Merasakan Kebahagian dengan Menolong Sesama

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan (Tzu Chi Bandung)

doc tzu chi

Tzu Chi sedang mendampingi pasien yang baru saja mendapatkan penanganan operasi katarak, Minggu 18 Desember 2016.

Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung bekerjasama dengan Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) dan TNI AD mengadakan bakti sosial operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu. Kegiatan sosial ini juga digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-22 Kodiklat TNI Angkatan Darat.

Kegiatan yang berlangsung pada Minggu 18 Desember 2016 ini  bertempat di Priangan Medical Center (PMC), Jl. Nana Rohana No. 37, Bandung. Sebelumnya pada pemeriksaan awal atau screening yang digelar pada Kamis, dari 80 orang, hanya 15 orang yang dinyatakan positif katarak dan pterigium. Rinciannya, delapan pengidap pyterigium dan tujuh pengidap katarak berhasil ditangani pada hari itu.

Letkol Erna dari PUSDIK KOWAD TNI AD (Pusat Pendidikan Korps Wanita) mengapresiasi kesiapan Tzu Chi Bandung dalam menggelar kegiatan ini. Ia melihat masyarakat yang dibantu merasa nyaman saat dilayani para relawan.

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi bersama petugas medis dari Priangan Medical Center (PMC) mendampingi para pasein pada saat pemeriksaan awal.

doc tzu chi

Ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja dan anggota TIMA sedang mendampingi Kolonel Tety Melima Lubis meninjau langsung ruang pemulihan sementara.

“Kami ucapkan kepada Buddha Tzu Chi, harapan kedepannya mudah-mudahan Buddha Tzu Chi juga akan lebih berkembang lagi. Semakin sukses dan masyarkat sendiri juga akan mengenal lebih jauh tentang Buddha Tzu Chi. Apa itu arti cinta kasih, saya sangat terkesan sekali. Saya sebagai kordinatornya juga merasa senang, mendengar dan melihat kenyataan serta yang dibantu juga merasa senang,” kata Letkol Erna.

Sementara itu bagi Achmad Endang (60), mendapatkan pengobatan katarak dan bisa melihat kembali adalah merupakan anugerah yang tak ternilai. Selama hampir sepuluh bulan ini, kedua matanya terserang katarak. Selama itu pula kehidupannya terganggu. Ia pun hanya bisa beraktifitas tak jauh dari rumahnya. Namun setelah mata kanannya dioperasi, ia punya harapan baru untuk menjalani hidup yang lebih baik.

doc tzu chi

Para pasien sedang berisitrahat di ruang pemulihan sementara, setelah mendapatkan operasi katarak dan pyterigium.

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi bersama relawan Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) mendampingi setiap pasien yang ikut dalam bakti sosial katarak dan pterigium.

"Alhamdulillah saya bersyukur sekali. Mudah-mudahan untuk kedepannya yang sebelah lagi bisa dioperasi lagi,” katanya.

Selain pasien, kebahagiaan pun dirasakan oleh relawan Tzu Chi karena dapat membantu sesama. Seperti yang diungkapkan Tjong Lip. “Kami sebagai relawan Tzu Chi sesuai dengan ajaran Guru kita, kita itu ingin membantu sebanyak mungkin dan selagi kita mempunyai kesempatan, kita akan membantu lebih banyak yang membutuhkan dan menyebarkan cinta kasih universal,” ucap Tjong Lip.

Tjong Lip pun berharap setelah mendapatkan penanganan ini, para pasien dapat menciptakan harapan baru bagi hidupnya.  Baik dari segi ekonomi maupun kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik dari sebelumnya.


Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117

30 Maret 2017

Nindya Anatasya Angelia menyuapi Mak Ipon makan siang sesaat sebelum operasi. Menerima perlakukan yang penuh kasih sayang, Mak Ipon sangat terharu dan ingin melihat Nindy setelah bisa melihat kembali.

Menyambut Tahun Baru di Lapas

Menyambut Tahun Baru di Lapas

05 Januari 2017
Sabtu, 31 Desember 2016, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan baksos di Lapas Karimun untuk pertama kalinya. Kegiatan baksos tersebut bertujuan untuk menyambut pergantian tahun sekaligus menambah kehangatan dan rasa kekeluargaan bagi para warga binaan rutan.
Pentingnya Menjaga Kesehatan

Pentingnya Menjaga Kesehatan

22 Desember 2016
Dalam rangka memperingati HUT Polda Metro Jaya ke 68, Polda bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan Baksos Kesehatan pada Selasa, 22 November 2016 di Pondok Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor.
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -