Merajut Kembali Cinta Kasih

Jurnalis : Riana Astuti, Fotografer : Riana Astuti

Tatang Suhermanto beserta lima relawan Tzu Chi melakukan foto bersama dan menyambung kembali rajutan cinta kasih.

Awan mendung menyelimuti Kamis, 12 Agustus 2014, lima relawan Tzu Chi bersiap untuk bertandang ke rumah relawan senior. Tiga relawan dari Tzu Chi Jakarta seperti, Hok Cun Wijaya Shixiong, Wie Siong Shixiong dan Harmanto Shixiong menjemput  dua relawan Bandung, di Kantor Penghubung Tzu Chi Bandung. Di tengah perjalanan hujan turun dengan deras membasahi Kota Bandung, jalanan pun menjadi macet, bila dilihat tidak ada yang berbeda dengan Jakarta. Relawan tiba dibilangan  Jalan Mekar Laksana no.9, terlihat dibalik gerbang tuan rumah yang telah menanti kedatangan para relawan. Salam serta senyum hangat  mengawali penyambutan yang diberikan.  Tatang Suherman salah satu relawan Tzu Chi, pada saat aktif di Yayasan Buddha Tzu Chi ia mengambil peran untuk divisi bakti amal. Kiprahnya di Tzu Chi sudah tidak bisa diragukan lagi, menolong sesama dengan cinta kasih merupakan landasan utama dalam dirinya.

Obrolan ringan diselingi senda gurau mengalir dengan tenang bergerak beriringan dengan waktu. Kondisi Tatang Suhermanto Shixiong tidak seperti dulu, usia dan Parkinson berhasil menyulapnya. Parkinson merupakan penyakit degeneratif syaraf, gejala awal dirasakan oleh pria berusia 67 ini berasal dari tidak terkontrolnya emosi. Hampir tiap masalah yang dihadapi harus ditangani oleh emosi dan tidak sabar. “ Keluhan lainnnya adalah tangan kiri kadang tidak bisa bekerja sama lagi dan sering gemetaran, jadi semua hal harus dilakukan oleh tangan kanan. Kalau kaki yah kurang kuat juga, kalau lagi jalan seperti mau jatuh. Mata juga ga masalah, kalo soal makan dan minum kita juga tidak ada pantangan,”cerita Tatang. Tatang menderita Parkinson sejak tahun 2000, merasakan kesehatannya menurun ia memutuskan untuk tidak aktif di Tzu Chi dan fokus untuk melakukan pengobatan.

Relawan diajak berkenalan dengan keluarga Tatang melalui foto yang dipajang di ruang tamu.

Kenangan Membangun Semangat
Kedatangan relawan Tzu Chi untuk menjenguk merupakan salah satu wujud kepedulian dari relawan Tzu Chi lainnya meskipun berasal dari berbeda generasi. Sikap ramah tamah muncul secara natural dari Tatang ketika berkali-kali menawarkan jamuan, tidak hanya itu dirinya pun mengenalkan anggota keluarganya lewat foto yang dipajang di ruang tamu. Tatang sudah menjalankan sejumlah pengobatan seperti minum obat yang diberikan dokter, mengikuti Chi kung dan Taichi namun hasilnya kurang maksimalkan. Terapi  juga dijalankan demi kesembuhan. “Sepertinya kian tahun kian parah.terapi sih dulu pernah, tapi lama-lama juga tidak tahan,” ujarnya Tatang lirih.

Mendengar pernyataan yang dilontarkan membuat relawan mencoba untuk menyemangati Tatang. Relawan pun mencoba mengajak Tatang untuk mengenang masa lalu ketika ia masih aktif di Tzu Chi selain itu tak lupa mengajak untuk berkunjung ke Tzu Chi Center dan masuk ke Aula Jing Si. Namun Tatang masih belum siap untuk datang, Parkinson membuatnya tidak percaya diri untuk bertemu dengan teman-teman relawan lain. kenangan demi kenangan dikupas bersama, rona bahagia terpancar dari wajah Tatang. Sesekali relawan senior ini sedikit mengeluhkan kesehatannya, dan relawan yang hadir pun tidak henti untuk memberikan semangat.

Perbincangan membuat suasana menjadi hangat, terpancar  senyum bahagia terlihat diwajah relawan senior.


Artikel Terkait

Merajut Kembali Cinta Kasih

Merajut Kembali Cinta Kasih

15 Agustus 2014 Obrolan ringan diselingi senda gurau mengalir dengan tenang bergerak beriringan dengan waktu. Kondisi Tatang Suhermanto Shixiong tidak seperti dulu, usia dan Parkinson berhasil menyulapnya.
Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -