Merajut Kebersamaan Lintas Iman Melalui Pergelaran Seni

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Anand Yahya

doc tzu chi

Peringatan Hari Santri Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh UKP-PIP bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menampilkan beberapa bentuk seni budaya bernuansa religi. Relawan Tzu Chi tampil dengan lagu isyarat tangan Satu Keluarga berkolaborasi dengan para santriwati Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor.

Musikalisasi puisi sufi yang ditampilkan seniman Dewo featuring Wanitra menghentak kesadaran ratusan tamu yang memadati International Hall, Tzu Chi Center Jakarta, Minggu 29 Oktober 2017. Tujuh seniman dari perwakilan Agama Islam ini membacakan puisi sastrawan W.S. Rendra yang berjudul Doa Untuk Anak Cucuku.

Ya, Allah. 

Aku bersujud kepada Mu

Lindungilah anak cucuku

Lindungilah mereka dari kesabaran

Yang menjelma menjadi kelesuan

Dari rasa tak berdaya Yang kehilangan cita-cita

Demikian penggalan puisi W.S. Rendra. Diiringi petikan gitar, gesekan biola, keyboard, drum serta tabuhan jimbe, pembacaan puisi ini membawa para tamu masuk dalam nuansa yang syahdu. Belum selesai terpana, para tamu Pagelaran Seni Lintas Iman yang dihelat Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ini lalu disuguhi Tari Gending Sriwijaya.

doc tzu chi

Hari Santri Nasional dapat dimaknai sebagai gerakan untuk membangun sikap inklusi sosial dan patriotik di antara anak bangsa yang terdiri dari beragam latar belakang. Dalam peregelaran ini perwakilan dari Agama Islam menampilkan musikalisasi puisi.


Delapan mahasiswi dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya, Tangerang menampilkan Tari Gending Sriwijaya.

Tarian kolosal yang dibawakan delapan mahasiswi dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya, Tangerang, Banten ini menggambarkan kegembiraan gadis-gadis Kerajaan Sriwijaya yang tulus saat menyambut tamu. Lengkap dengan baju adat bernuasa merah, tari ini diiringi musik yang mengalun lembut seakan mengajak semua orang kembali ke masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang dahulu ada di Sumatera Selatan. Tarian ini juga mengingatkan akan tingginya seni budaya Indonesia.

Tak sampai di situ, ada juga penampilan seni bela diri Wushu perwakilan dari Agama Konghucu, lalu seni Pencak Silat Pancasila perwakilan dari Agama Katholik. Ada juga Tari Tor-tor dan permainan biola tunggal mewakili Agama Kristen Protestan. Perwakilan Agama Hindu menampilkan Tari Kompyang Raka yang memanjakan mata dengan gerakan yang kompak. Sementara aliran kepercayaan Baha’i dan Sunda Wiwitan menampilkan paduan suara yang indah. 

Pergelaran seni lintas iman yang digelar untuk memperingati Hari Santri Nasional 2017 ini dihadiri ratusan santri dan para pemuka agama dari enam agama di Indonesia, juga dari kepercayaan Baha’i dan Sunda Wiwitan. Adapun santri yang hadir di antaranya dari Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 Tangerang dan dari Pesantren Nurul Iman Parung Bogor.

Acara ini juga dihadiri para pemimpin agama, tokoh-tokoh adat, pejabat pemerintah pusat dan daerah, sehingga mencerminkan keberagaman dan persatuan Indonesia.

Usmar Raihan Assegaf (17), dari Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 Tangerang mendapatkan inspirasi dari peringatan hari santri yang diperingati dalam bentuk pergelaran seni ini.

“Baru kali ini saya merayakan hari santri yang sangat luar biasa dan semoga bisa berlanjut tahun depan. Sangat menarik kalau menurut saya, sangat terlihat keragaman Indonesia, rasa toleransi antar umat beragama, patut disyukuri,” ujarnya.

Baginya, tambah Usmar, memaknai hari santri berarti memahami apa yang sudah diperjuangkan para santri, ulama dan pejuang dalam meraih kemerdekaan, lalu mengisi kemerdekaan, dan menjaga persatuan.

Usmar Raihan Assegaf mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari peringatan hari santri yang digelar di Tzu Chi Center ini.

Seni budaya sengaja dipilih UKP-PIP dalam merayakan Hari Santri Nasional 2017. Seni budaya dapat menjadi sarana komunikasi untuk membangun semangat kebersamaan lintas iman dan agama. Ini karena seni budaya bisa menyentuh perasaan batin hingga melampaui sekat-sekat sosial dan ideologi.

Sementara itu Dewan Pengarah UKP-PIP, Try Sutrisno berpesan kepada generasi muda khususnya lintas agama agar senantiasa bersatu padu. Ia bahkan mengingatkan bahwa dalam sejarah merebut kemerdekaan, bangsa Indonesia tidak pernah terpecah-pecah karena perbedaan agama.  

“Peringatan hari santri dapat menyegarkan kembali akan semangat dan tekad para pejuang supaya kita menciptakan kedaulatan, keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan serta perdamaian seluruh bangsa ini. Nilai Pancasila senantiasa harus kita kobarkan, nilai persaudaraan, nilai gotong royong, dan nilai musyawarah mufakat. Kita jangan sampai terjangkit eksklusivisme,” ujar Wakil Presiden Indonesia ke-6 ini.  

Dewan Pengarah UKP-PIP, Try Sutrisno berpesan kepada generasi muda khususnya lintas agama agar senantiasa bersatu padu.

Pergelaran seni lintas iman ini kemudian ditutup dengan kolaborasi relawan Tzu Chi dengan para santri Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor yang membawakan isyarat tangan Satu Keluarga. Semangat Satu Keluarga juga yang digarisbawahi Hong Tjin, relawan Tzu Chi sekaligus CEO DAAI TV dalam memaknai Hari Santri Nasional.

“Ketika kita merayakan sesuatu yang baik seperti Hari Santri Nasional, sesungguhnya kita, saudara-saudara semua adalah satu keluarga. Kita juga ikut berbahagia dan kita ikut merayakan hal yang baik ini. Yayasan Buddha Tzu Chi sudah 50 tahun, dan dalam melaksanakan kegiatannya adalah organisasi kemanusiaan yang lintas agama, lintas ras, lintas suku, lintas bangsa. Jadi semua bisa jadi relawan Tzu Chi. Semua bisa aktif di dalam organisasi yang lintas agama ini. Karena kita semua sungguh-sungguh satu keluarga,” pungkasnya.

Editor : Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Merajut Kebersamaan Lintas Iman Melalui Pergelaran Seni

Merajut Kebersamaan Lintas Iman Melalui Pergelaran Seni

30 Oktober 2017

Musikalisasi puisi sufi yang ditampilkan seniman Dewo featuring Wanitra menghentak kesadaran ratusan tamu yang memadati International Hall, Tzu Chi Center Jakarta, Minggu 29 Oktober 2017. Tujuh seniman dari perwakilan Agama Islam ini membacakan puisi sastrawan W.S. Rendra yang berjudul Doa Untuk Anak Cucuku.

Pentas Seni Religi Lintas Iman dimulai dari Aula Jing Si

Pentas Seni Religi Lintas Iman dimulai dari Aula Jing Si

27 Oktober 2017

Pagelaran Seni Religi Lintas Iman akan diadakan pada Minggu, 29 Oktober 2017 di Tzu Chi Center, Lt. 3, PIK, Jakarta Utara. Pagelaran ini terselenggara atas kerja sama Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dengan Tzu Chi Indonesia dan digelar dalam rangka memperingati Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2017 lalu.

Buka Puasa Lintas Iman yang Digelar DAAI TV, Tak Kalah Seru dari War Takjil

Buka Puasa Lintas Iman yang Digelar DAAI TV, Tak Kalah Seru dari War Takjil

28 Maret 2024

Tren war takjil ramai dibahas di media sosial. Sebuah tren yang sangat positif karena mampu merekatkan persaudaraan antar umat beragama. Di bulan Ramadan ini, DAAI TV juga punya gawe yang tak kalah keren, yakni buka puasa bersama lintas iman.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -