Menyemai Bibit-Bibit Berkah di Kampung Kebhinnekaan Sukajadi

Jurnalis : Wanda Pratama (He Qi Barat 2) , Fotografer : Wanda, Binawan (He Qi Barat 2)


Relawan Tzu Chi membantu seorang bapak dengan kursi roda menuju meja pendaftaran.

Minggu pagi, 17 Februari 2019, mendung yang menyelimuti wilayah Tangerang menimbulkan sedikit kekhawatiran di hati belasan relawan Tzu Chi yang sejak pukul 06.30 sudah tiba di Kantor Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Relawan tengah mempersiapkan perlengkapan administrasi dan berbagai peralatan medis dalam rangka baksos kesehatan degeneratif bagi warga lanjut usia di Kelurahan Sukajadi.

Sehari sebelumnya, beberapa relawan Tzu Chi juga datang melakukan persiapan awal baksos dengan membuka beberapa tenda, meja dan kursi di halaman Kantor Kelurahan Sukajadi. Beruntung, kekhawatiran akan turunnya hujan menjadi sirna seiring kondisi cuaca yang berangsur cerah dan matahari menampakkan sinarnya.

Baksos dimulai dan pendaftaran pasien dibuka oleh para relawan Tzu Chi pada pukul 08.00 pagi. Tak lama setelah baksos dibuka, belasan warga Kelurahan Sukajadi pun berdatangan. Sebelum menuju meja pendaftaran, warga disambut dengan ramah dan ucapan salam oleh beberapa relawan Tzu Chi yang membentuk barisan di dekat gerbang masuk Kantor Kelurahan.


Dr. Yanto Kurniawan dari Relawan Tim Media Tzu Chi atau TIMA sedang memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga.

Bersamaan dengan dimulainya kegiatan baksos, di halaman tengah kantor Kelurahan berlangsung seremoni sederhana pembukaan baksos yang diisi dengan kata sambutan berturut-turut oleh Lurah Sukajadi H. Mulyani, anggota DPRD Kota Tangerang Sugiyanto, dan perwakilan dari TIMA dr. Yanto Kurniawan. Sesuai dengan tema baksos yaitu ‘Kesehatan Degeneratif’, maka sebagian besar pasien warga Kelurahan Sukajadi yang datang adalah kelompok manula dengan keluhan penyakit yang lazim diderita oleh kelompok  lanjut usia, seperti diabetes, jantung, rematik, dan lain-lain.

Di antara pasien yang datang ada pasangan suami-istri Na Beng Yu (50) dan Ing Yo (55). Na Beng Yu sehari-hari mengamen di Pasar Anyar untuk menghidupi istri dan ketiga puterinya yang masih sekolah, sementara satu puteranya sudah bekerja. Na Beng Yu bercerita,  dirinya mengetahui kalau ia mengidap diabetes ketika suatu hari mengalami luka di telapak kaki yang sulit sembuh. Setelah menjalani rawat jalan rutin di sebuah rumah sakit di daerah Ciledug,  Na Beng Yu mengeluhkan kini daya penglihatannya menurun dan kemudian berhenti berobat. Hingga kemudian tiga hari sebelum baksos Ketua RT tempatnya tinggal memberikan kupon pengobatan baksos yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi.

Sementara Ing Yo yang mengeluhkan sering mengalami sakit kepala baru kali ini memeriksakan kesehatannya. Ia pun didiagnosa mengalami hipertensi.


Kiri ke kanan: Anggota DPRD Kota Tangerang, Sugiyanto, Lurah Sukajadi, Mulyani, dan Ketua Tzu Chi Hu Ai Tangerang Lin Jian Liang dalam seremoni pembukaan baksos kesehatan.

Pasien lainnya adalah ibu Sariah (88 tahun). Ibu dengan 9 anak, 10 cucu dan 27 buyut ini sejak tiga tahun lalu menderita pembengkakan jantung dan rutin berobat di sebuah klinik umum di daerah Pasar Baru, Kota Tangerang. Namun sejak enam bulan lalu, Ibu Sariah didiagnosa mengalami radang paru-paru. Sama dengan cerita Na Beng Yu yang mendapatkan jalinan jodoh berkah dengan Tzu Chi, ibu Sariah pun menerima kupon baksos pemeriksaan kesehatan dari Ketua RT tempat tinggalnya.

Selain mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, dalam baksos kesehatan degeneratif ini juga diadakan penyuluhan kepada para pasien mengenai pengenalan berbagai penyakit degeneratif dan kiat sehat di usia emas (di atas umur 50 tahun). Penyuluhan yang diadakan di aula lantai 2 kantor Kelurahan Sukajadi ini dibawakan oleh dr. Yanto Kurniawan. Dalam penyuluhan ini dr. Yanto Kurniawan memberikan tips hidup sehat yang dirangkum dalam semboyan 5S; Sehat makan dan minum, sehat berolahraga, sehat berpikir, sehat cukup beristirahat dan sehat berperilaku hidup.

Menyemai Bibit Berkah di Kampung Kebhinnekaan

Kelurahan Sukajadi yang menjadi lokasi baksos kesehatan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kali ini dapat dikatakan sebuah kelurahan yang cukup unik. Berada di bawah administrasi Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, warga kelurahan ini menamakan wilayahnya sebagai ‘Kampung Kebhinnekaan’. Selain dihuni oleh beragam etnis, di Kelurahan ini pun terdapat beberapa tempat ibadah yang mewakili lima agama; Islam, Kristen, Buddha, Konghucu dan Hindu. Hal ini direpresentasikan dalam sebuah gapura bertuliskan ‘Kampung Kebhinnekaan’ yang berdiri di sisi gedung Kantor Kelurahan Sukajadi.


