Merapatkan Barisan Mendaki Gunung Sumeru

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Henry Tando(He Qi Utara), Anand Yahya
 
 

foto
Para relawan berlutut mengucapkan ikrar untuk selalu di jalan Tzu Chi dalam gladi resik yang dilakukan pada Sabtu, 6 Oktober 2012.

Menyambut hari bersejarah perjalanan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, pada hari Sabtu, 6 Oktober 2012, para insan Tzu Chi mulai dari relawan komite Indonesia, luar negeri, relawan biru putih, relawan abu putih, badan misi, Tzu Ching, sampai siswa-siswi SMA dan SMK Cinta Kasih Cengkareng membentuk barisan. Latihan dimulai dari jam 14.30 – 18.00 WIB di lapangan Aula Jing Si, PIK, Jakarta Utara.

 

Para relawan dan petugas lainnya bersama-sama bersatu hati dengan penuh semangat berlatih untuk menyambut acara Peresmian Aula Jing Si yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Oktober 2012. Lebih dari satu jam para relawan berlatih berjalan membentuk barisan mendaki Gunung Sumeru diiringi dengan lagu “Xing Yuan” untuk menyelaraskan langkah para relawan menjadi barisan yang sempurna.

Sukacita yang terpancar menutupi rasa lelah para insan Tzu Chi yang berlatih berjalan berulang kali. Demikian juga para petugas Paskibra dan pemain genderang dengan penuh semangat berlatih menunjukkan kepiawaiannya yang akan dipersembahkan di acara Peresmian Aula Jing Si. Seperti halnya Edi Hartanto, yang merupakan salah satu petugas Paskibra pembawa sang saka merah putih untuk dikibarkan di depan rumah baru para insan Tzu Chi Indonesia. Tugas mengibarkan bendera ini dilakukan oleh para guru dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, yang terdiri dari 1 orang sebagai komandan dan 18 orang sebagai pembawa bendera merah putih, bendera Tzu Chi, dan Bendera Buddhis.

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan Tzu Chi Indonesia dan mancanegara beserta staf dan badan misi Tzu Chi menyamakan langkah membentuk barisan mendaki Gunung Sumeru (kiri).
  • Edi Hartanto (4 dari kanan), salah satu petugas pembawa bendera Merah Putih, bendera Tzu Chi dan bendera Buddhis saat latihan menjelang peresmian Aula Jing Si (kanan).

Latihan pembawa bendera dilakukan selama seminggu dengan 3 hari berlatih di Sekolah Cinta Kasih Cengkareng dan 3 kali di lapangan Aula Jing Si. “Persiapan sudah matang, namun karena petugas dari berbagai latar belakang yang berbeda, dan bukan yang mampu di bidang baris berbaris, maka latihan sampai sekarang ini terus dilakukan untuk hasil yang maksimal,” jelas Edi Hartanto, selaku koordinator Paskibra.

Sama halnya dengan Ahmad, salah satu pemain genderang pembuka sebelum barisan bersatu hati mendaki Gunung Sumeru. Pengalaman pertama yang dirasakan Ahmad membuat dia terus berlatih dengan penuh semangat. Dengan latihan lebih kurang 2 bulan setiap hari Sabtu dan Minggu, Ahmad menunjukkan kemampuannya dalam memukul genderang. “kita sih selalu siap dalam acara apapun, dan kita harus siap dari awal karena harus latihan, dan jika tidak latihan akan dicoret dari daftar,” tegas Ahmad.

foto  foto

Keterangan :

  • Ahmad Damanhuri menunjukkan keterampilannya menabuh genderang saat latihan dengan penuh semangat (kiri).
  • Tekad bersatu hati para relawan dalam membuka rumah baru insan Tzu Chi Indonesia (kanan).

Ketekunan, keuletan, dan semangat yang dimiliki Ahmad menjadikan pengalaman barunya menjadi pengalaman yang menyenangkan. “Perasaan memainkan genderang sangat senang sekali, artinya ada pengalaman baru yang jarang ditemukan dan kesempatan baik yang harus kita ambil,” kata Ahmad kembali menerangkan.

Mendaki Gunung Sumeru untuk membuka rumah baru dengan pancaran energi semangat dan sukacita para relawan melangkahkan kaki dengan tegas dan terlebih dahulu berlutut mengucapkan ikrar, kemudian mendaki bersama-sama menyatukan hati membuka rumah baru sembari mengucapkan: “He Xin, He Qi, Hu Ai, Xie Li” dengan suara lantang sambil memegang bahu barisan di depannya.

  
 

Artikel Terkait

Rindu Relawan Tzu Chi

Rindu Relawan Tzu Chi

06 Mei 2011
Menjalankan kunjungan kasih dengan tulus dan penuh cinta kasih, hati relawan akan diliputi suka cita. Memperhatikan dengan kasih sayang maka hati Gan En Hu akan merasa berbahagia. 
Senyum Bahagia dari Gigi Sehat

Senyum Bahagia dari Gigi Sehat

22 Agustus 2016

Minggu, 14 Agustus 2016, sebanyak 68 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Komunitas He Qi Utara 1 berkumpul di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke untuk melakukan baksos gigi bagi anak-anak penghuni rusun.

Anak Angkat yang Berbakti

Anak Angkat yang Berbakti

21 Januari 2009 Bakti anak kepada kedua orangtua memang sudah seharusnya dilakukan, karena orangtualah yang melahirkan dan mendidik anak hingga besar. Namun tentu berbeda jika seorang anak angkat, yang baru tinggal bersama hampir 5 tahun lamanya sanggup membaktikan diri kepada orang yang menganggapnya sebagai anak.
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -