Menyemai Bibit Cinta Kasih, Memanen Kebahagiaan

Jurnalis : M. Syamsul (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)
 
 

foto
Kebahagiaan tampak di wajah setiap relawan dan nenek Sutinah ketika relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas melakukan kunjungan kasih ke rumah nenek Sutinah.

 “Tak kiro nggak ketemu maneh (Saya pikir tidak ketemu lagi),” kata-kata ini meluncur dari bibir Nenek Sutinah (65 tahun). Dengan sorot mata berbinar yang memancarkan kebahagiaan, Nenek Sutinah menyambut kedatangan tujuh relawan Tzu Chi.

 

Hari itu adalah hari Sabtu tanggal 16 Februari 2013. Di tengah cuaca yang bersahabat, kami semua mengunjungi rumah Nenek Sutinah di Dusun 4, Desa Simpang Empat. Hal sangat kontras yang kami rasakan adalah semangat yang tampak dari wajah renta nenek. Beberapa minggu sebelumnya, saat nenek akan diberangkatkan ke Rumah Sakit Ibu Kartini, ia harus duduk di kursi roda karena keterbatasan pandangan akibat penyakit katarak yang menderanya, ditambah dengan raut wajahnya yang sangat tegang. Tetapi, sore itu Nenek Sutinah tampak sangat hidup. Didukung oleh penglihatannya yang mulai pulih, ia sangat lincah, dan yang lebih membahagiakan lagi adalah ia sudah mulai dapat Yassin­-an.

Desa Simpang Empat, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara, berada di sekitar Perkebunan Sinar Mas (PSM) 1. Di PSM 1, terdapat sebuah program bakti sosial kesehatan yang diberi nama 5K. Artinya, lima kilometer dari daerah kebun harus bebas dari penyakit katarak, hernia, dan bibir sumbing.

Program ini berjalan cukup efektif dan telah memasuki periode kedua. Periode pertama dimulai pada bulan Maret 2012, sementara periode kedua dimulai pada bulan Januari 2013. Dalam melaksanakan Program 5K ini, terdapat pula persetujuan yang tertuang dalam piagam kerjasama antara pihak Muspika (Camat Aek Kuo dan Marbau), tokoh masyarakat dan anggota DPRD Labura serta pihak Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Xieli Sumut Kebun Padang Halaban.

foto   foto

Keterangan :

  • Sebelumnya nenek Sutinah datang ke rumah sakit dengan menggunakan kursi roda karena keterbatasan pandangannya akibat katarak (kiri).
  • Nenek Sutinah yang semula tidak dapat beraktivitas dan bergantung pada bantuan anaknya, bahkan untuk berdiri, kini sudah aktif kembali (kanan).

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setelah adanya pengobatan terhadap pasien adalah kunjungan kasih. Kunjungan kasih menjadi ajang menjalin hubungan cinta kasih antara relawan dan mantan pasien. Tujuannya adalah memastikan kesehatan pasien pascaoperasi.

Kami sangat bersyukur atas kesembuhan Nenek Sutinah. Ia yang semula tidak dapat beraktivitas dan bergantung pada bantuan anaknya, bahkan untuk berdiri, kini sudah aktif kembali. Ia kembali mandiri; ia dapat mengambil makanan sendiri dan dapat membaca ayat-ayat suci Al-Quran dengan jelas. Perubahan drastis ini membawa rasa syukur mendalam bagi kami selaku relawan.

Selain itu, yang membuat kami semakin bersyukur adalah para pasien yang mengikuti Program 5K tahap pertama kini mengabdikan dirinya menjadi relawan informasi. Mereka yang sudah sembuh ini terus bergerak untuk mencari informasi perihal saudara-saudara mereka yang membutuhkan bantuan kesehatan. Selain menyebarkan benih-benih cinta kasih ke lebih banyak lagi tempat, kerelaan para relawan informasi membuat Program 5K dapat terus bergulir.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Mengembangkan Makna Kehidupan

Suara Kasih: Mengembangkan Makna Kehidupan

16 Maret 2013 Kita dapat melihat kekuatan cinta kasih telah menyinari kehidupan orang lain. Untuk menciptakan kehidupan yang bermakna, kita harus menggenggam setiap detik dalam kehidupan kita yang singkat ini untuk berkontribusi bagi dunia.
Lawan Kanker Serviks

Lawan Kanker Serviks

18 Mei 2018

Kanker Serviks merupakan jenis kanker mematikan yang sering menyerang wanita. Faktanya, masih banyak wanita Indonesia yang belum mengetahui gejala, bahaya, dan dampak kanker serviks. Inilah yang mendorong Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi untuk mengadakan seminar awam tentang “Deteksi Dini Kanker Serviks pada Kamis, 10 Mei 2018.

Andi yang Kembali Memulai Hidup dari Awal

Andi yang Kembali Memulai Hidup dari Awal

08 November 2017

Mirip dengan kisah Amir, warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Meulaboh, Aceh. Andi pun harus merelakan kaki kanannya untuk diamputasi sampai batas dengkul. Bukan karena tersengat aliran listrik, namun karena kecelakaan ketika berkendara. Kehadiran relawan Tzu Chi menguatkannya kembali.

Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -