Menyebarkan Cinta Kasih Ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia

Jurnalis : Agatha Petritas Septiriana(He Qi Barat 1), Fotografer : Raditya (He Qi Barat 1)


Semua relawan ikut serta menyiapkan bingkisan yang akan dibagikan kepada oma dan opa penghuni panti.

Minggu (3/3), suasana mendung diiringi rintik hujan menemani para relawan Tzu Chi kala berkunjung ke panti jompo di kawasan Cengkareng, Jakarta barat. Kegiatan berkunjung ke panti jompo adalah kegiatan rutin relawan Tzu Chi yang diadakan setiap dua bulan sekali dan selalu berpindah tempat. Kesempatan kali ini relawan berkunjung ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia Cengkareng. Dengan berbekal cinta, tenaga, dan paket bantuan yang sudah disiapkan, relawan terlihat sangat antusias.

Relawan Tzu Chi telah mempersiapkan berbagai kegiatan positif yang dapat diikuti oleh para lansia baik itu berupa hiburan maupun pendidikan tentang kesehatan. Sebut saja beliau Shixiong Eko Raharjo, merupakan Master of Ceremony di kegiatan kali ini. Dengan suara lantang dan tatapan yang berbinar ia menyapa para lansia dan mengajak mereka bernyanyi.

Terlihat senyum sumringah dan mata yang berkaca-kaca dari beberapa lansia yang sudah duduk rapi di Aula PSTW Budi Mulia.

Dari puluhan lansia yang hadir di aula, terdapat salah seorang lansia yang mencuri perhatian banyak orang. Ia mengacungkan jari dan memberi isyarat bahwa dia  ingin bernyanyi. Sontak seluruh isi ruangan memberi semangat dan bertepuk tangan.

 

Eko Raharjo mengajak para opa dan oma menyanyi bersama, membuat suasana semakin meriah.

“Bengawan Solo, riwayatmu kini, sedari dulu jadi perhatian insani,” begitulah lirik lagu yang ia nyanyikan. Suara lembut mengalun terdengar sangat merdu walaupun sesekali ia lupa lirik, namun terlihat jelas rona kebahagiaan di wajahnya. Ia adalah Nenek Esti Yahroma yang terkenal selalu ceria dan bersemangat dalam menjalani hidupnya.

Selain nenek Esti ada pula seorang lansia yang mau berbagi tips kesehatan untuk teman lainnya. Ia adalah Kakek Adil (62) yang sudah tinggal di panti tersebut selama dua tahun. Dengan tubuh yang masih terlihat gagah beliau mempraktikkan senam anti-hipertensi di depan para lansia yang hadir. Dengan sentuhan kasih, sapaan yang mendamaikan, dan pemberian diri yang tulus dari relawan Tzu Chi, para lansia tampak terhibur dan bahagia.

“Saya senang ini hari kedatangan cucu-cucu dari Tzu Chi yang mau memperhatikan dan menghibur kami di sini”, ucap Nenek Esti Yahroma.


Para Relawan yang ikut serta dalam kunjungan ke panti terlihat sangat gembira dan bahagia.

PSTW Budi Mulia sendiri menampung sekitar 300 lansia dan terbagi menjadi 4 Wisma. Wisma di bagi berdasarkan tingkat kemandirian para lansia.

“Wisma Pisang untuk kakek-kakek yang mandiri dapat melakukan aktivitas tanpa dibantu. Wisma Mangga untuk nenek yang mandiri. Wisma Jeruk untuk lansia total care, serta Wisma Durian untuk lansia yang mengalami gangguan jiwa,” ucap Devi (38) pengurus PSTW Budi Mulia.

Pembagian paket makanan dilakukan dengan mengunjungi satu per satu para opa oma ke ruangan mereka masing-masing. Terlihat senyum dan kegembiraan mereka melihat para relawan masuk dan mengunjungi mereka. Seperti keluarga sendiri mereka bahkan tidak sungkan menceritakan keluh kelas mereka kepada relawan.


Nenek Esti (jilbab merah muda) dan teman-temannya merasa terhibur dengan kunjungan relawan Tzu Chi.

Kunjungan relawan  kali ini sedikit berbeda dari kegiatan sebelumnya. Hal tersebut karena kegiatan ini mendapat dukungan dana dari seorang donatur. Donatur tersebut merupakan teman salah satu relawan yaitu shixiong TeKMin (43) yang sudah mengenal Tzu Chi sejak tujuh tahun yang lalu. TeKMin mempunyai niat untuk berbagi dengan yang lain agar orang lain bisa berbuat baik juga.

“Kali ini saya  tertarik untuk ikut kegiatan berkunjung ke panti jompo dan mengajak teman saya Diana dan dia mau memberikan dukungan dana,” ucap beliau.

Diana Jo (23), lulus sebagai Bachelor of Economics di University of New South Wales, Sidney Australia. Saat ini ia adalah seorang enterpreneur dan memiliki kegiatan sosial yaitu PolluxHabibie yang merupakan kegiatan gratis operasi katarak 10.000 mata. Berawal dari terjadinya bencana alam letusan Gunung Kelud di tahun 2014, Diana melihat dan menyaksikan berbagai situasi yang memilukan hati di lokasi tersebut dan berniat memulai kegiatan-kegiatan sosial.

 

Suasana saat Kakek Adil mengajarkan teman-temannya senam anti-hipertensi, agar teman-temannya bisa lebih sehat.

Beberapa waktu lalu, Diana mendapatkan informasi tentang kegiatan relawan Tzu Chi dari temannya, TeKMin. Diana menyampaikan bahwa akan memberi dukungan dana untuk kegiatan relawan di Panti Jompo. Dengan bekerja sama dengan pihak Tzu Chi, paket bantuan yang diberikan sebanyak 340 paket. Paket tersebut berisi 6 macam makanan dan minuman serta satu helai pakaian.

Jalinan jodoh dengan Yayasan Budha Tzu Chi bermula sejak beberapa tahun lalu saat Diana mengikuti acara Tzu Chi bersama keluarganya. Diana begitu panggilannya sehari-hari, mengaku takjub ketika berkunjung ke Yayasan Tzu Chi Indonesia, bertemu dengan banyak sekali relawan berhati mulia yang mendedikasikan hidupnya untuk menjalani misi kemanusiaan Tzu Chi.


Foto bersama seluruh relawan yang ikut serta dalam kunjungan ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia.

Menurut Diana, hal yang menarik dari Tzu Chi yaitu gencar melaksanakan misinya membuat dunia jauh lebih baik dan membuat manusia berbahagia dengan berbagi cinta kasih. Pelajaran hidup yang diperolehnya yaitu berkat bukan untuk disimpan, tetapi untuk dibagikan. Jika disimpan akan habis, tetapi bila dibagikan maka akan berlipat ganda. Ia berharap Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia dapat melanjutkan misi kemanusiaan, tetap menginspirasi banyak orang serta dapat memperluas jangkauan agar semakin banyak orang yang mendapatkan bantuan. Acara ditutup dengan foto bersama para relawan, sharing relawan, dan melakukan isyarat tangan Satu Keluarga.


“Bersamaan dengan saat kita sedang menikmati berkah, hendaknya juga bisa menebarkan benih-benih berkah yang baru, dengan demikian baru berkah akan tumbuh terus menerus tanpa henti”

_Master Cheng Yen_

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Pelajaran dari Sebuah Kunjungan Kasih

Pelajaran dari Sebuah Kunjungan Kasih

14 Januari 2011 Minggu tanggal 9 Januari 2011, relawan Tzu Chi dari He Qi Utara mengadakan kegiatan kunjungan kasih pertama di awal tahun 2011. Sejak pukul 8 pagi relawan mulai berkumpul di Jing Si Books and Café Pluit, dan tepat pukul 9 perjalanan pun dimulai.
Memberikan Kehangatan bagi Anak-Anak Penyandang Disabilitas

Memberikan Kehangatan bagi Anak-Anak Penyandang Disabilitas

18 April 2018
Relawan Tzu Chi Bandung mengunjungi anak-anak penyandang disabilitas di Yayasan Aziziyah, Bandung, 13 April 2018. Pelayanan yang diberikan di antaranya berupa pemeriksaan kesehatan dan pengukuran alat bantu bagi beberapa anak yang membutuhkan
“Kunjungan Kasih Menebarkan Cinta Kasih dan Kepedulian ”

“Kunjungan Kasih Menebarkan Cinta Kasih dan Kepedulian ”

18 Februari 2014 Kegiatan kunjungan kasih diawali dengan mengunjungi Adil Farhan Arrohmatan, seorang anak balita berusia 3 tahun. Adil adalah pasien penderita hernia yang telah menjalankan operasi melalui Program Kepedulian 5 Km.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -