Merangkul Jodoh Baik, Welas Asih Universal

Jurnalis : Budi Suparwongso, Veronica (He Qi Pusat), Fotografer : Budi Suparwongso, Indri Widjaja Hendarmin (He Qi Pusat)
 
 

foto
Michelle yang ceria bersama ibunya yang ulet menjalani hidup. Relawan Tzu Chi mengunjungi Michelle dan ibunya untuk memberi semangat dan perhatian untuk terus menjalani hidup dengan penuh semangat.

Michelle Mitha W. adalah anak yang bersemangat, murah senyum dan senang menambah wawasan. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, Michelle yang sebentar lagi menduduki bangku kelas III SMA Perguruan Advent menyadari jika ia mengemban tanggung jawab untuk keluarga serta menjadi teladan untuk kedua adiknya yang masih sekolah di kelas satu SMA dan kelas 6 SD. Sebagai orang tua tunggal yang tangguh, Ibu Asli Nababan (50 tahun) selalu berupaya mencari pendapatan agar keluarganya dapat hidup lebih layak dan anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak.

 

Mereka sekeluarga baru saja pindah dari kos yang lama ke daerah Kramat Pulo Gundul, Cempaka Putih, Jakarta Pusat untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik. Walaupun Asli Nababan baru saja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dua minggu lalu karena situasi ekonomi di koperasi, namun dia selalu mencari jalan keluar terbaik untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Semua cara dilakukannya untuk mengais rezeki, asalkan halal. Salah satunya dengan menjual produk tempat makanan plastik dan juga menerima permintaan menjahit pakaian.

Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan bantuan biaya pendidikan sejak bulan Oktober 2011. Harapannya agar sekolah Michelle bisa lancar, membuat prestasi dan kelak bisa membantu ekonomi keluarganya serta tidak lupa untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Fennela Shijie mengatakan, "Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia tidak mengharapkan balasan apa pun. Ungkapan rasa terima kasih Michelle kepada yayasan cukup dengan memberikan prestasi yang terbaik dan mau ringan tangan membantu sesama. Itu adalah hal yang paling membahagiakan bagi kita semua apabila bisa dilaksanakan."

foto  foto

Keterangan :

  • Piala-piala sebagai tanda prestasi Michelle dan adiknya (kiri).
  • Megayanti Shijie sedang  memberikan  masukan  kepada  Michelle  bagaimana  supaya  lebih  mudah menghafal pelajaran sekolah(kanan).

Di sekolah Michelle menyukai pelajaran bahasa Inggris, olahraga dan kesenian. Dia bahkan ikut menjado anggota grup band. Biasanya saat ada latihan grup band setiap hari Minggu Michelle juga aktif bernyanyi di gereja. Prestasi lainnya adalah ia pernah memenangkan lomba modelling. Adik Michelle sendiri pernah memenangkan lomba menyanyi tingkat daerah.

Perbincangan kami dengan mereka berdua semakin hangat. Dari perbincangan tersebut akhirnya diketahui jika Michelle mengalami sedikit kesulitan dalam pelajaran menghafal. Muncul masukan-masukan dari relawan sebagai solusinya. Salah satunya dilontarkan Megayanti Shijie, “Sebelum masuk ke dalam kelas lebih baik kita menciptakan keheningan batin dan fokus.” Shixiong Budi Suparwongso menambahkan, “Karena manusia belajar melalui panca indera maka sering mengulang-ulang pelajaran adalah baik. Bukan hanya dibaca, tetapi juga ditulis berulang-ulang supaya tidak mudah lupa.” Veronica Shijie juga tidak ketinggalan, “Boleh coba lebih sering mengisi buku soal ujian agar lebih siap dan percaya diri.” Jika semua usulan tersebut bisa dilakukan maka diharapkan Michelle lambat laun akan menemukan cara terbaik untuk belajar sesuai dengan ciri khas masing-masing. Pelajaran yang kurang disenangi Michelle adalah sejarah, sedangkan pelajaran Biologi jauh lebih disukai. Shijie Megayanti mengatakan agar Michelle sering mengambar sesuai detil pelajaran Biologi agar bisa mencapai kemajuan.  

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi melakukan kunjungan kasih di rumah Michelle di daerah Kramat Pulo Gundul, Cempaka Putih, Jakarta Pusat (kiri).
  • Pembicaraan yang santai antara relawan Tzu Chi dengan Gan En Hu,  sementara  relawan 3 In 1 mendengarkan dan mencatat untuk mendokumentasikannya (kanan).

Kedatangan kami ke rumah Michelle disambut dengan ramah dan kami menikmati obrolan santai dan saling membuka wawasan. Kami juga belajar mengenai bagaimana ajaran Gereja Advent yang membuka diri kepada setiap hal yang berniat baik dan tulus sehingga bisa membuka jalinan jodoh baik. Hal tersebut tercermin jelas karena mereka sangat setuju dan mendukung ajaran cinta kasih universal dari Tzu Chi yang mengedepankan teladan welas asih.

Kami juga mengajak Michelle agar bisa mengikuti acara Gan En Hu (Penerima Bantuan Tzu Chi)  sehingga  timbul rasa syukur, supaya lebih bisa merasakan bahwa masih banyak orang lain yang  hidupnya  lebih  sulit dibandingkan dengan kita. Tidak terasa hari sudah semakin siang, sudah saatnya kami kembali ke ITC Mangga Dua untuk berkumpul dan melakukan sharing kunjungan kasih. 

Perjumpaan kali ini ditutup dengan memberikan kata perenungan dan berfoto bersama. Kata  Perenungan Master Cheng Yen, "Kekuatan berasal dari dalam diri sendiri, harus berikrar pada diri sendiri untuk mau melaksanakannya dan mencapai tujuan". 

  
 

Artikel Terkait

Melatih Percaya Diri Anak Melalui Budaya

Melatih Percaya Diri Anak Melalui Budaya

30 April 2018
Kelas Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dengan mengadakan pagelaran Budaya yang bertemakan “Pekan Budaya Indonesia” yang bertempat di gedung Aula TK Cinta Kasih Tzu Chi pada Jumat, 27 April 2018.
Wujud Cinta Kasih Melalui Bantuan Laptop

Wujud Cinta Kasih Melalui Bantuan Laptop

13 Mei 2022

Pada Selasa, 26 April 2022 Tzu Chi Surabaya memberikan bantuan laptop sebanyak 12 unit kepada Madrasah Ibtidaiyah Babul Huda yang berlokasi di Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.

Rasa Syukur dan Saling Menghormati

Rasa Syukur dan Saling Menghormati

10 Mei 2009 Sebelum hari Waisak, para relawan Tzu Chi sudah sibuk mempersiapkan diri menyambut hari yang dinantikan. Pada hari Minggu kedua bulan Mei 2009, tepatnya tanggal 10, Tzu Chi Kantor Perwakilan Makassar dipenuhi oleh sekitar 125 relawan Tzu Chi, para tamu, dan undangan.
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -