Merajut Jalinan Jodoh di Pelestarian Lingkungan

Jurnalis : Yuliawati Yohanda (He Qi Barat 2), Fotografer : Yuliawati Yohanda, Binawan T (He Qi Barat 2)


Kegiatan pemilahan barang daur ulang di Point Depo Modernland pun telah berjalan yang ke-4 kalinya, 19 Mei 2018. Andy Setioharto memberikan briefing singkat kepada relawan yang hadir pada pagi itu.

Kegiatan pemilahan barang daur ulang di Point Depo Modernland pun telah berjalan yang ke-4 kalinya, 19 Mei 2018. Titik pemilahan barang daur ulang yang dibuka dan diresmikan pada 10 Februari 2018 lalu menjadi titik pemilahan baru di Tangerang. Titik pemilahan barang daur ulang inipun dikenal dengan nama Point Depo Modernland yang berlokasi di Perumahan Modernland, Taman Golf 2 blok AG IV No.5, Tangerang, Banten.

Pembukaan titik pemilahan barang daur ulang ini oleh salah satu relawan Tzu Chi, Andy Setioharto bersama relawan Tzu Chi lainnya. Jalinan jodoh awal pun bermula ketika salah satu relawan Tzu Chi yang memegang tanggung jawab di Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi Jakarta, Johnny Chandrina memberikan imbauan kepada relawan Tzu Chi lain di komunitasnya.


Relawan Tzu Chi bersama warga perumahan Modernland, Taman Golf Tangerang, Banten bersama-sama melakukan pemilahan barang daur ulang.

“Agar ada satu titik pelestarian lingkungan di tiap Xie Li supaya lebih bisa mensosialisasikan Tzu Chi di lingkungan masing-masing,” ujar Johnny. “Sehingga Tzu Chi bisa lebih berkembang dari sebelumnya,” tegasnya.

Salah satu relawan, Lim Eng Nie sangat senang dan mendukung ide dari Andy Setioharto yang tak lain adalah suaminya untuk mendirikan titik pemilahan barang daur ulang menggunakan halaman rumahnya. Terlebih ide yang disampaikan mendapat respon positif dari relawan lan maupun warga sekitar.

“Saya berharap akan semakin banyak warga sekitar yang datang untuk mengikuti kegiatan pemilahan sampah,” ungkap Lim Eng Nie.


Linda Kumala (dua dari kiri) bersama kakak ipar dan adik iparnya pamit usai mengikuti kegiatan pemilahan barang daur ulang di Point Depo Modernland.

Kegiatan pemilahan barang daur ulang pun direncanakan akan diadakan sebulan sekali. Warga pun mulai aktif mengumpulkan barang-barang daur ulang mereka. Relawan pun menempelkan stiker daur ulang Tzu chi di rumah-rumah warga yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini. Sebanyak 20 rumah telah memiliki stiker.

Lim Eng Nie juga mengajak setiap orang untuk turut menjaga bumi yang makin rusak ini. “Demi membantu menjaga lingkungan agar bumi menjadi tempat yangbaik dan nyaman dihuni untuk generasi penerus, karena kalau bukan kita-kita siapa lagi?” ujar relawan yang aktif di Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi ini.

Berjalan empat kali kegiatan pemilahan sampah bukan berarti tidak menemukan kendala sama sekali. Kurangnya perlengkapan yang diperlukan juga salah satunya. “Lahan terbatas dan peralatan sebagian masih meminjam dari Depo Tangerang,” ucap Andy Setioharto.


Usai melakukan pemilahan barang daur ulang, relawan dan warga pun berfto bersama.

Relawan Tzu Chi lainnya, Ai Fen juga sangat antusias dengan hadirnya titik baru pemilahan sampah daur ulang di wilayahnya. “Semoga dengan adanya titik Pelestarian lingkungan ini bisa mensosialisasikan kepada warga sekitar kriteria apa saja barang-barang yang bisa di daur ulang dan yang tidak. Secara bertahap kita akan membimbing dan mengedukasi warga agar bisa saling bahu-membahu melindungi bumi dari kerusakan,” tutur Ai Fen.

Dalam kegiatan pemilahan barang daur ulang ini pula, warga tidak hanya menyumbangkan barang-barang bekas yang sudah dikumpulkannya tetapi juga turut bersumbangsih memilah barang-barang tersebut bersama relawan Tzu Chi.

Linda Kumala yang kesehariannya membantu usaha agen beras milik ayahnya langsung tertarik saat diajak relawan Tzu Chi. Ia lantas mengajak dua orang kakak iparnya, Henna dan Lalan serta adik iparnya, Vivi. Mereka senang bisa mengikuti kegiatan ini dan mengungkapkan kesediaannya untuk mengikuti kegiatan pemilahan sampah yang akan digelar pada kesampatan berikutnya. Bahkan mereka menyatakan kesediaan untuk bergabung masuk ke dalam barisan Tzu Chi.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Suara Kasih : Kualitas Pelestarian Lingkungan

Suara Kasih : Kualitas Pelestarian Lingkungan

29 Juli 2010
Relawan lanjut usia ini bernama Gao Xuemei. Ia menderita radang sendi dan mengalami kesulitan untuk berjalan. Untuk mengambil barang pun terasa sulit, namun ia dapat melakukan daur ulang. ”Saya memindahkan sebuah televisi 29 inci ke lantai dasar. Meski lelah, saya senang.”
Berkah Cinta Kasih di Pagi Hari

Berkah Cinta Kasih di Pagi Hari

07 Agustus 2018 Pagi, 22 Juli 2018, matahari bersinar dengan cerah. Sebanyak 31 relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit mengadakan kegiatan Pelestarian Lingkungan (PL) di Pluit Timur Residence.
Green Point ke-51 di PT. Victorindo Pratama Mandiri

Green Point ke-51 di PT. Victorindo Pratama Mandiri

06 Juni 2023

Relawan Tzu Chi Medan Komunitas Hu Ai Medan Perintis membuka Titik Green Point ke-51 di PT Victorindo Pratama Mandiri. Dalam kegiatan ini juga diadakan sosialisasi kepada staf dan karyawan pentingnya pelestarian lingkungan.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -