Menyelamatkan Bumi dalam Satu Jam
Jurnalis : Ami Haryatmi (He Qi Barat 2), Fotografer : Setiawan Hamzah, Jojo (He Qi Barat 2)Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 menampilkan Shou Yu (Isyarat tangan) lagu “Wariskan Dunia Yang Bersih” pada kegiatan Earth Hour.
“Terbangunnya kepedulian terhadap lingkungan sebaiknya terus dimasyarakatkan. Karena banyak hal-hal yang merusak bumi masih menjadi perilaku sebagian masyarakat saat ini. Dengan kegiatan “Earth Hour” ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghemat sumber daya alam dengan merubah gaya hidup lebih ramah lingkungan,” ungkap Hidayat selaku ketua panitia pada acara “Earth Hour” yang diselenggarakan pada 24 Maret 2018 oleh Paroki MKK (Gereja Maria Kusuma Karmel) Meruya, Jakarta Barat.
Acara yang bertempat di Lapangan Basket Blok D, Taman Aries tersebut dihadiri oleh Pastor Adri, Suster Amelia Hendani, umat Katolik dari gereja MKK, dan warga Taman Aries yang selama ini selalu mendukung kegiatan pelestarian lingkungan relawan Tzu Chi. Dalam kesempatan ini sebanyak 6 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 juga diundang dan ikut berpartisipasi dalam acara Earth Hour karena selama 7 tahun relawan Tzu Chi Kebon Jeruk yang masuk dalam wilayah He Qi Barat 2 telah menjalin jodoh baik dalam pelestarian lingkungan bersama warga dan umat gereja MKK yang tinggal di Taman Aries.
Dalam kegiatan Earth Hour peserta juga menyalakan lilin yang dibentuk menjadi lambang 60+ yang diartikan sebagai penghematan sumber daya alam tidak hanya berhenti selama 60 menit.
Suasana akrab dan kekerabatan terlihat dari seluruh peserta yang hadir karena memliki satu misi yang sama, yaitu turut merubah alam dalam satu jam. Acara Earth Hour ini pun dilakukan dengan memadamkan seluruh aktivitas yang menggunakan listrik di seluruh dunia selama 1 jam dan dilakukan setiap tanggal 24 maret. Meskipun cuaca hujan, namun para peserta dan penyelenggara tetap melaksanakan kegiatan untuk menjaga bumi tersebut.
Acara dimulai pukul 20.00 WIB ini dimulai dengan sambutan ketua panitia dan tuan rumah. Kemudian dilanjutkan dengan pemadaman lampu selama 1 jam sesuai dengan misi Earth Hour di seluruh dunia. Tak lupa para peserta juga menyalakan lilin yang dibentuk menjadi lambang 60+ yang diartikan sebagai penghematan sumber daya alam tidak hanya berhenti selama 60 menit dengan memadamkan lampu saja, namun berkesinambungan dalam perilaku ramah lingkungan.
Keakraban relawan Tzu Chi bersama dengan para peserta Earth Hour yang diselenggarakan oleh Paroki MKK (Gereja Maria Kusuma Karmel) Meruya, Jakarta Barat.
Pemberian benih tanaman oleh umat Katolik yang diwakili oleh Pastor Adri kepada Widyatmoko sebagai Ketua RW di Taman Aries.
Saat pemadaman lampu, para peserta juga membacakan puisi tentang kepedulian terhadap alam yang semakin merapuh. Selain itu, nyanyian puja-puji pada bumi pertiwi juga dibawakan oleh Muda Mudi Katolik MKK sekaligus renungan yang dipimpin oleh Suster Amelia Hendani. Renungan ini pun berisi tentang apa yang telah diberikan bumi terhadap manusia dan apa yang seharusnya manusia lakukan terhadap bumi. Kegiatan pun dilanjutkan dengan doa bersama untuk keselamatan bumi beserta isinya serta ikrar untuk terus peduli terhadap lingkungan.
Setelah 60 menit berlangsung dan lampu telah dinyalakan, enam orang relawan Tzu Chi kemudian menampilkan Shou Yu (Isyarat tangan) lagu “Wariskan Dunia Yang Bersih”. Lagu tersebut berisi tentang ajakan agar kita semakin peduli dalam melestarikan alam, menyelamatkan bumi yang kelak akan kita wariskan pada anak anak di masa depan. Seluruh peserta pun dengan seksama mengikuti isyarat tangan yang dibawakan oleh para relawan.
Kegiatan dalam Earth Hour ini menjadi suatu potret perwujudan jalinan jodoh yang indah dalam turut menyelamatkan bumi dan alam. Tidak hanya satu jam saja, tetapi telah terjalin selama 7 tahun dalam kegiatan daur ulang demi keselamatan lingkungan dan beramal lewat Tzu Chi. Jelang akhir acara, Pegiat Lingkungan Hijau Taman Aries, Rusli meberikan sharing dan terus menghimbau warga untuk memelihara bumi dengan daur ulang dan penghijauan.
Acara pun diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan berupa benih tanaman oleh umat Katolik yang diwakili oleh Pastor Adri kepada Widyatmoko sebagai Ketua RW di Taman Aries. Pemberian benih tanaman tersebut adalah simbol untuk berkesadaran menghijaukan, membersihkan, dan melakukan pelestarian lingkungan. Serta sebagai simbol kebaikan terhadap bumi yang terus bertumbuh kembang.
Kegiatan Earth Hour 60+ yang dicanangkan oleh seluruh penduduk dunia ini semoga tidak hanya penghematan energi selama satu jam saja. Tapi ditujukan sebagai benih kebajikan yang akan tumbuh di lahan yang subur. Benih kebajikan yang bila dilakukan oleh seluruh umat akan turut merubah alam menuju kebaikan yang juga sejalan dengan salah satu Misi Tzu Chi yaitu Budaya Humanis dan Pelestarian Lingkungan.
Editor: Arimami Suryo A