Bapak Na Beng Yu dan Ibu Ing Yo, pasangan suami-istri yang ikut memeriksakan kesehatan mereka dalam baksos kesehatan.

Tidak hanya sisi heterogenitas warganya, Kelurahan Sukajadi yang terdiri dari 9 RW dan 17 RT ini memiliki keistimewaan lain yaitu perangkat RW dan RT yang aktif saling berkoordinasi melayani warganya. Seperti dijelaskan oleh anggota DPRD Kota Tangerang Bapak Sugiyanto, koordinasi pelayanan para perangkat RW dan RT di Kelurahan Sukajadi ini diwujudnyatakan dengan dibentuknya sebuah komunitas bernama Forum RT/RW Kelurahan Sukajadi.

Forum inilah yang diantaranya berjumlah 30 orang dengan seragam khusus biru-putih ini terlibat serta menjadi relawan dan memiliki peran cukup besar menyukseskan kegiatan baksos ini. Tanpa lelah sejak pagi hingga siang mereka hilir-mudik menyambangi bahkan menjemput warga di wilayah kerja mereka yang telah mendapatkan kupon pengobatan supaya datang ke kantor Kelurahan untuk memeriksakan kesehatan mereka.


Ibu Sariah, sejak tiga tahun lalu menderita pembengkakan jantung dan rutin berobat di sebuah klinik umum di daerah Pasar Baru, Kota Tangerang. Tapi sejak enam bulan lalu, Ibu Sariah didiagnosa mengalami radang paru-paru.

Diakui Sugiyanto, kondisi sebagian warganya yang sehari-hari prioritas utamanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang masih mendasar membuat mereka kurang peduli pada kesehatan diri sendiri. “Bahkan di pikiran mereka pergi berobat akan mengeluarkan biaya sangat besar sehingga mereka tidak akan memeriksakan kesehatan mereka jika sakit yang mereka rasakan tidak sangat mengganggu aktivitas mereka,” ujar Sugiyanto.

Patut disyukuri dalam baksos kesehatan ini melibatkan banyak tangan-tangan Bodhisatwa yang melakukan dharma, yaitu 8 orang dokter, 6 orang perawat, 1 orang tenaga lab, 9 orang apoteker dan asisten apoteker, 59 orang relawan Tzu Chi, dan 17 orang relawan kembang. Tujuh belas calon relawan baru juga telah mendaftarkan diri dan melalui program sosialisasi dan pelatihan diharapkan dapat menambah barisan relawan baru Tzu Chi yang siap melakukan perbuatan amal dan bajik.


Sorak gembira para relawan Tzu Chi setelah sukses menyelenggarakan baksos kesehatan dengan lancar.

Baksos Kesehatan Degeneratif ini ditutup pukul 14.45 WIB. Dari 490 kupon yang dibagikan, tercatat 352 pasien datang dan memeriksakan kesehatannya. Mereka akan dipantau perkembangan kesehatannya dan diharapkan datang kembali untuk melakukan kontrol pada baksos kedua yang akan dilaksanakan tanggal 17 Maret 2019.

Setelah membereskan tenda, kursi, meja dan berbagai perlengkapan administrasi serta medis, para relawan Tzu Chi yang dipimpin Ketua Tzu Chi Hu Ai Tangerang Lin Jian Liang membentuk barisan berhadap-hadapan dengan barisan para dokter dengan sikap Anjali memberikan hormat dan mengucapkan gan en kepada para dokter dan para tenaga medis pendukungnya yang telah menyediakan waktu dan tenaganya untuk membaktikan profesi mereka dalam baksos kesehatan ini. Sebagai penutup, Ketua Tzu Chi Hu Ai Tangerang Lin Jian Liang membagikan souvenir kepada para dokter, tenaga medis, relawan kembang dan relawan Forum RT/RW Kelurahan Sukajadi yang telah bekerja keras hingga kegiatan baksos ini berjalan lancar.

“Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita”.

Kata perenungan Master Cheng Yen.


Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Pendampingan Ke-2 Pasien Baksos Degeneratif

Pendampingan Ke-2 Pasien Baksos Degeneratif

25 April 2017

Minggu, 23 April 2017, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia  mengadakan Baksos follow up ke-2 di Sekolah Al Mutaqien, Kapuk Muara, Jakarta Utara. Kegiatan ini diikuti oleh 91 pasien degeneratif.

Pengobatan Fisik dan Batin

Pengobatan Fisik dan Batin

02 September 2015 Minimnya tingkat kesehatan terutama dialami oleh warga lansia. Sehingga, setiap tiga bulan sekali, insan Tzu Chi komunitas Xie Li Pademangan rutin mengadakan Bakti Sosial Kesehatan yang ditujukan bagi para lansia. Salah satunya diadakan pada Minggu, 30 Agustus 2015, bertempat di Kantor Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Suka Cita Bersumbangsih di Baksos Degeneratif

Suka Cita Bersumbangsih di Baksos Degeneratif

12 Juli 2022

Setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, Tzu Chi Pekanbaru kembali menggelar baksos pengobatan degeneratif pada 26 Juli 2022 di Sekolah Dasar Negeri 73, Kota Pekanbaru.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -