh kerja sama persatuan dan kesatuan, hikmah terbesarnya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak melupakan sejarah Islam.
“Dana ini awalnya berasal dari murid sekolah yang muslim saja, tetapi banyak siswa yang non muslim tertarik untuk ikut berdonasi. Jadi kami sepakat dengan guru-guru agama lainnya, dana ini untuk siswa siswi yatim dan piatu lintas agama di Sekolah Cinta Kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng,” ungkap Buchori.
Wakil Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Betty Theresia Sihombing dalam sambutannya juga mengajak semua untuk berbagi kasih kepada sesama manusia tanpa melihat latar belakang.
Adapun puncak kegiatan dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam ini adalah pemberian 100 amplop berisi uang santunan. Sekaligus 100 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, gula 1 kg, mi instan, teh, dan biskuit kepada anak-anak yatim dan piatu di lingkungan Sekolah Cinta Kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng.
Wakil Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Betty Theresia Sihombing dalam sambutannya menyampaikan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dalam naungan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berlandaskan cinta kasih universal. Yaitu selalu mengajarkan untuk berbagi kasih kepada sesama manusia tanpa melihat latar belakangnya.
“Inilah hebatnya Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dari Yayasan Tzu Chi. Yang selalu mengajarkan untuk berbagi kasih kepada sesama manusia tanpa melihat latar belakangnya. Ajaran inilah yang kita turunkan kepada murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng,” ujar Betty.
Angelica, orang tua dari Kenzi Setiawan Herman menerima paket sembako dari guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Angelica sangat berharap kepada anaknya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
Salah satu murid yang menerima santunan adalah Safa Alfatunissa (6) yang duduk di kelas satu SD. Pada saat pembagian, Safa didampingi ibunya Andrianti. Dengan adanya kegiatan ini, Andrianti yang menjadi orang tua tunggal sangat terharu sekali dengan santunan yang diberikan sekolah.
“Saya sangat terharu sekali. Sekolah di sini sangat memperhatikan keadaan seperti anak saya ini. Saya merasakan cinta kasih yang sangat tulus, kasih sayang tanpa membedakan agama, dan latar belakang lainnya,” ujar Andrianti.
Andrianti berharap kepada anaknya Safa kelak bisa menjadi anak yang baik, berbakti pada orang tua, dan bisa mengangkat derajat orang tua. Disisi lain, Andrianti juga mengakui bahwa sistem pendidikan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng ini sangat membantu perkembangan mental Safa agar menjadi anak yang lebih baik.
Guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng berfoto bersama dengan para penerima santunan. Para guru sepakat santuanan ini lintas agama untuk siswa siswi Sekolah Cinta kasih Tzu Chi Cengkareng.
Perasaan yang sama dirasakan Angelica, orang tua dari Kenzi Setiawan Herman (6) yang juga duduk di kelas 1 SD. Ayahnya meninggal dunia saat Kenzi berusia 2 tahun. Angelica mengatakan baru pertama kali ini mendapatkan perhatian dari kegiatan santunan bagi anak yatim yang di gagas oleh murid-murid, orang tua murid, dan guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.
“Saya sangat terharu ya. Saya baru menemukan sekolah yang mengadakan acara seperti ini (santunan untuk anak yatim), kegiatan ini sangat bagus sekali. Saya sangat suka sekali dengan sistem pendidikan di sini (Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi) yang selalu mengajarkan kepada anak-anak didik untuk tidak membeda-bedakan agama, suku, semuanya diperlakukan sama,” ungkap Angelica. Ia juga berharap kepada anaknya Kenzi dengan bersekolah di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng bisa menjadi pribadi yang baik kedepannya.
Beberapa hari sebelum kegiatan, siswa Sekolah Cinta kasih Cengkareng bersama-sama membuat paket sembako. Setiap siswa yatim dan piatu akan menerima dana santunan dan paket sembako.
Peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah ini berlangsung di Aula Gedung SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Acara ini juga dihadiri orang tua siswa-siswi, guru-guru serta anak yatim di lingkungan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan penampilan seni musik marawis yang dimainkan oleh siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.
Di akhir acara, perwakilan dari Kepala Sekolah, SD, SMP, SMA Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menyerahkan secara simbolis uang santunan dan paket sembako kepada empat orang tua siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai kebaikan yang disampaikan dapat diterapkan oleh seluruh siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi inspirasi bagi masyarakat.
Editor: Arimami Suryo A.