Menyayangi Bumi Sejak Dini

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
 
 

foto
Jenifer, dengan penuh antusias menghias kreasi tempat pensil yang dibuat dari bekas gulungan tisu dengan cat air.

Good Morning....” Sebuah sapaan dengan suara khas anak-anak Sekolah Tzu Chi Indonesia kepada setiap orang yang masuk ke dalam ruangan belajar mereka. Sambutan hangat dari anak-anak memberikan kenyamanan tersendiri ketika memasuki ruangan kelas. Tampak antusias mereka yang sedang mengikuti acara peringatan Hari Bumi (Earth Day) ini. Hari Bumi diperingati oleh sebagian besar negara di dunia yang jatuh pada setiap tanggal 22 April. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi yaitu dengan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan demi menyelamatkan bumi.

Kali ini, tanggal 22 April 2013, Sekolah Tzu Chi Indonesia turut serta mengambil peran dalam peringatan Hari Bumi. Banyak kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan yang dikenalkan guru kepada murid-murid agar senantiasa melindungi bumi. Anak-anak juga diajarkan bagaimana menjaga bumi dengan tidak menganggap remeh sampah. “Tujuannya untuk mengajarkan kepada anak-anak sejak usia dini bahwa bumi itu harus kita sayangi, misalnya tidak  membuang sampah,” ujar Iing Felicia selaku kepala sekolah. Melalui peringatan Hari Bumi ini, anak-anak mulai diajarkan hal-hal yang kecil dalam melestarikan lingkungan. “Kita mau mereka itu benar-benar praktik dalam kehidupan sehari-hari,” tambah ibu Kepala Taman Kanak-kanak ini.

Berkreasi dengan Barang Bekas
Kegiatan dilakukan di masing-masing kelas, salah satunya kelas K2 Joy yang tengah asyik bersama dalam membuat kreasi dalam memanfaatkan barang-barang bekas. Terpancar keceriaan di wajah anak-anak saat mengerjakan kreasi mereka dengan menggunakan cat air. Tangan mungil mereka dengan lincah menghias kotak pensil yang terbuat dari barang bekas gulungan tisu sesuai keinginan masing-masing.

foto  foto

Keterangan :

  • Anak-anak mengikuti rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bumi pada tanggal 22 April 2013 di kelas masing-masing (kiri).
  • Penuh sukacita bersama-sama memungut sampah yang berserakan di dalam ruangan kelas untuk dipilah dan dimasukkan ke dalam tempat sampah sesuai jenisnya (kanan) .

Jenifer, siswi TK B ini dengan penuh semangat mengikuti aktivitas-aktivitas pelestarian lingkungan yang perintahkan oleh guru. “Hari ini aku sama teman-teman Earth Day,” tutur bocah aktif ini.  Selain membuat kreasi seni, banyak rangkaian kegiatan yang usai dilikuti oleh Jenifer dan kawan-kawannya. “Nonton video, shou yu, bikin art,” tambahnya menceritakan kegiatan yang sudah diikuti. Ia pun mengaku merasa senang dengan aktivitas yang dilakukannya.

foto  foto

Keterangan :

  • Selain mempelajari mengenai daur ulang sampah, pentingnya menjaga bumi, anak-anak diajak memeragakan bahasa isyarat tangan (kiri) .
  • Keceriaan anak-anak dalam membuat kreasi seni berupa tempat pensil dari barang daur ulang gulungan tissu (kanan) .

Sejak hari-hari sebelumnya, anak-anak sudah memulai aktivitas mereka dalam rangka peringatan Hari Bumi. “Dari Jumat sudah membuat globe. Hari ini mereka membawa sampah, pagi ini mereka sudah bisa membagikan dengan tepat di tempat yang sesuai sampah botol, kertas, dan aluminium,” ujar Noveryani, salah satu guru K2 Joy. Anak-anak diajarkan bahwa sampah bisa didaur ulang, seperti yang dilakukan anak-anak dalam memanfaatkan barang daur ulang gulungan tisu yang dijadikan sebagai tempat pensil.

Melalui kegiatan-kegiatan dalam rangka peringatan Hari Bumi ini, anak-anak mengerti mengenai daur ulang sampah dan cara menyelamatkan bumi. “Dengan adanya pelajaran yang kita berikan kepada mereka, orangtua pun bisa ikut dapat intisarinya,” ungkap Iing Felicia berharap. Memberikan pemahaman mengenai pelestarian lingkungan memang seharusnya dilakukan sejak usia dini sehingga akan terpatri dalam diri masing-masing bahwa menyelamatkan bumi merupakan tugas bersama.

  
 

Artikel Terkait

Kamp Pendewasaan Remaja Tzu Chi

Kamp Pendewasaan Remaja Tzu Chi

27 April 2017 Siapa yang tak ingin menjadi pribadi yang lebih baik?
Membalas Budi Orang Tua Melalui Donor Darah

Membalas Budi Orang Tua Melalui Donor Darah

05 April 2019

Ketika mendengar kata donor darah yang terpikir langsung oleh kita adalah mendonorkan darah untuk membantu orang yang membutuhkan, oleh karena itu banyak orang berusaha untuk mendonorkan darahnya.

Sukacita di Panti Wreda Cinta Kasih

Sukacita di Panti Wreda Cinta Kasih

25 Januari 2010

“Berbahagialah anak-anak yang masih memiliki orangtua. Jaga dan sayangilah mereka sama seperti kita menjaga dan menyayangi diri kita sendiri, karena orangtua tidak selamanya akan bersama dengan kita”

Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -