Menyayangi Orang Tua

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Nandar (He Qi Barat)
 
 

fotoRelawan mengajak oma untuk berbagi kebahagian dengan para relawan Tzu Chi di taman panti.

Tanggal 26 Februari 2012, suasana yang sejuk dan hangat terasa ketika aku membuka pintu rumahku. Susasana yang indah ini menambah semangatku untuk berangkat ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Pada hari ini akan diadakan kegiatan kunjungan kasih ke Panti Werdha III di Jalan Cendrawasih, Cengkareng. Kegiatan ini bukanlah yang pertama kalinya, karena jadwal kunjungan ini selalu ada setiap bulannya dan telah dilaksanakan beberapa waktu lamanya.

 

Ketika sampai di depan Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi yang bersebelahan dengan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, tampak rombongan relawan Tzu Chi yang mulai berdatangan dan memasuki gedung RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Ternyata para relawan Tzu Chi yang ingin melakukan kegiatan kunjungan kasih ke Panti Werdha III berkumpul di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Yang membuat aku semakin kagum ialah, ternyata tidak hanya relawan Tzu Chi yang bersumbangsih menghibur opa dan oma, tetapi murid-murid dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. 

Menjalin Jodoh Baik
Tepat pukul 09.00 WIB mereka berangkat menuju Panti Werdha III. Begitu tiba di lokasi, para relawan mulai bekerja sama dan saling bahu membahu menyingsingkan lengan baju mereka untuk merapikan barang dan menyusun peralatan. Setelah seluruh persiapan selesai, para relawan mulai bergerak menyebar ke seluruh ruang tidur. Mereka menjemput para opa dan oma untuk bergabung bersama relawan, melakukan kegiatan dan bergembira. Dengan penuh perhatian dan kasih sayang, relawan menggandeng oma dan opa untuk bergabung bersama relawan.

Setelah opa dan oma berkumpul di taman, para relawan dan murid  mengajak opa dan oma melakukan gerakan isyarat tangan. Lalu relawan juga mengajak opa dan oma untuk bernyanyi bersama dan memainkan beberapa permainan. Senyum bahagia dan gembira terukir jelas di wajah opa dan oma, ketika sedang memainkan permainan. Selain itu, relawan Tzu Chi, Ongko Shixiong tidak lupa membawakan batu baterai yang baru setiap bulannya untuk dipasangkan pada radio milik opa dan oma. Radio ini merupakan salah satu hiburan bagi mereka untuk mengusir rasa kesepian mereka.

foto   foto

Keterangan :

  • Para murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi tidak mau kalah dengan relawan dalam memberikan kebahagiaan dan perhatian, dengan perlahan mereka membimbing oma untuk ikut berbagi keceriaan (kiri).
  • Setiap kali kunjungan, Shixiong Ongko selalu membawa baterai untuk oma mendengarkan radio (kanan).

Pada saat menjelang makan siang, para opa dan oma mendapatkan sebuah makanan vegetarian yang dibuat oleh relawan Tzu Chi sendiri. Tidak lupa para murid Sekolah Tzu Chi juga membagikan makanan untuk opa dan oma yang tidak bergabung. Tindakan ini dilakukan mengingat di dalam Tzu Chi kita semua adalah satu keluarga dan harus menjalin jodoh yang baik dengan setiap makhluk di dunia, tanpa mengenal apakah ia miskin atau kaya, muda atau tua.

Ketika acara akan berakhir, para relawan dan murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi membantu opa dan oma untuk kembali keruangan mereka masing-masing. Melihat sumbangsih relawan dan murid sekolah cinta kasih yang begitu tulus memberikan kebahagian kepada opa dan oma, seperti Bodhisatwa yang memberikan setetes embun cinta kasih di tengah panasnya dunia. Seperti  perkataan Master Cheng Yen,” Mengapa Tzu Chi tidak membuka Panti Jompo? karena saya berharap rumah dari setiap orang merupakan panti jompo, sehingga ayah bunda dapat menikmati kasih sayang dan kebahagiaan keluarga di rumah masing-masing.”

Master Cheng Yen juga mengingatkan jika ayah bunda merupakan Buddha hidup dalam keluarga, Jika kita dapat berbakti pada ayah bunda dengan kondisi hati memuja Triratna maka di dalam keluarga sudah ada dua sosok Buddha hidup.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Menyelami Dharma

Suara Kasih : Menyelami Dharma

28 Januari 2011 Tzu Chi sangatlah unik karena penuh cinta kasih dan kesatuan hati. Kita sebagai umat manusia hendaknya saling mengasihi dan bersatu hati demi mengurangi bencana di dunia. Semua orang berkumpul dan bersatu hati. Meski berbeda keyakinan, mereka berdoa bersama demi kedamaian dunia.
Peduli Merapi : Satu Hati untuk Merapi

Peduli Merapi : Satu Hati untuk Merapi

24 November 2010
Hari Sabtu dan Minggu, 13-14 November 2010, para relawan Tzu Chi Hu Ai Jelambar mengadakan kegiatan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang berada di tempat pengungsian.
Melatih Diri Dijalan Tzu Chi

Melatih Diri Dijalan Tzu Chi

21 Oktober 2011 Selamat kepada para Bodhisatwa biru putih, semoga Hu Ai Batam semakin berkembang, sehingga bisa menggarap lebih banyak ladang berkah. Semoga para Bodhisatwa ini bisa dilimpahi berkah dan kebijaksanaan yang  semakin berkembang.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -