Merajut Jalinan Jodoh Oma Opa

Setiap 3 bulan sekali, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat, Xie Li Pademangan selalu menyelenggarakan kegiatan rutin berupa baksos gratis bagi manula.

Setiap 3 bulan sekali, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat, Xie Li Pademangan selalu menyelenggarakan kegiatan rutin berupa baksos gratis bagi manula. Lokasi yang ditentukan selalu berbeda sehingga dapat menjalin jodoh baik dengan oma opa warga kecamatan Pademangan. Pada kesempatan tersebut, baksos diadakan di Sekolah SMP YAKPI I DKI Jaya, Jl. Hidup Baru, RT 010/RW 002, Pademangan Barat yang ditujukan untuk para warga.

Sebanyak 156 pasien dari 3 RW (RW 02, RW 04, dan RW 14) di Pademangan Barat datang dan menerima pengobatan dari 5 orang dokter yang turut bersumbangsih. Selain dokter, kegiatan baksos pada 19 April 2015 ini juga didukung oleh 2 orang perawat, 5 orang apoteker, 3 orang asisten apoteker dan dibantu oleh 49 orang relawan.

Perduli Kesehatan Oma Opa

Di ruang pemeriksaan dokter, terlihat Molin (32) sedang menuntun Puliah, nenek 70 tahunan yang berjalan tertatih menuju meja dokter Lie Hermanto. Dengan senyumnya, dokter Lie langsung mengulurkan kedua tangannya menyambut tangan Puliah dan mempersilakannya duduk. Kepada dokter Lie, Molin bercerita bahwa Puliah sudah lama menderita darah tinggi dan seminggu ini mengalami kesulitan berjalan akibat pembengkakan pada kaki. Dokter Lie meminta Molin membawa obat yang dikonsumsi oleh Puliah selama ini. Sambil menunggu Molin mengambil obat di rumahnya, dokter Lie mengukur tekanan darah Poliah, memeriksa kondisi tubuh dan menggerak-gerakkan kaki Puliah.

Relawan menuntun salah satu pasien yang mengalami kesulitan berjalan, menuju Sekolah SMP YAKPI I DKI Jaya, Pademangan Barat pada hari Minggu 19 April 2015 untuk mengikuti baksos.

Dokter Bernadeth R. Tirayo melakukan mengecekan mata sebelah kiri Ermah, terdapat nanah di kantong bawah mata bagian dalam. Dokter menyarankan agar meminta surat rujukan dari RT/RW untuk mengobati mata sebelah kiri.

Dengan penuh cinta kasih, dokter Lie menjelaskan kepada Molin bahwa obat darah tinggi yang diberikan oleh dokter sebelumnya adalah obat yang bagus untuk darah tinggi, tetap mengkonsumsi obat tersebut dan tidak perlu mengkonsumsi obat lain untuk darah tinggi. Hari itu dokter Lie hanya memberikan vitamin untuk kesehatan kaki dan menyarankan agar setiap pagi sebelum jam 09.00 WIB Puliah menjemur diri di bawah sinar matahari pagi sambil menggerak-gerakkan kaki yang kaku, tetap mengoleskan obat oles pada kaki serta menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi rebusan sayuran hijau, dan menghindari makanan yang mengandung banyak garam, minyak, juga lemak.

Selain Poliah, ada juga Ernah (53) yang menderita kebutaan sejak ia berusia 17 tahun. Hari itu Ermah, warga RT 001/RW 002 diantar oleh tetangganya sampai di depan pintu lokasi baksos kesehatan. Kesulitan berjalan akibat kedua mata tidak berfungsi, perlu bantuan relawan Tzu Chi sebagai penunjuk jalan dalam menjalani pemeriksaan kesehatan pada mata. Saat dokter TIMA melakukan pemeriksaan pada mata sebelah kiri, terlihat nanah di dalam kantong mata. Sedangkan mata sebeleh kanan sudah lama dipasang mata palsu. Dokter menyarankannya untuk segera meminta surat rujukan RT/RW untuk berobat mata di puskesmas dan menjaga pola makan sehat untuk menghindari darah tinggi, alergi, dan nyeri di dada.

Banyaknya keluhan yang hampir sama dari para pasien berusia lanjut membuat dokter Lie Hermanto (50), menjelaskan faktor usia sebenarnya bukanlah pengaruh utama dari datangnya penyakit. Gaya hidup, pola makan dan lingkungan yang tidak sehat, menjadi pemicu datangnya para penyakit degenerative seperti mudah menyebabkan stroke, diabetes, darah tinggi, kelebihan berat badan, jantung dan penyakit lambung. Maka dari itu, dokter menganjurkan kepada generasi muda untuk lebih menjaga kesehatan agar menjadi infestasi baik di masa tua mendatang.

Sambil menunggu Molin mengambil obat yang dikonsumsi oleh Puliah, dokter Lie Hermanto mengukur tekanan darah, pemeriksaan kesehatan tubuh, dan fisioterapi pada kaki Puliah.