Para relawan dan Gan En Hu mengikuti kebaktian Sutra Teratai dalam rangka perayaan HUT Tzu Chi Tanjung Balai Karimun ke-13. Acara ini mempererat ikatan dan menumbuhkan semangat kebersamaan serta kemandirian di antara mereka.
Tidak terasa 13 tahun sudah Tzu Chi ada dan berkembang di Tanjung Balai Karimun. Selama waktu itu, relawan giat menjalankan misi amal yang penuh makna. Pada Minggu, 2 Juni 2024, dalam rangka memperingati HUT Tzu Chi Tanjung Balai Karimun ke-13, tepat pukul 09.00 WIB, para relawan dengan penuh syukur dan khidmat melaksanakan kebaktian Sutra Teratai.
Rasa haru dan sukacita memenuhi hati setelah kebaktian, dilanjutkan perayaan HUT Tzu Chi bersama Gan En Hu pada pukul 10.00 WIB. Sebanyak 82 Gan En Hu dan 43 relawan memadati ruangan di lantai 2 kantor Tzu Chi, menunjukkan antusias yang besar terhadap acara ini.
Persiapan untuk paket bantuan bulanan kepada Gan En Hu telah dilakukan sebelumnya dengan cermat. Masing-masing grup fangshi diberitahu untuk mengundang mereka, dan ternyata banyak yang hadir, menciptakan suasana yang meriah dan penuh kehangatan. “Tidak disangka, banyak yang hadir dan rasanya senang melihat Gan En Hu pulang ke rumah,” jelas Netty, Ketua Misi Amal.
Penampilan anak-anak dari kelas budi pekerti dalam perayaan HUT Tzu Chi Tanjung Balai Karimun ke-13, membawa keceriaan bagi semua yang hadir.
Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun larut dalam rasa syukur.
Kegiatan ini memiliki tujuan mulia yaitu untuk terus membimbing Gan En Hu, memberikan mereka pemahaman bahwa mereka tidak berjalan sendirian dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan dukungan yang konsisten dan berkelanjutan, diharapkan mereka dapat meraih kemandirian dalam berbagai aspek kehidupan. Lebih dari sekadar bantuan materi, kegiatan ini berusaha menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri. Ketika mereka berhasil mencapai kemandirian, mereka juga memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi kembali kepada masyarakat.
Acara dimulai dengan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Master Cheng Yen, menciptakan suasana yang sakral dan penuh rasa syukur. Dengan hati yang tenang, para hadirin mendengarkan video Lentera Kehidupan, cermah Master Cheng Yen yang bertajuk “Mengenal Rasa Puas dan Menumbuhkan Rasa Syukur di Hati.”
Tayangan kilas balik perjalanan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membawa hadirin mengenang kembali berbagai momen penting dan pencapaian yang telah dilalui. Suasana makin ceria ketika anak-anak dari kelas budi pekerti membawakan isyarat tangan dengan lagu “Kamu Terlihat Sangat Cantik Ketika Kamu Tersenyum.” Penampilan mereka mengundang senyum dan kebahagiaan dari semua yang hadir.
Dengan penuh khusyuk, relawan dan para Gan En Hu berdoa bersama sebelum pemotongan kue yang dipimpin oleh Romo Setiyono, seorang relawan Tzu Chi yang dihormati. Dalam sorak-sorai dan tawa, perayaan ulang tahun ke-13 Tzu Chi menjadi momen emosional yang mempersatukan penerima bantuan dan relawan, membuktikan bahwa kekuatan cinta dan kebaikan dapat mengatasi segala rintangan yang ada.
Netty (kanan), Ketua Misi Amal Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk terus membimbing Gan En Hu agar mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri. Jika mereka bisa mandiri, mereka juga bisa menjadi relawan dan membantu yang membutuhkan.
Hiras Sihombing berbagi pengalaman hidupnya yang menginspirasi, setelah berhasil melawan kanker stadium 4 dengan bantuan Tzu Chi, Hiras kini berdedikasi untuk menjadi relawan, meneruskan semangat istri tercintanya yang telah tiada.
Hiras Sihombing (50), salah satu Gan En Hu, maju untuk berbagi pengalaman hidupnya. “Saya mengenal Tzu Chi sejak tahun 2017. Awalnya saya sakit TB negatif, kemudian terdiagnosa kanker stadium 4. Tzu Chi membantu pengobatan dan transportasi saya, serta kebutuhan sembako dan sebagian biaya kontrak rumah. Setelah sembuh, saya ingin menjadi relawan untuk meneruskan semangat istri saya yang sudah tiada,” tuturnya dengan penuh rasa syukur. Kisahnya menginspirasi banyak orang yang hadir, menunjukkan betapa besar dampak bantuan Tzu Chi dalam kehidupan seseorang.
Zaudiah (28), salah satu orang tua Gan En Hu dari Pulau Tanjung Batu Kecil, juga menyampaikan rasa terima kasihnya dengan tulus. “Ini pertama kalinya saya mengikuti kegiatan Tzu Chi. Anak saya bisa berbaur dengan yang lainnya, dan saya ingin menjadi relawan Tzu Chi,” ungkapnya dengan mata berbinar. Kisah dari Gan En Hu dan keluarganya menambah makna mendalam pada perayaan ini.
Dengan momentum ini, relawan dan para Gan En Hu bersama-sama menyampaikan harapan dan doa pada HUT Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang ke-13. “Semoga Tzu Chi Tanjung Balai Karimun semakin berkembang, relawannya semakin banyak, dan para donatur diberkahi kesehatan serta rezeki yang berlimpah,” harapan mereka menggema di seluruh ruangan, menguatkan tekad untuk terus melanjutkan misi amal.
Zaudiah, penerima bantuan Tzu Chi dari Pulau Tanjung Batu Kecil, berbagi kegembiraannya dalam berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi untuk pertama kalinya. Dengan mata berbinar, dia mengungkapkan keinginannya untuk menjadi relawan Tzu Chi.
Misi Amal merupakan pondasi Tzu Chi, dan Master Cheng Yen selalu menginginkan muridnya untuk giat menjalankan misi amal. Seiring bertambahnya usia Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, para relawan akan terus giat mengembangkan cinta kasih dan menjalani misi amal dengan penuh dedikasi.
Seperti yang tertuang dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Hal yang paling menenteramkan batin manusia dalam kehidupan adalah bila ia memiliki kemampuan, ia segera bersumbangsih, memberi manfaat bagi banyak orang, dan menciptakan berkah bagi masyarakat.” Dengan adanya kegiatan ini, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun berharap dapat terus mendorong Gan En Hu untuk menjadi mandiri dan turut menjadi relawan, menciptakan berkah bagi masyarakat dan meneruskan semangat kebaikan yang telah ditanamkan selama ini.
Editor: Khusnul Khotimah