Menyayangi Para Lansia dengan Memberikan Layanan Kesehatan dan Kaca Mata Baca

Jurnalis : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat), Fotografer : Deddy, Hanny Pangestu, Susi Christine (He Qi Pusat)

Sebanyak 173 lansia mengikuti layanan kesehatan yang disediakan oleh komuintas relawan Tzu Chi dari He Qi Pusat.

Komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Pusat mengadakan baksos kesehatan untuk para lansia dan para petugas PPSU (Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum), pada Sabtu 26 Agustus 2023. Baksos ini digelar dengan harapan masyarakat sekitar depo lebih terjaga kesehatannya. Ini juga sekaligus untuk memperkenalkan Depo Pangeran Jayakarta ke masyarakat sekitar.

Sepekan sebelumnya, relawan telah membagikan kupon di wilayah Mangga Besar XIII RW 7 dan RW 8. Baksos ini pun diikuti 173 peserta.

Sebanyak 71 relawan Tzu Chi yang dikoordinir oleh Hartono dan 39 relawan tim medis Tzu Chi atau TIMA menyukseskan kegiatan kemanusiaan ini. Dokter Linda terlebih dulu memberikan briefing untuk mengarahkan para relawan saat membantu pasien menjalani pemeriksaan hingga selesai.

Para dokter dari TIMA sedang mendengar keluhan kesehatan para pasien.

Tampak para apoteker mempersiapkan obat yang dibutuhkan para pasien.

Sekitar pukul 08.00 WIB terlihat para lansia mulai berdatangan ke Depo Pelestarian Lingkungan Pangeran Jayakarta. Setelah melakukan pendaftaran ulang, pasien diukur tinggi dan berat badannya serta melakukan pengecekan tekanan darah sebelum konsultasi kesehatan dengan dokter dan mendapatkan obat.

Dokter Yenny Chandrawaty yang bertempat tinggal di Sunter Jakarta Utara, bergabung sebagai anggota TIMA sejak tahun 2017. Kesehariannya mengabdi di Poliklinik Kuningan Kementrian Hukum dan HAM sebagai dokter umum, dan telah menjadi dokter selama hampir 20 tahun pengabdian.

“Motivasi melayani di TIMA karena saya senang bisa melayani dan membantu sesama. Saya suka ikut kegiatan baksos, dulu juga aktif di vihara, bahagia dan merasa berguna. Baksos umum lansia seperti ini bagus ya, sosialisasi ada, pengobatan di sini jadi lebih banyak menolong warga,” ujarnya sambil bersiap menerima pasien yang datang.

Terlihat dr. Yenny Chandrawaty sedang memeriksa salah seorang pasien lansia.

Pak Suripto Slamet dan Ibu Susilawati sedang dicek tekanan darahnya.

Ketua RW 5, RT 8, Pak Suripto Slamet (60) ayah empat orang anak sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek pangkalan. Ia memiliki keluhan sendi lutut juga darah tinggi. Pak Suripto hadir dengan kakaknya, Ibu Susilawati (63) yang juga memiliki keluhan darah tinggi dan sakit di punggung.  Sehari-hari Ibu Susilawati tidak bekerja.  Untuk penyakit darah tinggi yang dideritanya, ia dianjurkan mengurangi makan bercita rasa asin, jeroan, dan tidak mengangkat beban berat.

“Semoga sering ada kegiatan seperti ini, sudah harus sering mengecek kesehatan, biasa juga pengobatan BPJS. Kami pernah dapat beras juga dari Tzu Chi tahun 2022 lalu, terbantu banget bisa dapat obat hari ini,” ujar dua kakak beradik itu.

Pak Jaeni setelah melakukan pemeriksaan mata ternyata membutuhkan kacamata baca plus 3.

Baksos kesehatan ini selain memberikan pengobatan juga ada pemberian kacamata baca untuk pasien yang membutuhkan. Jaeni (69) mendapatkan kacamata baca plus 3. Warga yang berasal dari Palembang ini sekarang bertempat tinggal di RT 7 RW 7 dan sehari-harinya bekerja pantek sumur. Bapak dengan enam anak ini tinggal dengan anaknya yang ke-2 setelah ditinggal istri tercinta untuk selamanya.

“Saya sudah enam kali mendapat bantuan dari Tzu Chi, pengobatan, beras, saya senang sekali kacamata baca lama saya sudah tidak cocok, kemarin mau ganti malah. Ganti kaca saja 120 ribu, terima kasih Tzu Chi dikasih gratis saya,” ujarnya gembira menerima obat dan kacamata.

Relawan menjelaskan penggunaan Eco Enzyme dan memberikan suvenir sabun daur ulang yang ramah lingkungan.

Salah satu relawan yang bersumbangsih kali ini adalah Tjhin Sak Ho yang menjadi relawan sejak 2019. Awalnya ia ikut berdonasi dan memutuskan untuk menjadi relawan sejak sang ibu berpulang enam tahun yang lalu.

“Sejak mama saya meninggal, saya langsung bertekad vegetarian dan bersumbangsih serta melatih diri di jalan Tzu Chi. Kegiatan baksos kali ini sangat berkesan bagi saya, sebisa mungkin saya membantu para lansia ini, mengurusi mereka seperti mengurus orang tua sendiri,” ujar relawan dari komunitas Jembatan Lima tersebut. Selaras dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Berbakti kepada orang tua yang sesungguhnya adalah dengan membangun kemampuan diri dan menjalankan prinsip kebenaran”.

Selain baksos, relawan juga mensosialisasikan pembuatan Eco Enzyme yang memiliki banyak manfaat untuk sehari-hari serta sabun daur ulang dari minyak jelantah sebagai souvernir untuk para lansia yang sudah hadir di layanan pengobatan hari ini.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Bakti Sosial yang Dinantikan Warga

Bakti Sosial yang Dinantikan Warga

12 Juli 2017

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Polsek Metro Penjaringan mengadakan Bakti Sosial Degeneratif. Baksos ini berhasil melayani 185 warga yang kebanyakan berasal dari area Tanah Pasir dan Tanah Merah, Jakarta Utara. Selanjutnya, baksos degeneratif ke-2 akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2017. Ada 69 pasien yang perlu kembali memeriksa kesehatan secara lanjut dan 11 pasien yang perlu dirujuk ke proses berikutnya.

Deteksi Dini Penyakit Degeneratif

Deteksi Dini Penyakit Degeneratif

05 Oktober 2022

Sebanyak 125 orang mendapat layanan kesehatan pemeriksaan penyakit degeneratif yang digelar komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Timur 1.  Pemeriksaan kesehatan yang diberikan terdiri dari pemeriksaan tensi, gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta pemberian obat-obatan bagi mereka yang memerlukan.

Lebih Peduli Kesehatan Berkat Baksos Degeneratif

Lebih Peduli Kesehatan Berkat Baksos Degeneratif

08 Januari 2019

Tzu Chi Bandung kembali mengadakan baksos degeneratif tahap kedua, pada Minggu 6 Januari 2019 di Kelurahan Dunguscariang, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Baksos lanjutan ini untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan pasien yang telah mengikuti baksos degeneratif tahap pertama pada 9 Desember 2018 lalu.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -