Menyayangi Bumi dengan Cara yang Fun

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah
doc tzu chi

475 siswa dari Kelas Bermain dan TK Sekolah Tzu Chi Indonesia mengenakan kostum yang mereka buat sendiri bersama orangtua, Selasa, 25 April 2017. Semua kostum terbuat dari barang daur ulang. 

Hari Bumi jatuh pada tanggal 22 April. Namun di Sekolah Tzu Chi Indonesia, Hari Bumi telah diperingati sejak awal bulan ini. Berbagai kegiatan menyenangkan digelar. Semua itu menambah kecintaan dan kepedulian siswa kepada lingkungan.

Di antara berbagai cara menyelamatkan bumi, daur ulang merupakan salah satu yang terbaik. Daur ulang dapat menurunkan jumlah sampah, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, serta mengurangi kerusakan lahan. Ini juga yang terus ditanamkan  di benak para siswa, tentunya dengan cara yang fun.

Para siswa dari Kelas Bermain dan TK misalnya, diminta membuat kostum yang terbuat dari barang daur ulang seperti kertas, koran, kardus, dan plastik. Hasilnya luar biasa kreatif. Anak-anak dengan bangga mengenakan kostum yang telah mereka buat bersama orangtua di rumah. Ada yang mengenakan kostum superhero lengkap dengan senjata yang juga terbuat dari barang daur ulang, ada pula yang memakai gaun lengkap dengan aksesorisnya.

Giancarlo dari kelas TKB memakai kostum raja yang terbuat dari koran. “Saya membuatnya bersama Mami dan Papi kemarin. Cukup sulit membuatnya. Saya tahu Hari Bumi. Saya ingin menyelamatkan bumi dengan menjaga kebersihan, mematikan lampu, hemat air. Saya melakukan di rumah juga,” kata Carlo.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan memperingati Hari Bumi. Sekolah ingin anak-anak menjadi bagian dari agen perubahan.


Umumnya siswa sudah memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya merawat bumi.

Iing Felicia Joe, Kepala sekolah TK Tzu Chi Indonesia mengaku salut dengan semangat anak didiknya.

“Saya terkesima. Dan ternyata para orangtua juga memiliki niatan untuk membuat sesuatu yang indah dari bahan-bahan recycle. Dan banyak yang kreatif kalau menurut saya,” kata Iing.

Dilibatkannya orangtua juga sekaligus mempererat bonding atau ikatan batin antara orang tua dan anak. Seperti kata Edna Manalang, koordinator kegiatan ini.

“Mereka memakai kostum yang dibuat bersama orangtua mereka. Ini juga sekaligus sebagai bonding. Dari barang daur ulang, kita dapat membuatnya menjadi kostum yang indah,” kata Edna.

Selain daur ulang, cara-cara untuk menyelamatkan bumi terus dicontohkan kepada para siswa. Misalnya mengurangi seminimal mungkin penggunaan plastik, juga menjaga kebersihan lingkungan.

“Misalnya karena di kelas itu kan mereka banyak cuci tangan. Jadi setelah cuci tangan ya tolong airnya dimatikan. Atau tidak membuka airnya terlebih dulu kalau seandainya belum siap cuci tangan,” kata Iing.

Hari Bumi memang selalu diperingati Sekolah Tzu Chi Indonesia setiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda. Sekolah ingin anak-anak didiknya menjadi bagian dari agen perubahan, yang mencintai dan merawat kelestarian bumi.

Editor: Arimami Suryo A


Artikel Terkait

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -