Menyembuhkan Hati dan Penyakit.
Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)
|
| ||
Melihat relawan Tzu Chi datang mengunjunginya, Meilan pun menyambut dengan gembira kedatangan insan Tzu Chi yang datang berkunjung. Ini merupakan ketiga kalinya relawan Tzu Chi mengunjungi Meilan sejak kunjungan Kasim Tunggono Shixiong, Rieke Shijie, Sutiyah Shijie dan Sukma Shijie yang datang untuk survei pertama kali melihat kondisi Meilan yang sakit. Asih Shijie dan Rieke Shijie, relawan Tzu Chi membawa Meilan berobat ke rumah sakit pemerintah dengan menggunakan Kartu Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) untuk berobat.
Keterangan :
Setelah menjalani beberapa prosedur, Meilan diperiksa oleh dokter dan mendapat obat untuk menyembuhkan penyakit TBC-nya. Obat tersebut harus dimakan selama 6 bulan tanpa boleh terhenti. Dokter juga menyarankan untuk memakan makanan yang bergizi sehingga daya tahan tubuh meningkat dan kondisi tubuhnya juga cepat pulih. Relawan Tzu Chi Lampung membantu menyediakan makanan yang dibutuhkan seperti telor sebanyak 2 kg/bulan, susu bubuk Indomilk, biskuit untuk 4 bulan sejak Meilan berobat. Selain menyediakan makanan, relawan Tzu Chi juga membantu biaya pengobatan rontgen dan biaya transport ke rumah sakit. Ketika dikunjungi oleh relawan Tzu Chi pada tanggal 10 September 2011, sudah terlihat wajah Meilan yang lebih segar dan sehat. Namun yang paling membahagiakan para relawan adalah hasil rontgent dari paru-paru Meilan menyatakan Meilan telah sembuh dari penyakit TBC .”Terimakasih Tzu Chi yang telah membantu dan memperhatikan saya tidak hanya dalam bentuk materi tetapi juga "kasih",” kata Meilan haru.
| |||
Artikel Terkait

Suara Kasih: Hidup yang Saling Bergantungan
08 Maret 2012 Kita harus menyayangi semua makhluk dan tidak membunuh mereka. Kita harus lebih memahami bahwa semua makhluk di dunia ini hidup saling bergantungan. Kehidupan di bumi ini sangat indah.
Peresmian Gereja Menambah Sukacita Menjelang Natal
22 Desember 2020Tanggal 19 Desember 2020 menjadi hari yang tak terlupakan bagi warga Desa Dofyo Wafor, terutama bagi jemaat Efata. Hari itu, sekitar dua pekan menjelang Hari Raya Natal, mereka meresmikan Gereja Bethel (Gereja Pentakosta) di Tanah Papua yang nantinya bisa mereka gunakan untuk beribadah Natal dan bisa menampung lebih banyak jemaat.
