Para relawan Tzu Chi, suster, pengasuh, dan adik-adik Panti Asuhan Bhakti Luhur Tangerang berfoto bersama, mengabadikan momen penuh kasih dan kebersamaan.
"Jangan meremehkan diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga." Kata perenungan dari Master Cheng Yen ini terlintas dalam benak saat mengikuti kegiatan Kunjungan Kasih bersama relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Tangerang ke Panti Asuhan Bhakti Luhur, Tangerang, Banten.
Dilaksanakan pada Minggu, 9 Maret 2025, kunjungan kasih ini menjadi momen perdana yang menandai awal jalinan jodoh antara Tzu Chi Tangerang, khususnya Hu Ai Tangerang, dengan panti asuhan tersebut. Sebanyak 42 relawan dari Tzu Chi Tangerang turut serta dalam kegiatan ini, yang ke depannya akan diadakan secara rutin setiap tiga bulan sekali.
Beni (kiri) dan Putra (kanan) dengan bangga memperlihatkan hasil lukisan mereka, didampingi Venus (tengah), relawan dari Komunitas Angel Bells yang telah membimbing mereka dalam seni melukis.
Keceriaan terpancar saat adik-adik dan para relawan antusias mengikuti permainan "kereta panjang," menciptakan suasana yang penuh tawa dan kebersamaan.
Chandra Halim, selaku koordinator acara, membuka kegiatan dengan briefing singkat kepada para relawan. Ia menjelaskan rangkaian acara dan kondisi anak-anak di Panti Asuhan Bhakti Luhur Tangerang, yang sejak berdiri pada 11 Juli 2009 telah menjadi rumah bagi 64 anak berkebutuhan khusus. Di sana, mereka dirawat oleh lima orang suster dan lima belas pengasuh. Anak-anak ini memiliki berbagai kondisi, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan hambatan bicara.
Awalnya, suasana tampak canggung. Baik para relawan maupun anak-anak masih saling menyesuaikan diri. Namun, ketika musik mulai dimainkan, suasana perlahan mencair. Anak-anak panti menampilkan bakat mereka dengan penuh semangat—ada yang menari, menyanyi, bahkan melukis. Seperti Beni dan Putra, yang maju ke depan dengan didampingi Venus, salah satu guru melukis mereka dari Komunitas Angel Bells. Mereka dengan bangga menunjukkan hasil lukisan mereka yang memukau. Venus, yang telah menjadi relawan pengajar di panti sejak 2022, menuturkan bahwa kini Beni dan Putra sudah bisa hidup mandiri dari hasil menjual karya mereka.
Marcellina (kedua dari kiri) berpose bersama Bintang (kiri), Lina (kedua dari kanan), dan Ng Giok Eng (kanan), mengabadikan momen kebersamaan dalam kunjungan kasih.
Keseruan berlanjut dengan berbagai permainan, seperti "kereta panjang" dan "tebak suara binatang." Meskipun tidak semua anak ikut bermain, tawa riang mereka sudah cukup menggambarkan kegembiraan yang memenuhi aula panti asuhan hari itu.
Marcellina Nathania, relawan Tzu Chi Tangerang sekaligus alumni Tzu Ching (Muda-Mudi Tzu Chi), sudah dua kali mengikuti kegiatan kunjungan kasih di panti ini. Meski bukan pengalaman pertama baginya, ia tetap merasakan kebahagiaan yang sama. "Melihat adik-adik di sini yang memiliki keterbatasan tetapi tetap ceria dan bersemangat dalam menjalani hidup, membuat saya semakin bersyukur. Kita yang memiliki fisik sehat dan utuh seharusnya lebih bersemangat dan tidak mudah mengeluh," ungkapnya.
Wajah-wajah penuh kebahagiaan dari para relawan dan adik-adik Panti Asuhan Bhakti Luhur, mencerminkan kehangatan dan cinta dalam kegiatan Kunjungan Kasih.
Di akhir kunjungan, para relawan membagikan suvenir kepada anak-anak panti. Meski sebagian besar dari mereka tidak dapat mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, ekspresi mereka sudah berbicara banyak. Ketika relawan bertanya apakah mereka senang, dengan antusias mereka mengacungkan ibu jari dan menyunggingkan senyuman tulus—menjadi bukti nyata bahwa kasih yang diberikan telah diterima dengan penuh kebahagiaan.
Editor: Hadi Pranoto