Merangkul Kembali Cinta Kasih yang Telah Lama Hilang
Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)Pada tanggal 4 Desember 2014 SMAT diadakan di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung. SMAT ini diikuti 74 orang warga Bakung, 35 orang anak-anak, dan 20 orang relawan.
Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung adalah kompleks 66 rumah yang dibangun bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran yang menimpa kawasan tersebut pada tanggal 6 Februari 2012 lalu. Cinta kasih mulai bersemi ketika beberapa warga perumahan ini juga bersumbangsih bergabung dengan barisan Tzu Chi.
Master Cheng Yen mengatakan "Sebuah kehidupan menjadi tidak ternilai harganya apabila kita mampu memanfaatkannya dengan baik. Bila tidak dimanfaatkan dengan baik, maka kehidupan akan berlalu dengan sia-sia."
"Mengingat apa yang Master Cheng Yen katakan maka kita harus mengajak warga Bakung agar dapat memanfaatkan hidup ini dengan baik sehingga kehidupan mereka menjadi tidak ternilai, untuk itu kita harus menggalang hati para warga Bakung agar bangun dari tidurnya dan mau kembali ke jalan Bodhisatwa". Kata Lim Ik Ju.
Menggalang hati warga perumahan Bakung dimulai para relawan dengan hal – hal sederhana yaitu dengan membagikan Buletin Tzu Chi dari rumah ke rumah. “Selain itu kita juga mengajak warga Bakung untuk bersama-sama belajar isyarat tangan. Dengan demikian diharapkan mereka bisa sedikit demi sedikit mengerti budaya humanis Tzu Chi melalui peragaan isyarat tangan," tambah Lim Ik Ju.
Warga di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung ikut bersumbangsih melalui celengan bambu.
Adalah Aswin, salah satu warga Bakung yang berdedikasi menggalang hati baru. Aswin juga memperkenalkan celengan bambu atau Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) ke hotel. Salah satunya adalah Hotel Palace Inn yang mempunyai pegawai sebanyak 45 orang. Hotel ini membuka diri untuk ikut bersumbangsih melalui celengan bambu.
SMAT juga ditujukan kepada warga Bakung. Pada tanggal 4 Desember 2014 SMAT diadakan di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung. SMAT ini diikuti 74 orang warga Bakung, 35 orang anak-anak, dan 20 orang relawan.
Sosialisasi ini mengajak warga Bakung untuk menelaah kembali sejarah dan visi – misi Tzu Chi. Selain itu, mereka juga diajak menonton video kasus yang ditanggani oleh Tzu Chi. Hal ini membuat warga Bakung yang hadir tersentuh dan antusias bersumbangsih melalui celengan bambu. Salah satunya Liu Lie Phing yang tinggal di Blok AI.
“Saya lahir dan besar di gang Bakung, saya merasakan pedihnya ketika kebakaran tetapi kala itu kita merasakan cinta kasih yang tulus dari para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi yang membantu kami sampai kami tinggal di perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung ini. Mendengar penjelasan dari relawan Tzu Chi tadi, membuat saya sadar bahwa kita selama ini memandang uang koin itu nilainya kecil tapi kita tidak sadar kalau dikumpulkan, malah bisa membantu orang banyak,” tutur Liu Lie Phing.
Acara sosialisasi ditutup dengan menyanyikan serta memperagakan isyarat tangan yang berjudul “Satu Keluarga” yang diikuti oleh seluruh warga yang hadir. "Dengan bergandeng tangan bersama terasa suasana kekeluargaan yang hangat dan kita harapkan bisa merangkul kembali cinta kasih yang pernah kita lupakan" tutup Lim Ik Ju.