Merajut Syukur dan Kebahagiaan di Tahun Baru Imlek

Jurnalis : Iwan (Tzu Chi Tebing Tinggi) , Fotografer : Ai Ly, Lydia (Tzu Chi Tebing Tinggi)

Parcel Imlek berisi kebutuhan pokok diserahkan kepada para Gan En Hu untuk meringankan beban mereka dalam merayakan Tahun Baru Imlek.

Relawan Tzu Chi Pematang Siantar kembali menggelar acara "Kepulangan Gan En Hu ke Rumah Batin" di Depo Pelestarian Lingkungan. Acara tahunan ini diselenggarakan berdekatan dengan Tahun Baru Imlek, bertujuan mempererat hubungan kekeluargaan antara penerima bantuan dan para relawan, sekaligus merayakan kebersamaan selama setahun penuh.

Sebelum acara dimulai, para penerima bantuan mendapatkan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan dari relawan TIMA (Tzu Chi International Medical Association). Acara ini dibuka dengan penuh semangat oleh MC relawan Rudy dan Mei Ling, yang memimpin yel-yel ceria: “Selamat Pagi, Tahun Baru Semangat Baru, Hati Baru, Hidup Baru. Baru! Baru! Yes!”. Setelah doa pembuka, relawan Lie Su Jong membawakan materi pengenalan Tzu Chi dan celengan bambu, simbol cikal bakal berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi.

Koordinator acara, Erlina, memulai penuangan celengan bambu, diikuti dengan antusias oleh barisan panjang relawan dan tamu undangan.

Para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi), meskipun dalam keterbatasan, dengan penuh semangat ikut serta, menunjukkan hati yang tulus untuk berbagi kepada sesama.

Sebanyak 23 relawan dan 35 tamu undangan, termasuk relawan kembang, donatur, dan penerima bantuan, bergotong royong menyukseskan acara ini. Erlina, koordinator kegiatan, mengungkapkan rasa syukurnya, “Senang dan bahagia, apalagi di suasana Tahun Baru Imlek. Rasanya seperti keluarga sendiri. Kami bersyukur bisa melewati satu tahun dengan sehat, dan semoga semua dapat menikmati acara ini dengan gembira hingga selesai.”

Momen istimewa adalah sesi penuangan celengan bambu. Antusiasme terlihat dari panjangnya barisan relawan dan Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang bergantian menuangkan koin. Setiap koin yang mengalir bagaikan simbol cinta kasih yang tiada henti.

Kisah Mengharukan dari Wira
Wira, anak dari almarhum Ponidi, salah satu penerima bantuan, berbagi pengalaman dalam sesi berbagi cerita. “Saya sangat tersentuh dengan pelayanan relawan terhadap almarhum Bapak. Mereka selalu datang memberi semangat dan berbagi cerita. Bapak sangat bahagia setiap kali relawan berkunjung, dan selalu menangis terharu saat mereka berpamitan.” Wira juga berpesan kepada semua tamu untuk selalu menyayangi dan berbakti kepada orang tua selagi masih ada.

Wira, putra dari salah satu Gan En Hu yang telah tiada, berbagi pesan menyentuh hati yang memberikan inspirasi bagi semua yang hadir.

Suasana Imlek semakin meriah dengan kehadiran Dewa Rezeki yang membagikan koin cokelat dan permen warna-warni kepada relawan dan tamu undangan.

Acara juga dimeriahkan dengan kehadiran Dewa Rezeki yang membagikan cokelat koin dan permen warna-warni. Para tamu antusias berfoto bersama, menciptakan suasana yang penuh keceriaan.

Atika Sinaga, yang telah menerima bantuan selama empat tahun, turut menyampaikan perasaannya. “Saya senang setiap kali ada kegiatan seperti ini. Membantu di Depo dan baksos membuat hati saya bahagia, bisa tertawa, dan belajar apa itu rasa syukur,” tuturnya.

Atika Sinaga, salah satu Gan En Hu, mengungkapkan rasa terima kasih kepada relawan dan Yayasan Buddha Tzu Chi serta kebahagiaannya membantu setiap kegiatan, mulai dari pemilahan sampah hingga bakti sosial.

Sebanyak 10 relawan membawakan isyarat tangan Menarik Kereta Bergerak ke Depan, mengajak semua untuk menjalankan delapan misi Tzu Chi dengan penuh sukacita.

Ketua Xie Li Pematang Siantar, Iwan, menutup acara dengan pesan cinta kasih. “Walau hidup susah, tetaplah bersyukur dan jalani hari dengan sukacita. Gan En kepada semua yang hadir dan terus mendukung misi pelestarian lingkungan. Harta yang paling berharga adalah kesehatan dan kebersamaan. Semoga jalinan jodoh kita tidak pernah putus.”

Acara ditutup dengan isyarat tangan La Che Xiang Qian Xing (menarik maju kereta) dan barisan tamu serta relawan yang berbaris seperti kereta api, menandakan berakhirnya acara. Tahun ini, 15 paket Imlek berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, kue Imlek, dan angpao dibagikan kepada 15 keluarga Gan En Hu.

Relawan dan tamu undangan berjalan membentuk barisan panjang mengelilingi aula, melambangkan semangat kebersamaan dalam berbuat kebajikan.

Sebagai penutup, para tamu diundang untuk menikmati jamuan makan malam shabu-shabu vegetarian. Tawa dan kebahagiaan yang terpancar dari para penerima bantuan menjadi pengingat untuk selalu berbagi dan bersyukur dalam segala keadaan.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

“Saya tetap relawan sampai akhir hidup saya”.

“Saya tetap relawan sampai akhir hidup saya”.

18 Februari 2014

Tanggal 5 januari 2014, di aula Perguruan Sultan Agung Pematang Siantar, relawan Tzu Chi xie li Pematang Siantar kembali mengadakan acara Gan En Hu pulang ke rumah cinta kasih.

Satu dalam Cinta Kasih

Satu dalam Cinta Kasih

10 April 2015

"Saya berdoa kalau kita dikasih sehat lagi, bisa kumpulin rejeki lagi, semua dosa-dosa saya diampuni, Insya Allah, saya bisa bantu kembali, hutang budinya kita kembalikan ke Buddha Tzu Chi lagi. Mau bantu bagi-bagi untuk orang lain, Amin ya Allah,” tutup Abdul.

Semua Bisa Menginspirasi dan Terinspirasi

Semua Bisa Menginspirasi dan Terinspirasi

06 Juli 2022

Para penerima bantuan (Gan En Hu) Tzu Chi selain rutin mendapatkan bantuan, mereka juga mendapatkan perhatian secara batin dari para relawan. Salah satunya melalui kegiatan Gathering Gan En Hu.

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -