Menyongsong Hari Esok dengan Syukur Penuh Harapan
Jurnalis : Simfo Indrawati (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Lily Hermanto, Handra Sikoko, Pieter Chang, Zushin Prayetno (Tzu Chi Medan)
|
| ||
Pada malam ini, lebih dari dua ribu hadirin ikut menggemakan suara doa dari lubuk hati terdalam demi memohon keselamatan bagi dunia dan Indonesia pada khususnya. Suara tabuhan genderang yang megah menggelegar memenuhi seisi ruangan sebagai awal persamuhan Dharma ini, dilanjutkan dengan Gatha Pembuka Sutra dan pementasan adaptasi Sutra Amitartha (Wu Liang Yi Jing) dalam bentuk bahasa isyarat tangan oleh lebih dari seratus relawan pementas adaptasi sutra. Bangkit dari Keterpurukan
Keterangan :
Selanjutnya giliran naik ke atas pentas untuk berbagi kisah hidupnya adalah Steven, seorang mahasiswa Fakultas Teknik pada sebuah perguruan tinggi swasta di Medan. Steven menderita penyakit kaki gajah sejak lahir. Pada tahun lalu, Steven berjodoh dengan Tzu Chi Medan dan menjalani proses pengobatan di RS Tzu Chi di Hualien Taiwan. “Sewaktu saya hendak menjalani operasi, hati saya deg deg-an, namun para relawan Tzu Chi sungguh luar biasa, mereka sering datang mengunjungi dan mendampingi saya. Saya senang sekali karena sekarang bisa beraktivitas seperti orang biasa. Saya mau menyelesaikan kuliah dan nantinya ikut membantu orang di Tzu Chi,” tutur Steven yang baru pulang ke Medan pada 14 Januari 2014 dari Hualien setelah menjalani operasi sebanyak tiga kali di sana. Menjalankan Ikrar untuk Melayarkan Perahu Dharma Terharu dan Menjadi Lebih Bersyukur
Keterangan :
“Cukup bagus! Acara ini bisa menginspirasi semua orang, mengajari kita untuk bisa berbagi, karena masih banyak yang lebih membutuhkan daripada kita sekarang. Kita sekarang dapat menikmati kesenangan, tapi di luar sana masih banyak yang sengsara,” ungkap salah seorang hadirin, Kevin (18 tahun). Sedangkan Linda yang telah menjadi donatur Tzu Chi selama 3 tahun mengungkapkan, “Kisah dari para penerima bantuan Tzu Chi yang di-sharing hari ini sangat mengharukan, mereka memiliki semangat dan tekad yang kuat. Saya juga sangat kagum saat melihat pementasan Dharma dalam bentuk bahasa isyarat tangan yang rapi. Ada begitu banyak orang yang bisa bersatu hati, ini bukanlah hal yang mudah.” Waktu 2 jam tanpa terasa telah dilalui, acara ditutup dengan doa bersama. Semoga keterharuan hari ini dapat menginspirasi lebih banyak orang dan diwujudkan dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, batin manusia bisa disucikan, masyarakat damai sejahtera dan dunia dijauhkan dari bencana. | |||
Artikel Terkait
Menanam Ladang Berkah di Pulau Nias
22 Mei 2012"Ayo Menulis..."
14 Juli 2014 Dalam kesempatan ini disampaikan materi tentang bagaimana menulis untuk Media Tzu Chi. Semangat para peserta tampak terlihat dari cepatnya tugas-tugas praktik menulis yang dilakukan saat itu.Para Penerima Bantuan Bedah Rumah Tzu Chi di Kamal Muara Larut dalam Kebahagiaan
19 April 2022Jika ditanya siapa yang paling berbahagia saat ini, tak berlebihan kalau jawabannya adalah lima keluarga penerima bedah rumah Tzu Chi di Kamal Muara. Setelah berpuluh tahun berjibaku dengan penderitaan akibat banjir yang kerap menggenangi rumah mereka, kini tidak lagi.