Doa dan senam bersama dilakukan oleh relawan Tzu Chi dan warga dengan harapan utama semoga semua makhluk selamat dan berbahagia.
Kegiatan pemilahan barang yang dapat didaur ulang dimulai pada pukul 08.00 WIB. Acara ini diawali dengan senam pagi dan doa bersama untuk kesehatan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa peserta baru, termasuk pasangan Angela Lioe dan Raymond asal Belanda, serta pasangan Kartiwo dan Agustini dari Rumah Barokah Palmerah. Mereka terlihat antusias dan penuh sukacita saat memilah barang-barang yang dapat didaur ulang.
Di tengah kegiatan, alunan petikan Gu Zheng yang dimainkan oleh Lao Shie Kuang Bi Wen menambah suasana harmonis, menyelaraskan hubungan cinta kasih manusia dengan alam sekitar. Selain menghibur, musik tersebut juga menjernihkan batin dengan harmoni yang indah, sejalan dengan tujuan pelestarian lingkungan.
Para relawan Tzu Chi bersama warga berkegiatan pelestarian lingkungan dengan bersumbangsih tanpa kenal lelah.
Lao Shie Kuang Bi Wen mengiringi para relawan pelestarian lingkungan dengan petikan Gu Zheng menyelaraskan alam dan lingkungan.
Lao Shie Kuang Bi Wen mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti kegiatan ini bersama Yayasan Tzu Chi. “Saya bergabung dengan Tzu Chi sejak acara Waisak tahun 2024. Sejak saat itu, saya rutin mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan setiap bulan. Saya sangat bahagia dan sukacita bergabung dengan Tzu Chi, karena semua relawannya sangat ramah,” ucapnya.
Sukacita bersumbangsih juga dirasakan oleh Angela Lioe bersama suaminya, Raymond. Angela berbagi cerita, “Saya dan Raymond biasanya berlibur ke Jakarta selama satu bulan. Namun, jika ada kegiatan menarik seperti ini, kami mungkin akan tinggal lebih lama. Kami sangat tertarik dengan kegiatan cinta kasih Tzu Chi,” ungkap Angela.
Angela juga menambahkan bahwa ia mengenal Yayasan Tzu Chi melalui tayangan DAAI TV saat berkunjung ke Indonesia tahun lalu. “Banyak orang yang terbantu oleh misi-misi Tzu Chi, dan kami ingin turut berkontribusi. Kegiatan pelestarian lingkungan ini memiliki dampak global. Menjaga dan menyelaraskan keseimbangan alam adalah tanggung jawab kita semua,” ujar Angela sambil memilah barang daur ulang bersama Raymond.
Angela Lioe dan Raymond dari Belanda: Berkontribusi untuk kemanusiaan dan alam adalah tanggung jawab kita bersama.
Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi, selalu mengingatkan relawan melalui kata-kata renungannya: “Jika hendak menyelamatkan dunia, setiap orang harus menjalankan kegiatan pelestarian lingkungan batin, masyarakat, dan bumi.” Pesan ini menjadi landasan penting dalam setiap kegiatan pelestarian lingkungan yang diadakan oleh Tzu Chi.
Pelestarian lingkungan batin, masyarakat, dan bumi adalah bentuk keselarasan alam dengan seluruh isinya. Hal ini tercermin dalam kegiatan memilah barang daur ulang, bersosialisasi dengan penuh sukacita, serta menikmati alunan musik Gu Zheng yang membuat hati menjadi bahagia dan jernih.
Kartiwo dan Agustini dari Rumah Barokah: Turut serta dengan penuh semangat dalam kegiatan memilah barang daur ulang.
Pada akhir kegiatan, seluruh peserta, termasuk warga dan relawan, berfoto bersama dan mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2025. Momen tersebut diiringi alunan lagu-lagu Imlek yang dimainkan oleh Lao Shie Kuang Bi Wen dengan Gu Zheng, menciptakan suasana hangat dan penuh kebahagiaan.
Kegiatan pemilahan barang daur ulang ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan fisik, tetapi juga pada lingkungan batin. Relawan Tzu Chi terus bersumbangsih dengan cinta kasih. Sejatinya, ketika lingkungan batin, masyarakat, dan alam selaras, cinta kasih universal akan terwujud.
Editor: Anand Yahya