Menyusuri Bukit Demi Melayani Kesehatan Masyarakat

Jurnalis : Novia Ferryani (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Bambang Mulyantono (Tzu Chi Singkawang)


Relawan Tzu Chi Singkawang, Rakim (kanan) sedang memberikan penyuluhan tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan etika batuk.

Program pengobatan Desa Binaan Tzu Chi Singkawang di beberapa daerah di Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat tidak terhenti sebatas melakukan bakti sosial kesehatan, namun Tim Medis Tzu Chi juga mulai rutin melakukan kunjungan ke daerah- daerah terpencil di sana dengan durasi 3 bulan sekali.

Berawal dari kunjungan Tim Medis Tzu Chi ke rumah pasien saat baksos kesehatan di Desa Parigi ke rumah-rumah warga yang sedang sakit dantidak dapat datang ke lokasi baksos kesehatan karena akses jalan yang tidak memadai membuat Tim Medis Tzu Chi tergerak untuk melakukan kunjungan rutin ke daerah-daerah terpencil di sekitarnya.  

Masuri sedang menempelkan stiker tentang penyuluhan etika batuk yang benar di dinding Posyandu.

Dengan alasan tersebutlah, pada hari Minggu, 8 Maret 2020, Tim Medis Tzu Chi bersama relawan Tzu Chi Singkawang melakukan kunjungan yang ke-4, dan kali ini yang dikunjungi adalah Dusun Kayu Ara, Desa Caokng, Kec. Mempawah Hulu, Kab. Landak. Tim yang dipimpin oleh dr. Liem Fong Cung berangkat dari Singkawang menuju Desa Salumang karena berdasarkan informasi yang didapat dari koordinator relawan di desa binaan, untuk menuju Dusun Kayu Ara lebih mudah bila melewati desa tersebut. Setiba di Desa Salumang, sudah ada beberapa warga dusun dan relawan dari desa binaan menunggu tim medis dan relawan. Dengan menggunakan motor, warga siap menjadi penunjuk jalan.

Perjalanan menuju Dusun Kayu Ara semakin menegaskan keterpencilan dusun ini. Jalan yang masih belum merata, naik-turun lembah, dan jalan yang masih berbatu serta tanah kuning yang akan licin bila musim hujan tiba membuat akses kesana sulit untuk dicapai. Tapi beruntung, saat tim kesana hari sedang cerah dan sudah dua hari belum tersiram hujan, membuat mobil bisa merangkat dan menanjak sampai ke tujuan.


Tim Medis Tzu Chi Singkawang sedang memberikan pelayanan pengobatan kepada warga Dusun Kayu Ara.

Setelah tiba, tim langsung ke titik kumpul pertama yaitu di Posyandu Kayu Ara. Disana sudah terlihat sejumlah warga sudah berkumpul dan tim langsung melakukan penyuluhan hidup bersih dan sehat yang dibawakan oleh Rakim, relawan Tzu Chi Singkawang. Salah satu topik  yang dibahas adalah cuci tangan enam langkah yang disingkat menjadi TEPUNG SELACI PUT PUT, yaitu cuci tangan yang dimulai dari telapak tangan, punggung tangan, sela tangan, kunci tangan, putar jempol dan putar ujung kuku tangan yang langsung dilakukan dan peragakan bersama-sama.


Tim Medis dan dan relawan Tzu Chi Singkawang memberikan pelayanan kesehatan di teras rumah warga Kampung Lao Sangkar.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan kepada warga di Dusun Kayu Ara yang memiliki keluhan sakit berjumlah sebanyak 58 warga. Pelayanan kesehatan di Dusun Kayu Ara dihentikan sementara karena relawan dan tim medis harus melanjutkan perjalanan ke daerah yang lebih terpencil dan akses yang lebih sulit lagi sebelum hujan turun, yakni Kampung Lao Sangkar. Perjalanan turun-naik bukit yang cukup terjal membuat mobil harus berhenti dipertengahan jalan, sehingga tim medis yang didampingi relawan desa binaan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk mencapai kampung tersebut. Erna Dalita selaku Kader Posyandu Dusun Kayu Ara mengatakan bahwa warga Kampung Lao Sangkar tidak pernah mendapatkan pelayanan kesehatan seperti sekarang ini karena akses yang sulit, jauh serta terpencil. “kalau di Kayu Ara sendiri mendapatkan pelayanan sebulan sekali, itupun yang datang hanya bidan dan mantri saja,” tegas Erna.

Setiba di rumah warga yang dijadikan untuk titik kumpul yang kedua, kembali Rakim dan Dr. Liem memberikan penyuluhan tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan etika batuk yang benar. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan, sebanyak 32 warga yang melakukan pengobatan.


Tim Medis dan relawan Tzu Chi berjalan menyusuri bukit sambil membawa peralatan medis dan obat-obatan menuju kampung Lao Sangkar.

Satu hal yang membuat semangat relawan dan Tim Medis Tzu Chi untuk datang kembali adalah terdapat riam atau air terjun di tengah perjalanan antara Kayu Ara dan Lao Sangkar. Riam tersebut kemudian dijadikan sebagai tempat untuk beristirahat dan makan siang dengan duduk di atas batu sambil merendamkan kaki di aliran sungai sembari mendengarkan gemericik air dan sapaan embun air terjun yang sejuk dan segar.

Dr. Liem Fong Cung mengatakan, “Pelayanan kesehatan kita (Tzu Chi Singkawang) memang seharusnya di dusun-dusun terpencil seperti ini, karena fasilitas kesehatan dan kunjungan petugas kesehatan sangat minim. Selain memberikan pelayanan kesehatan kepada warga, momen kunjungan kasih  ini juga menjadi ajang untuk mengaktifkan kembali relawan-relawan di desa binaan.” Sampai jumpa tiga bulan berikutnya.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -