Merajut Asa Melihat Dunia
Jurnalis : Cin cin (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Vinson (Tzu Chi Medan)Tzu Chi Medan ikut serta dalam operasi transplantasi kornea yang diselenggarakan oleh Yayasan A New Vision, bekerja sama dengan Rumah Sakit Putri Hijau dan DR’S Koffie Foundation pada tanggal 31 Mei hingga 2 Juni.
Rasa sedih dan kecewa dirasakan oleh Tio Manao, wanita berusia 48 tahun asal Desa Orahili Faomasi, Teluk Dalam, Nias Selatan saat mengikuti proses screening penyakit katarak yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Medan di Pulau Nias pada 5 – 7 Mei 2016 lalu. Semangatnya pupus ketika perawat menyatakan bahwa penyebab kebutaan mata kananya bukan karena katarak, tetapi kerusakan pada kornea mata.
Keinginannya untuk kembali melihat indahnya dunia pun terkubur kembali. Ia hanya dapat menjalani hidup apa adanya dengan gangguan penglihatan yang sudah dialaminya selama 21 tahun.
Namun kesedihan Tio Manao tidak berlangsung terlalu lama karena berselang beberapa waktu usai pemeriksaan tersebut, ia kembali menerima kabar baik. Pasalnya Tzu Chi Medan ikut serta dalam operasi pencangkokan atau transplantasi kornea yang diselenggarakan oleh Yayasan A New Vision, bekerja sama dengan Rumah Sakit Putri Hijau dan DR’S Koffie Foundation pada tanggal 31 Mei hingga 2 Juni.
Harapan yang sempat ia sembunyikan itu pun kembali terang-terangan ia perlihatkan. Semangatnya pun kian menggelora saat relawan Tzu Chi turut mendampinginya di rumah sakit. Rasa cemas menjalani operasi pun terusir karena cinta kasih dan kata-kata yang menghibur dari relawan. Ia merasa memiliki kerabat baru di Kota Medan.
Setelah menjalani operasi dan perawatan pascaoperasi, Tio akhirnya dapat melihat kembali. Ia begitu terharu dan mengucap syukur karena dapat melihat dengan jelas. Ia sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah membantunya dan Yayasan A New Vision yang telah menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Pencangkokan Kornea. Ia juga menyisipkan doa agar semakin banyak lagi yang dapat merasakan manfaat dari kegiatan-kegiatan ini
Tio Manao, wanita berusia 48 tahun asal Desa Orahili Faomasi, Teluk Dalam, Nias Selatan menjadi salah satu dari 15 pasien yang dioperasi. Setelah menjalani operasi dan perawatan pascaoperasi, Tio akhirnya dapat melihat kembali.
Kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh Sudarman, warga Sunggal, Medan yang sudah 2 tahun menanti operasi ini.
Selain Tio Manao, ada pula Sudarman yang juga sama bahagianya. Warga Jalan Sunggal, Medan ini bagai mendapat angin segar kala relawan Tzu Chi mengabarinya tentang operasi pencangkokkan kornea. Sudah 2 tahun ia menanti operasi ini. Ia juga begitu bersemangat saat menjalani operasi yang didampingi relawan Tzu Chi. Sudarman sangat berterima kasih kepada relawan Yayasan Buddha Tzu Chi yang sepenuh hati memberikan perhatian hingga ia dapat mengikutin operasi ini.
Mata laksana jendela yang dapat membuat kita merasakan dan menyukuri keindahan dunia. Mata yang terang dan jernih mengantarkan kebahagian dan harapan. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menerangi berbagai pelosok gelap di dunia”.