Menyapu Membersihkan Batin

Jurnalis : Diana, Jimmy, Livi (Tzu Ching Medan), Fotografer : Tomi Fan (Tzu Ching Medan)
 
 

fotoPada saat Zhou Shibo menyapu tiba-tiba beliau membungkuk dan menunjukkan benda-benda yang dapat di daur ulang yang terdapat di lantai. Benda-benda tersebut mungkin dipandang sepele oleh orang lain tetapi ini masih dapat di daur ulang.

Minggu, 22 April 2012 para anggota Tzu Ching mengikuti kelas pembelajaran 3 in 1 (Foto, Video dan Tulisan) selain  mempelajari tentang teori mereka juga di minta untuk langsung praktik ke lapangan. Tema kali ini adalah tentang pelestarian lingkungan. Para anggota Tzu Ching (Muda–mudi Tzu Chi )  yang melihat keteladanan Zhou Shibo yang sangat menginspirasi  mengundang rasa ingin tahu mereka untuk mewawancarai Zhou Shibo tentang pelestarian lingkungan.

 

 

 

 

Dalam wawancaranya, Tioe Tje Ho yang biasa di panggil Zhou Shibo mengatakan bahwa beliau Sudah lebih dari 10 tahun mengikuti jejak langkah Master. Jalinan jodoh Zhou Shibo dengan Tzu Chi di mulai saat beliau berada di Jepang. Di sana beliau diajak oleh salah seorang relawan Tzu Chi yang kebetulan adalah temannya untuk ikut kegiatan Tzu Chi. Saat itu Zhou Shibo belum tahu apa itu Tzu Chi, lalu relawan tersebut menjelaskan bahwa Tzu Chi itu adalah sebuah organisasi sosial dan hampir mirip dengan organisasi Palang Merah yang bergerak di bidang sosial. Mendengar itu, Zhou Shibo tertarik untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi di Jepang. Setelah beberapa kali mengikuti kegiatan di sana, Zhou Shibo merasa Tzu Chi adalah sebuah organisai yang sangat baik sehingga sejak hari itu beliau selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk ikut kegiatan Tzu Chi dan giat bersumbangsih untuk masyarakat.

Setelah beberapa tahun, Zhou Shibo kembali ke Jakarta dan tidak berhenti bersumbangsih mengikuti jalan Bodhisatwa Tzu Chi di sana. Setelah beliau pindah ke Medan, jalinan jodoh Zhou Shibo juga tidak terputus. Beliau tetap aktif mengikuti kegiatan Tzu Chi di Medan terutama dalam misi pelestarian lingkungan. Zhou Shibo teringat pada satu pesan Master Cheng Yen yang mengatakan “Menyapu bukan hanya sekedar menyapu saja tetapi makna sesungguhnya dari menyapu adalah  menyapu bersih semua kekotoran batin di hati kita.“ Setelah membaca pesan tersebut Zhou Shibo menjadi sangat terharu dan bertekad untuk terus menjalankan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

foto   foto

Keterangan :

  • Zhou Shibo mengatakan bahwa makna dan manfaat dari menyapu itu adalah melatih diri kita sendiri, baik dari kesabaran dan kebijaksanaan kita (kiri).
  • Harapan Zhou Shibo terhadap semua anggota Tzu Ching adalah ia berharap kelak kita jangan menganggap remeh relawan atau siapa pun yang menyapu karena dari pekerjaan yang kecil dan kelihatan sepele ini, kita sebenarnya dapat belajar banyak hal (kanan).

Setiap hari dengan bersepeda Zhou Shibo ke depo daur ulang Tzu Chi Medan untuk menjadi relawan pelestarian lingkungan. Sebelum memasuki depo daur ulang, Zhou Shibo selalu meluangkan waktunya untuk menyapu halaman di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan dan halaman depo daur ulang setiap pagi dan sore.

Zhou Shibo juga sharing kepada Tzu Ching tentang makna dan manfaat dari menyapu serta  tata cara menyapu yang baik. Dalam sharingnya beliau mengatakan bahwa makna dan manfaat dari menyapu itu adalah melatih diri kita sendiri, baik dari kesabaran dan kebijaksanaan kita. Selain itu,  dari kegiatan menyapu kita juga dapat menjaga kesehatan fisik maupun batin kita. Zhou Shibo juga mengatakan bahwa kita juga dapat melakukan kegiatan pelestarian lingkungan  sewaktu menyapu. Pada saat Zhou Shibo menyapu tiba-tiba beliau membungkuk dan menunjukkan benda-benda yang dapat di daur ulang yang terdapat di lantai. Benda-benda tersebut mungkin dipandang sepele oleh orang lain tetapi ini masih dapat di daur ulang. Demikian juga sampah-sampah yang telah tersapu di pengki, diperiksa kembali.

Harapan Zhou Shibo terhadap semua anggota Tzu Ching adalah ia berharap kelak kita jangan menganggap remeh relawan atau siapa pun yang menyapu karena dari pekerjaan yang kecil dan kelihatan sepele ini, kita sebenarnya dapat belajar banyak hal. Selain itu beliau juga berharap agar kelak para anggota Tzu Ching Medan dapat terus berkembang dan tetap berpegang teguh pada prinsip dan misi Master Cheng Yen serta dapat terus giat bersumbangsih untuk masyarakat.

  
 

Artikel Terkait

Tak Khawatir Digigit Tikus Lagi

Tak Khawatir Digigit Tikus Lagi

23 Juni 2020

Hari itu menjadi hari istimewa bagi Sri Eti (74) dan keluarga.  Senin, 22 Juni 2020, relawan Tzu Chi berkumpul untuk meresmikan rumah Sri di Cengkareng, Jakarta Barat yang telah direnovasi oleh Tzu Chi. Usai penandatangan surat, relawan menyerahkan kunci rumah kepada Sri. 

Menjangkau Hati di Daerah Terpencil

Menjangkau Hati di Daerah Terpencil

14 Oktober 2009
Daerah Malalak Barat sangat sulit dijangkau. Tak heran jika warga desa di wilayah ini sepi dari bantuan pemerintah maupun relawan. Dengan banyaknya jalan yang terputus, akses menuju desa ini lebih banyak mengandalkan jalan kaki maupun sepeda motor.
Tunasnya Pohon Cinta Kasih

Tunasnya Pohon Cinta Kasih

21 Maret 2017

Sebanyak 12 relawan Tzu Chi Tangerang untuk berbagi kebajikan bersama 150 oma dan opa pada kegiatan kebaktian Manula Padmadika di Wihara Padumuttara Perkumpulan Boen Tek Bio, Minggu 19 Maret 2017. Relawan Tzu Chi Tangerang dengan bersemangat mengadakan sosialisasi dan penuangan celengan bambu.

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -