Menyebarkan Semangat Cinta Kasih
Jurnalis : Imelda Kristanti (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Hendrasurya, Ferry, Taufan (Tzu Chi Surabaya)
Pada tanggal 11 Mei 2014,
di Hall D Mangga Dua Centre, Jagir Wonokromo, Surabaya, Tzu Chi Surabaya
merayakan perayaan Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia.
“Memberi hormat pada rupang Buddha adalah demi melatih ketetapan hati, kesabaran dan kedamaian hati, juga untuk menghilangkan keangkuhan serta membina jasmani dan rohani kita” (Kata Perenungan Master Cheng Yen)
Setiap tahun di bulan Mei, insan Tzu Chi di seluruh dunia merayakan hari Tri suci Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia. Dengan perayaan Waisak, kita mengingat jasa dan budi luhur sang Buddha yang telah membabarkan Dharma, membimbing kita untuk memperoleh kebijaksanaan. Kemudian, dengan merayakan hari Ibu International, kita mengingat budi luhur dan pengorbanan ibu yang begitu besar, melahirkan dan merawat kita dengan penuh kasih sayang, dan juga, dengan perayaan hari Tzu Chi, kita mengingat budi luhur semua mahluk, serta mengingatkan diri kita untuk lebih giat melatih diri, mengembangkan kebijaksanaan di jalan Boddhisatwa.
Pada tanggal 11 Mei 2014, di Hall D Mangga Dua Centre, Jagir Wonokromo, Surabaya, Tzu Chi Surabaya merayakan perayaan Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia. Acara perayaan ini dihadiri oleh 72 orang relawan dan tamu undangan dari berbagai kalangan. Bertemakan, “Doa jutaan Insan”, perayaan Waisak ini mengajak semua insan di seluruh penjuru dunia untuk tulus berdoa. Semoga dunia ini senantiasa aman dan selamat, semoga semua mahluk hidup dengan harmonis dan setiap orang dipenuhi dengan jalinan berkah.
Dalam kegiatann ini, tampak pula barisan muda-mudi Tzu Chi yang ikut berpartisipasi di prosesi.
Prosesi Waisak diawali dengan penghormatan kepada sang Buddha, sebagai ungkapan syukur dan berterima kasih atas budi luhur sang Buddha, kemudian persembahan pelita, air dan bunga kepada para Buddha, dilanjutkan dengan pemandian Buddha rupang. Dengan memandikan Buddha rupang, sama artinya dengan membersihkan diri sendiri dari kekeruhan batin, untuk mengembangkan kebijaksanaan dalam diri. Setelah itu, dilanjutkan dengan Pradaksina, yaitu semua umat melakukan meditasi berjalan, dengan penuh konsentrasi mengitari barisan.
Sempat terjadi insiden kecil di awal acara, yakni terjadi pemadaman listrik secara mendadak dan cukup lama, yang mengakibatkan berbagai peralatan pendukung acara tidak dapat berfungsi. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat para relawan dan tamu yang hadir, semuanya tetap bersungguh hati dan khidmat mengikuti prosesi Waisak.
Dengan penuh khidmat, relawan dan masyarakat umum menjalani prosesi waisak, hari ibu internasional, dan hari Tzu Chi.
Ninik, salah seorang tamu yang adalah umat muslim, juga mengikuti prosesi Waisak dari awal acara hingga akhir. Ia terkesan dengan meditasi berjalan, Pradaksina. “Benar-benar harus melatih kesabaran, dengan berjalan perlahan dan konsentrasi, saya berlatih kesabaran, karena kalau tidak bisa sabar, sudah pasti ingin berlari,” Ungkapnya. “ Saya senang berada di Tzu Chi, tidak ada kesenjangan sosial di sini dan ajaran Tzu Chi bagus, membawa kita agar lebih sabar dan lebih peduli dengan orang lain,“ tambahnya.
Pada perayaan Waisak ini pula, para relawan dan tamu yang hadir merayakan hari Ibu dengan gembira. Salah seorang relawan yang baru saja mendapatkan pemberian kue dari putrinya sebagai ungkapan syukur hari Ibu, mengajak semua relawan dan tamu yang hadir bersama orang tuanya untuk bersama-sama makan kue dan menyanyikan lagu “Shi Shang Zhi You Ma Ma Hao” (Di dunia ini, Mama adalah yang terbaik). Suasana haru dan bahagia terpancar pada wajah semua orang yang hadir.
Ibu adalah anugerah terindah dalam hidup. Dalam keadaan apapun Ibu akan selalu mengasihi kita dengan tulus dan tiada batas. Sebagai seorang anak, hendaknya kita senantiasa mengingat budi luhur Ibu dan berbakti kepadanya.
Selamat Hari Tri Suci Waisak, Selamat Hari Ibu, Selamat Hari Tzu Chi.
Artikel Terkait
Waisak 2558: Jarak dan Usia Tidak Membatasi Hati
12 Mei 2014Waisak 2014 adalah suatu acara yang spesial di hati penganut ajaran Buddha yang universal. Ajaran yang universal itu yang membuat kita semua bisa bergabung menjadi satu keluarga yang spesial.