Menyucikan Hati dan Menghimpun Berkah

Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Sunaryo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
 
 

foto
Semangat insan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dalam mengalirkan cinta kasih melalui kegiatan sosialisasi misi amal pada hari Minggu, 21 April 2013.

Sebuah pemahaman teori sangatlah perlu sebelum melakukan tindakan yang dilakukan melalui pikiran, ucapan, maupun perbuatan. Jika hanya mengetahui teori tanpa mempraktikkan dalam kehidupan nyata hanya sebuah pengetahuan yang kurang bermanfaat. Pernyataan tersebut merupakan modal pendorong Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melaksanakan sosialisasi misi amal pada hari Minggu 21 April 2013.  Acara ini dihadiri relawan komite 2 orang, relawan biru putih  10 orang, relawan abu putih 11 orang, murid kelas budi pekerti 8 orang, dan 3 orang relawan kembang.

Acara baru berjalan beberapa menit, namun tiba-tiba terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Hal tersebut tidak menjadi penghalang dalam menggalang cinta kasih. Ini terbukti dari semangat Ru Xin Shijie yang tetap berusaha menjelaskan kepada relawan sambil menunggu listrik kembali menyala. Karena masih banyak relawan yang kurang mengetahui secara jelas kegiatan Tzu Chi, Ru Xin Shijie sebagai koordinator pada kegiatan ini  menjelaskan kepada relawan tentang penggunaan uang Yayasan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun. Bahwasanya uang tersebut digunakan untuk kegiatan kunjungan kasih dan beberapa kegiatan sosial lainnya.

Sebagai contoh kegiatan kunjungan kasih di Tanjung Balai Karimun diperoleh dari dana donatur rutin tiap bulan. Ru Xin Shijie juga memberikan penjelasan kegiatan kunjungan kasih yang dilakukan selama ini. Kunjungan kasih ini bukan hanya memberikan bantuan berupa materi saja, tetapi juga memberikan nasihat dan dorongan agar setelah mendapatkan bantuan tetap semangat untuk menjalani hidup dan jika nanti sudah mandiri bisa membantu orang lain yang lebih membutuhkan.

foto   foto

Keterangan :

  • Sebanyak 34 relawan mengikuti acara sosialisasi yang dilaksanakan di kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dengan penuh antusias (kiri).
  • Salah satu relawan menjelaskan mengenai kegiatan misi amal yang telah dilakukan guna membantu sesama yang membutuhkan (kanan).

 Jika donatur mengetahui secara langsung dana yang diberikan bermanfaat, secara otomatis tumbuh keyakinan yang kuat tentang berdana. Kalau kita lihat secara umum memberikan bantuan itu baik, tetapi jika bantuan itu tepat sasaran, berguna dan tepat fungsinya pasti menjadi sangat bermanfaat. Untuk itu, Yayasan Buddha Tzu Chi benar-benar meninjau langsung obyek yang akan dibantu agar tepat sasaran.

Salah satu relawan yang pernah mengikuti kunjungan kasih menceritakan pengalamannya mengikuti kegiatan kunjungan kasih. “Saat saya pernah mengikuti kunjungan kasih, saya melihat kesulitan yang dialami orang lain dalam kehidupannya sehari-hari. Ternyata banyak orang yang belum tentu seberuntung saya,” kata Sunaryo Shixiong. Pengalaman ini memberikan praktik langsung sesuai dengan teori yang ia miliki. Diharapkan setelah dari kegiatan ini semua orang dapat mempunyai wawasan pengetahuan dan tetap semangat membantu orang lain yang membutuhkan.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Tanggung Jawab Misi Pendidikan

Suara Kasih: Tanggung Jawab Misi Pendidikan

20 Juni 2011
Pendidikan harus dimulai sejak kecil agar dapat membawa harapan bagi dunia. Agar negara dapat makmur, masyarakat dapat damai, dan keluarga dapat harmonis, kita harus memulainya dari pendidikan.
Tugas Itu Berkah

Tugas Itu Berkah

12 Oktober 2015
“Apa yang dimaksud dengan relawan? Apa bedanya relawan Tzu Chi berseragam biru putih dengan abu putih?” tanya Oey Hoey Leng, relawan Tzu Chi kepada para peserta Kamp Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih pada Sabtu, 10 Oktober 2015.
Derita Nenek Sarinah Tjedana

Derita Nenek Sarinah Tjedana

25 November 2010 Nenek Sarinah bersaudari 4 orang, dan 3 di antaranya terkena kanker payudara. Satu orang di antaranya bunuh diri, dan satunya lagi meninggal dunia karena penyakitnya. Saat ini yang tersisa hanya Nenek Sarinah dengan kakaknya (Erinah) yang juga menderita kanker payudara dan telah menyebar hingga ke tulang belakang.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -