Menyiapkan Mental para Generasi Penerus Tzu Chi

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Batam), Fotografer : William (Tzu Chi Perwakilan Batam)
 
 

foto
Setelah melafalkan "Pintu Menuju Dharma Tiada Terhingga", para hadirin melanjutkan pelatihan dengan menyanyikan lagu Mars Tzu Chi bersama-sama.

Waktu terus berjalan bagaikan air sungai yang mengalir. Di masa yang akan datang, Tzu Ching akan menerima tongkat estafet dari para shigu dan shibo, menjadi generasi penerus Tzu Chi. Sebagai generasi penerus, Budaya Humanis Tzu Chi menjadi sebuah hal yang penting dan perlu ditingkatkan. Maka dari itu, demi menambah wawasan dan pengetahuan budaya humanis Tzu Chi, diadakan sebuah pelatihan di Kantor Perwakilan Tzu Chi Batam pada tanggal 14 Agustus 2013. Pelatihan kali ini adalah pelatihan pertama kali yang dilakukan Tzu Ching Batam sejak pertama kali dibentuk. 

Budaya Humanis Tzu Chi
Setelah melafalkan “Pintu Menuju Dharma Tiada Terhingga”, Budi Shixiong mengajarkan para Tzu Ching tentang tata cara yang baik menduduki Pu Tuan (Sejenis tempat duduk yang bisa dilipat dan tidak mempunyai kaki). Di sinilah letak keindahan Budaya Humanis Tzu Chi. Meskipun hanya sebuah tata cara duduk, tetap saja ada tata cara yang baik dan benar sekaligus mengembangkan budaya humanis insan Tzu Chi.

Selain itu, Budi Shixiong juga menjelaskan makna dari konsep Griya Jing-Si. Menurut Budi Shixiong, sebagai insan Tzu Chi, mengetahui dan mengerti makna dari bangunan Griya Jing Si sangatlah penting. Karena selain sebagai sebuah kampung halaman untuk para murid Jing Si, konsep pembangunan Griya Jing-si juga mempunyai nilai budaya humanis Tzu Chi. Seperti lambang  swastika, yang mempunyai makna "Roda Dharma Terus Berputar."

foto   foto

Keterangan :

  • Dewi Soejati Shigu membawakan presentasi hari ini yang berjudul "how humans are not physically created to eat meats" (kiri).
  • Dengan penuh perhatian, para peserta sedang mendengarkan materi yang dibawakan oleh Dewi Shigu (kanan).

Tidak Cocok Makan Daging
Selain materi humanis yang dibawakan Budi Shixiong, Dewi Soejati Shigu juga membawakan sebuah materi tentang alasan dan manfaat bervegetaris. Presentasi kali ini berjudul 'How humans are not physically created to eat meat ' (Bagaimana secara fisik manusia tidak diciptakan untuk memakan daging).

"Masyarakat sering menghubungkan bervegetaris dengan agama Buddha, tetapi sebenarnya tidaklah seperti yang mereka pikirkan," katanya. Dewi Shigu menjelaskan bahwa secara anatomi tubuh manusia tidak cocok untuk memakan daging karena karakteristik tubuh manusia mendekati herbivora (hewan pemakan tumbuhan), seperti susunan gigi dan bentuk usus. Selain itu, kadar asam klorida di dalam lambung karnivora (hewan pemakan daging) jauh lebih besar dibandingkan lambung herbivora dan manusia. Selain itu menurut survei yang pernah dilakukan, ternak di seluruh dunia menghabiskan jumlah makanan yang melebihi persediaan makanan untuk manusia sedunia. Dan ternak merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan perubahan iklim dan efek rumah kaca. Maka dari itu, dengan mengurangi konsumsi makanan yang berasal dari hasil ternak, kita bisa menghemat banyak sumber daya serta memulihkan kesehatan bumi.

Meskipun durasi pelatihan ini hanya kurang lebih 2 jam, tetapi ada manfaat yang didapatkan oleh para Tzu Ching. Mereka lebih mendalami budaya humanis Tzu Chi melalui materi-materi yang telah disampaikan. Selain itu, bervegetaris bukanlah sebuah ajaran dari agama tertentu, tetapi merupakan sebuah gaya hidup bagi mereka yang menjunjung gaya hidup sehat. Akhir kata, dengan pelatihan seperti ini, semoga tekad para Tzu Ching akan semakin teguh dan kokoh dalam menjalani Visi dan Misi Tzu Chi.

  
 

Artikel Terkait

Menanti Awal yang Baru

Menanti Awal yang Baru

19 April 2018
Menjadi salah satu keluarga yang mendapatkan bantuan renovasi rumah dari Yayasan Buddha Tzu Chi bekerja sama dengan Kopassus, Juminah tak habis bersyukur. Tiga puluh empat tahun sudah Juminah berjuang sendiri membesarkan dan menghidupi 8 anaknya. Tak pernah sedikitpun ia mengeluh karena ditinggal suami.
Suara Kasih: Keindahan dalam Keharmonisan

Suara Kasih: Keindahan dalam Keharmonisan

18 Mei 2012 Upacara pemandian  Buddha Rupang  tahunan yang digelar di seluruh dunia sungguh  menampilkan pemandangan yang indah. Contohnya di Malaysia. Di seluruh wilayah Malaysia digelar upacara Waisak dengan sangat khidmat. Orang yang berpartisipasi sangat banyak dan sangat rapi.
Bedah Buku: Membedah Buku, Menimba Ilmu

Bedah Buku: Membedah Buku, Menimba Ilmu

19 Februari 2013 Buku merupakan jendela informasi, dengan membaca buku banyak informasi yang dapat kita kutip dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -