Merajut Jodoh yang Sempat Terputus

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 

foto
Tjhin Hong Ling, CEO DAAITV Indonesia memberikan beberapa kata sambutan kepada para staf Hotel Le Grandeur.

Bila pada umumnya manajemen hotel selalu menaruh sebuah kitab suci di dalam kamar hotel agar para tamu dapat melakukan perenungan pikiran setelah sibuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hotel yang satu ini juga mulai menyertakan Kata Perenungan Master Cheng Yen di dalam kamar.  Adalah Hotel Le Grandeur, Jakarta Utara, yang mulai mengikuti jejak beberapa hotel untuk menyertakan kata perenungan di dalam kamar.

Pada tahun sebelumnya, Hotel Le Grandeur juga pernah beberapa kali bekerja sama dengan Tzu Chi dalam membantu korban banjir. Sebut saja bantuan memasak makanan untuk warga Kali Angke pada tahun 2002, bantuan yang sama untuk korban banjir di tahun 2007, dan 2009 ketika terjadi bencana gempa di Padang. Kini jalinan jodoh yang sempat terputus terajut kembali melalui kegiatan ini.

Senin, 10 Maret 2014, pukul 10.30 WIB, sebanyak sepuluh relawan Tzu Chi berkumpul di lantai 3 di ruang meeting Tirta 2  untuk mengadakan launching peletakan buku Kata Perenungan Master Cheng Yen di kamar-kamar Hotel Le Grandeur, Mangga Dua, Jakarta Utara. Setelah memberikan beberapa sharing dan penjelasan mengenai buku kata perenungan dan profile Tzu Chi, relawan bersama staf hotel bergerak ke lantai 17 untuk melakukan seremoni peletakan buku di kamar.

foto  foto

Keterangan :

  • Tjhin Hong Ling (paling kanan) juga menerangkan tentang budaya humanis Tzu Chi dalam cara makan yaitu dengan membawa alat makan sendiri (kiri).
  • Relawan Tzu Chi dan staf hotel melakukan launching peletakan buku Kata Perenungan Master Cheng Yen di Hotel Le Grandeur (kanan).

“Kamar-kamar di lantai 17 ini merupakan kamar yang sering di pakai oleh pengusaha-pengusaha dari singapura, korea, dan Malaysia,” jelas Riyo Adi Wisaksono, General Manager Hotel Le Grandeur yang juga pernah berkunjung ke Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara .”Sebanyak 351 kamar di lantai 17 ini akan kita taruh buku-buku kata perenungan,” sambungnya.

Menerapkan Budaya Humanis di Lingkungan Sendiri
 Selain Riyo Adi Wisaksono, ada staf lain yang juga sudah tidak asing dengan Tzu Chi. Ia adalah Rahmat Basuki. Rahmat sudah mengenal Tzu Chi pada tahun 2003, ketika Tzu Chi sedang aktif-aktifnya memberikan bantuan untuk korban banjir. “Saya itu terkesan dengan Tzu Chi. Benar-benar hebat dan luar biasa kegiatannya,” jelas Rahmat Basuki, Chief Security Hotel Le Grandeur.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan dan staf Hotel juga meletakkan buku kata Perenungan Master Cheng Yen di Lounge (ruang tunggu) hotel di lantai 17 (kiri).
  • Relawan melakukan seremoni peletakan buku kata perenungan di Kamar hotel (kanan).

Pada tahun 2010, Rahmat juga berkesempatan mengunjungi aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara yang pada masa itu sedang dalam proses pembangunan. “Di sana, saya melihat para seniman bangunan makan dengan rapi tanpa menyisakan makanan. Karena di situ ternyata di sebutkan makan seperlunya. Tidak hanya makan dengan secukupnya, tetapi para seniman bangunan juga mencuci sendiri alat makan mereka dengan rapi. Itu betul-betul berkesan di hati saya,” terang Rahmat.

Dari pengalaman itu, maka budaya makan secukupnya pun di adaptasi ke dalam lingkungan kantor tempat ia bekerja. Ketika memasuki ruang makan, Rahmat menempelkan sebuah imbauan di dinding untuk para karyawan agar makan secukupnya dan tidak menyisakan makanan. “Karena pada praktiknya manusia mudah lapar mata (tergoda) untuk memilih banyak makanan menarik. Tetapi ketika sudah di ambil tidak dihabiskan. Itu kan sangat disayangkan sekali jadi makan seperlunya selagi kita bisa makan dan habiskan karena kasihan masih banyak orang-orang yang ingin makan enak belum tentu bisa,” jelas Rahmat.  

Rahmat sendiri juga suka menyaksikan Lentera kehidupan. “Isi dari ceramah master Cheng Yen adalah mengenai kehidupan, nilai-nilai kebaikan. Dari ceramah itu kita belajar untuk mensyukuri nikmat (berkah) yang telah diberikan oleh Tuhan, sekecil apapun bentuknya. Karena itu pemberian Tuhan,”terang Rahmat dengan mantap.    

  
 

Artikel Terkait

Launching Drama Kehidupan

Launching Drama Kehidupan

06 Mei 2014 Memasuki usia yang ketujuh, DAAI TV Indonesia meneruskan konsistensinya sebagai media penyebar cinta kasih universal dengan memproduksi berbagai program humanis yang memiliki nilai Kebenaran, Kebajikan, dan keindahan.
Memupuk Nilai Kemanusiaan Melalui Bakti Sosial

Memupuk Nilai Kemanusiaan Melalui Bakti Sosial

29 November 2013 Disamping itu, kegiatan bakti sosial sekaligus menjadi wadah untuk menjaring pasien yang membutuhkan bantuan lanjutan. Dalam hal ini Tzu Chi mendatangi masyarakat yang membutuhkan bantuan agar lebih efektif.
Suara Kasih: Memahami Hukum Karma

Suara Kasih: Memahami Hukum Karma

23 Mei 2011
Jika ada orang yang belum juga menerima buah karma pada kehidupan berikutnya, berarti berkah yang mereka miliki belum habis berbuah. Mereka baru akan menerima buah karma pada kehidupan-kehidupan selanjutnya.
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -