Awal jalinan jodoh Tzu Chi dengan warga Tanjung Balai dimana relawan Tzu Chi Tebing Tinggi sudah beberapa kali melakukan tanggap darurat bencana kebakaran dan banjir di wilayah Tanjung Balai.
Kota Tanjung Balai merupakan sebuah kota kecil yang sangat padat penduduknya di Provinsi Sumatera Utara. Sebagian besar penduduknya hidup sebagai nelayan, sehingga banyak rumah penduduk yang berlokasi tepi laut. Pada umumnya, bangunan rumahnya semi permanen yang sebagian besar berbahan kayu sehingga rawan terjadi kebakaran.
Relawan Tzu Chi Tebing Tinggi sendiri sudah beberapa kali melakukan tanggap darurat bencana kebakaran di wilayah Tanjung Balai. Sejak Tahun 2014 sampai sekarang relawan Tzu Chi Tebing Tinggi telah memberikan empat kali bantuan untuk korban bencana kebakaran besar di Tanjung Balai kepada 329 keluarga.
Pada tanggal 15 Desember 2020, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi juga memberikan bantuan 1.415 paket sembako kepada korban banjir besar yang menggenangi 2 kecamatan dimana selama lebih dari 2 minggu masyarakat Tanjung Balai hidup berdampingan dengan genangan air banjir di tempat tinggal mereka.
Pada 22 Mei 2022, Relawan Tzu Chi Pembina Luar Kota Medan dan Tebing Tinggi melakukan silahturahmi dengan beberapa tokoh masyarakat Tanjung Balai.
Relawan Tzu Chi juga pernah menggelar bakti sosial kesehatan kepada warga Tanjung Balai yang kurang mampu, sehingga Yayasan Buddha Tzu Chi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Tanjung Balai. Setiap kali diadakan bakti sosial maupun kegiatan tanggap darurat bencana, relawan Tzu Chi selalu dibantu oleh sukarelawan Tanjung Balai. Mereka melakukan dengan penuh semangat dan sukacita. Beberapa tokoh masyarakat Tanjung Balai juga mendambakan Tzu Chi bisa berdiri dan berkembang di kota Tanjung Balai.
Pucuk di Cinta Ulampun Tiba, pada 22 Mei 2022, Relawan Tzu Chi Pembina Luar Kota Medan dan Tebing Tinggi melakukan silahturahmi dengan beberapa tokoh masyarakat Tanjung Balai. Dalam kesempatan ini mereka berharap relawan Tzu Chi berkenan memperkenalkan Tzu Chi kepada masyarakat Tanjung Balai karena selama ini masyarakat yang mengenal Tzu Chi melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Hal tersebut ibarat hanya mengetahui kulit luar tetapi belum mengetahui secara mendetail organisasi Tzu Chi itu seperti apa.
Djohar Djaja shixiong, Relawan Tzu Chi Pembina Luar Kota dari Medan mengharapkan bibit cinta kasih Tzu Chi juga bisa bersemai di hati masyarakat Tanjung Balai.
Djohar Djaja, Relawan Tzu Chi Pembina Luar Kota dari Medan mengharapkan dengan adanya jalinan jodoh antara Tzu Chi dan masyarakat Tanjung Balai, bibit cinta kasih Tzu Chi juga bisa bersemai di hati masyarakat Tanjung Balai. Sehingga jika terjadi bencana kebakaran ataupun bencana banjir, sukarelawan di Tanjung Balai bisa dengan segera bergerak cepat tanpa harus menunggu relawan Tebing Tinggi dan Medan ke Kota Tanjung Balai.
Karena perjalanan ke Kota Tanjung Balai menghabiskan waktu 4 jam lebih. Disamping itu juga memberi kesempatan kepada warga Tanjung Balai untuk menggarap lahan berkah kebajikan dengan bersumbangsih.
“Sudah lima tahun ini Tzu Chi sering melakukan tanggap darurat di daerah Tanjung Balai ini dan ini menempuh perjalanan yang cukup jauh. Tentunya kita berharap bisa menumbuhkan satu benih cinta kasih dari masyarakat disini,” kata Djohar Djaja.
Kemudian pada 12 Juni 2022, relawan mengadakan sosialisasi tentang Tzu Chi di Tanjung Balai. Sebanyak 13 peserta yang sebagian pernah ikut dalam kegiatan tanggap darurat bersama relawan Tzu Chi terlihat menyimak dengan penuh perhatian setiap kata dan pemaparan yang disampaikan Djohar Djaja. Dalam kesempatan ini peserta diperkenalkan dengan Visi dan Misi Tzu Chi.
Dalam kesempatan sosialisasi Tzu Chi di Kota Tanjung Balai ini, relawan juga mengajak peserta memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga.
Disamping itu Djohar Djaja juga sharing dengan peserta tentang apa yang membuatnya bisa begitu bersukacita dalam melakukan setiap kegiatan di Tzu Chi dan rela meluang waktu beliau untuk terjun langsung ke masyarakat.
Peserta juga diberi kesempatan untuk sharing kesan mereka selama mengikuti sosialisasi tersebut. “Saya belum mengetahui banyak tentang Tzu Chi tapi saya sering menonton DAAI TV. Saya senang bisa bertemu dengan orang-orang baru hari ini. Setelah mendengar sharing saya menyadari kita hidup harus saling berdampingan dan berbagi kasih apalagi terhadap orang – orang yang membutuhkan pertolongan kita,” ungkap Minah, salah satu peserta yang ikut dalam sosialisasi tersebut.
Dalam kesempatan ini, relawan juga mengajak peserta memperagakan isyarat tangan satu keluarga. Semoga melalui kegiatan ini jalinan jodoh antara relawan Tzu Chi dan warga Tanjung Balai bisa menumbuhkan benih cinta kasih di Tanjung Balai sehingga barisan Bodhisattva dunia bisa bertambah panjang.
Editor: Arimami Suryo A.