Merapatkan Barisan Mendaki Gunung Sumeru
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Henry Tando(He Qi Utara), Anand Yahya
|
| ||
Para relawan dan petugas lainnya bersama-sama bersatu hati dengan penuh semangat berlatih untuk menyambut acara Peresmian Aula Jing Si yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Oktober 2012. Lebih dari satu jam para relawan berlatih berjalan membentuk barisan mendaki Gunung Sumeru diiringi dengan lagu “Xing Yuan” untuk menyelaraskan langkah para relawan menjadi barisan yang sempurna. Sukacita yang terpancar menutupi rasa lelah para insan Tzu Chi yang berlatih berjalan berulang kali. Demikian juga para petugas Paskibra dan pemain genderang dengan penuh semangat berlatih menunjukkan kepiawaiannya yang akan dipersembahkan di acara Peresmian Aula Jing Si. Seperti halnya Edi Hartanto, yang merupakan salah satu petugas Paskibra pembawa sang saka merah putih untuk dikibarkan di depan rumah baru para insan Tzu Chi Indonesia. Tugas mengibarkan bendera ini dilakukan oleh para guru dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, yang terdiri dari 1 orang sebagai komandan dan 18 orang sebagai pembawa bendera merah putih, bendera Tzu Chi, dan Bendera Buddhis.
Keterangan :
Latihan pembawa bendera dilakukan selama seminggu dengan 3 hari berlatih di Sekolah Cinta Kasih Cengkareng dan 3 kali di lapangan Aula Jing Si. “Persiapan sudah matang, namun karena petugas dari berbagai latar belakang yang berbeda, dan bukan yang mampu di bidang baris berbaris, maka latihan sampai sekarang ini terus dilakukan untuk hasil yang maksimal,” jelas Edi Hartanto, selaku koordinator Paskibra. Sama halnya dengan Ahmad, salah satu pemain genderang pembuka sebelum barisan bersatu hati mendaki Gunung Sumeru. Pengalaman pertama yang dirasakan Ahmad membuat dia terus berlatih dengan penuh semangat. Dengan latihan lebih kurang 2 bulan setiap hari Sabtu dan Minggu, Ahmad menunjukkan kemampuannya dalam memukul genderang. “kita sih selalu siap dalam acara apapun, dan kita harus siap dari awal karena harus latihan, dan jika tidak latihan akan dicoret dari daftar,” tegas Ahmad.
Keterangan :
Ketekunan, keuletan, dan semangat yang dimiliki Ahmad menjadikan pengalaman barunya menjadi pengalaman yang menyenangkan. “Perasaan memainkan genderang sangat senang sekali, artinya ada pengalaman baru yang jarang ditemukan dan kesempatan baik yang harus kita ambil,” kata Ahmad kembali menerangkan. Mendaki Gunung Sumeru untuk membuka rumah baru dengan pancaran energi semangat dan sukacita para relawan melangkahkan kaki dengan tegas dan terlebih dahulu berlutut mengucapkan ikrar, kemudian mendaki bersama-sama menyatukan hati membuka rumah baru sembari mengucapkan: “He Xin, He Qi, Hu Ai, Xie Li” dengan suara lantang sambil memegang bahu barisan di depannya. | |||
Artikel Terkait
Rindu Relawan Tzu Chi
06 Mei 2011Senyum Bahagia dari Gigi Sehat
22 Agustus 2016Minggu, 14 Agustus 2016, sebanyak 68 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Komunitas He Qi Utara 1 berkumpul di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke untuk melakukan baksos gigi bagi anak-anak penghuni rusun.