Menyambut Ulang Tahun Tzu Chi dengan Langkah Penuh Makna

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Sebelum matahari terbit pada Minggu, 20 April 2025, relawan Tzu Chi dan masyarakat umum melafalkan Lu Xiang Zan dan Kai Jing Ji, sebagai persiapan untuk menjalani praktik Pradaksina dengan penuh kesadaran.

Dalam rangka menyambut ulang tahun Tzu Chi yang ke-59, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggelar kegiatan praktik spiritual Pradaksina, yang dikenal dengan sebutan Jing Xing. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 20 April 2025, bertempat di Kantor Baru Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Jing Xing merupakan bentuk praktik spiritual yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi. Dalam bahasa Mandarin, "Jing" berarti ketenangan dan "Xing" berarti berjalan. Maka dari itu, Jing Xing menjadi simbol dari perjalanan batin untuk menumbuhkan ketenangan, kebijaksanaan, dan rasa syukur dalam setiap langkah. Praktik ini menggabungkan semangat Jing Si serta nilai-nilai humanis Tzu Chi, dengan tujuan menerapkan meditasi dalam kehidupan sehari-hari melalui gerakan berjalan yang penuh kesadaran.

Dalam ceramahnya, Romo Wagimin membimbing peserta untuk memahami empat jalur kehidupan menurut ajaran Buddha, yang mengarah pada pencapaian pencerahan atau kebodohan.

Sebanyak 54 peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi dan masyarakat umum turut serta dalam kegiatan ini. Mereka hadir dengan hati yang tulus, berjalan perlahan mengikuti irama napas, sembari merenungkan ajaran kebaikan dan kasih sayang universal. Suasana yang hening dan khusyuk membuat setiap langkah menjadi sarana untuk menyatu dengan diri sendiri dan memperdalam makna kehidupan.

Setelah selesai melakukan Pradaksina dengan mengelilingi Kantor Baru Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, peserta mendengarkan wejangan dari Lentera Kehidupan Master Cheng Yen yang berjudul "Menelusuri Akar Tzu Chi serta Membangun Ikrar Agung." Dalam tayangan video ini,  Master Cheng Yen menekankan pentingnya memiliki tubuh yang sehat sebagai berkah utama dalam hidup. Hanya dengan tubuh yang sehat, serta kehidupan yang aman dan tenteram, kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh berkah.

Romo Wagimin membagikan pandangannya tentang pradaksina sebagai latihan yang membawa manfaat besar dalam meningkatkan konsentrasi, kesadaran, dan penghormatan kepada Buddha.

Kegiatan Jing Xing ini bukan sekadar ritual berjalan, melainkan juga merupakan bentuk penghormatan terhadap ajaran Guru Besar Tzu Chi, Master Cheng Yen. Melalui praktik ini, para peserta diajak untuk mengembangkan perhatian penuh (mindfulness), melatih kepekaan hati, serta menumbuhkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Romo Wagimin juga memberikan sharing Dharma kepada para peserta. Dalam ceramahnya, Romo Wagimin menjelaskan empat jalur yang dapat ditempuh seseorang dalam perjalanan hidupnya, yang bergantung pada arah spiritual mereka, apakah menuju pencerahan atau terperangkap dalam kebodohan. Dalam ajaran Buddha, tujuan akhir adalah mencapai "terang" yang abadi, yaitu pencerahan penuh atau Nirwana. Empat jalur tersebut adalah: dari gelap menuju gelap, dari gelap menuju terang, dari terang menuju gelap, dan dari terang menuju terang.

Lissa (42) berbagi pengalaman tentang bagaimana berbagai bentuk pradaksina, termasuk meditasi berjalan, membantunya untuk menjaga konsentrasi, ketenangan batin, dan fokus yang lebih baik dalam aktivitas sehari-hari.

Ceramah ini mengajarkan pentingnya upaya sadar dalam mencari pencerahan, serta menunjukkan bahwa perjalanan menuju kebijaksanaan dan kedamaian batin membutuhkan usaha yang berkelanjutan untuk hidup selaras dengan ajaran Buddha.

Bagi para relawan Tzu Chi, praktik Pradaksina bukan hanya menjadi bentuk penghormatan spiritual, tetapi juga sarana untuk memperdalam latihan batin. Lissa (42) salah satu relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang turut serta, membagikan pengalamannya dalam mengikuti berbagai bentuk Pradaksina serta manfaat yang ia rasakan dari praktik kali ini.

"Pernah ikut, Pradaksina-nya kan ada bermacam-macam, ya. Ada yang berjalan, ada yang tiga langkah satu sujud. Kalau kali ini kan kita Pradaksina-nya meditasi berjalan, jadi tidak bersujud. Manfaat dari Pradaksina bagi saya adalah bisa melatih kita untuk lebih berkonsentrasi, menjaga pikiran agar lebih tenang, dan lebih fokus dalam menjalankan aktivitas," ucap Lissa.

Meskipun dilaksanakan sebelum matahari terbit, masyarakat umum tetap antusias mengikuti praktik Pradaksina dengan penuh khidmat dan kekhusyukan.

Romo Wagimin (58) seorang pemuka agama Buddha sekaligus guru agama, menegaskan bahwa praktik Pradaksina memiliki manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, latihan ini sangat baik untuk melatih konsentrasi dan kesadaran, sekaligus menjadi cara untuk memuji nama Buddha.

"Sebenarnya, ini memang sangat bagus untuk kita lakukan, untuk kita latih, terutama untuk melatih konsentrasi, kemudian melatih kesadaran, diimbangi dengan atau digunakan untuk memuji nama Buddha dalam melatih konsentrasi kita. Kalau kita sering melakukannya, maka kita akan mendapatkan manfaat dari melatih kesadaran kita, di samping bisa memuji nama Buddha," ucap Romo Wagimin.

Perayaan ulang tahun Tzu Chi ke-59 ini tidak hanya menjadi momentum untuk bersyukur atas perjalanan panjang misi kemanusiaan yang telah dijalankan, tetapi juga untuk memperkuat tekad dalam melanjutkan semangat welas asih dan pelayanan tanpa pamrih. Melalui langkah-langkah penuh kesadaran, relawan dan masyarakat belajar untuk menjadi pribadi yang lebih tenang, bijaksana, dan penuh cinta kasih.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Memanjatkan Doa di Ulang Tahun Tzu Chi ke-56

Memanjatkan Doa di Ulang Tahun Tzu Chi ke-56

11 Mei 2022

Ulang Tahun Master Cheng Yen dan Yayasan Buddha Tzu Chi tahun ini jatuh pada tanggal 24 April, 107 orang relawan Tzu Chi Batam mengikuti pertemuan pagi serta melafalkan Sutra Bhaisajyaguru.

Kebaktian Bersama di Medan

Kebaktian Bersama di Medan

02 Mei 2013 Untuk lebih memahami jalan kebenaran dan agar murid Master Cheng Yen bisa berjalan di jalan bodhisatwa, maka Master menginginkan kita untuk lebih memahami Dharma.
Semakin Berbakti Pada Master

Semakin Berbakti Pada Master

06 Agustus 2014

Dalam kegiatan Gong Xiu kali ini membahas tentang pentingnya mendalami Dharma dan mewujudkannya lewat praktik nyata.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -