Merasakan Kebaikan dan Kebenaran Ajaran Buddha
Jurnalis : Nopianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Jimmy, Mathias (Tzu Chi Batam)Minggu kedua di bulan Mei, Insan Tzu Chi Batam merayakan peringatan 3 hari besar: Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Dengan hati yang tulus, para peserta memberikan penghormatan kepada Buddha.
Minggu kedua di bulan Mei merupakan hari yang mempunyai berbagai arti bagi seluruh Insan Tzu Chi. Karena pada hari ini, relawan Tzu Chi akan merayakan 3 perayaan dalam 1 hari , yakni Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Pada hari yang penuh sukacita itu, relawan Tzu Chi di berbagai belahan dunia akan bersama-sama memandikan rupang Buddha demi menjernihkan pikiran dari kotoran batin.
Pada tahun ini, relawan Tzu Chi Batam menyelenggarakan upacara pemandian rupang Buddha di Lantai 1 lokasi pembangunan Aula Jing Si Batam. Jumlah peserta yang hadir di Aula Jing Si mencapai angka sebanyak 534 orang peserta. Di antaranya ada 321 berasal dari masyarakat setempat.
Setelah peserta berturut-turut berkumpul di lokasi perayaan waisak, relawan Tzu Chi Batam memulai prosesi pada jam 9 pagi. Susunan prosesi waisak kali ini dibagi menjadi empat blok yang membentuk persegi. Barisan pertama dari setiap persegi terdiri dari relawan komite dan komite kehormatan. Mereka mempersembahkan lilin dan air. Sedangkan relawan barisan kedua dari setiap persegi mempersembahkan bunga. Setelah mempersembahkan lilin, air, dan bunga, para relawan mengarahkan peserta memandikan rupang Buddha.
Menjadikan Aula Jing Si yang masih dalam tahap pembangunan sebagai lokasi perayaan Waisak tentunya bukan tanpa alasan. Menurut Leny (42), salah satu relawan Tzu Chi, lokasi tersebut dapat digunakan sebagai media untuk memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana perkembangan pembangunan Aula Jing Si di Batam.
Pada tahun ini, relawan Tzu Chi Batam menyelenggarakan upacara pemandian rupang Buddha di Lantai 1 lokasi pembangunan Aula Jing Si Batam. Jumlah peserta yang hadir di Aula Jing Si mencapai angka sebanyak 534 orang peserta.
Sebelum mengakhiri perayaan Waisak, relawan dan para peserta Waisak juga menghimpun niat baik melalui doa bersama.
Dikarenakan Aula Jing Si sedang dalam proses pembangunan, relawan Tzu Chi Batam juga melakukan berbagai tindakan keamanan. “Ada juga sebagian tempat yang kita tutup untuk keamanan,” ujar koordinator kegiatan Waisak tersebut. “Selain itu, kita juga menyediakan bantuan medis dari TIMA bila terjadi sesuatu (pingsan atau pusing) pada saat acara sedang berlangsung,” jelasnya. Sebelum mengakhiri prosesi, para peserta Waisak bersama-sama mendoakan dunia bisa damai dan tentram.
Wahdah (17) merupakan salah seorang peserta kegiatan Waisak kali ini. Meskipun memiliki Kepercayaan yang berbeda, tetapi ia merasakan keharmonisan pada acara waisak Tzu Chi. “Bagus sih karena kita di sini nggak hanya memandang satu agama, tetapi agama lain juga bisa ikut,” ujarnya.
Master Cheng Yen berpesan kepada insan Tzu Chi bahwa sebuah tujuan hidup yang tepat sangat diperlukan dalam kehidupan kita. Melalui pemandian rupang ini, Master Cheng Yen mencoba menyederhanakan makna perayaan waisak dalam konsep yang mudah dimengerti dan sesuai dengan perkembangan zaman agar semua orang bisa merasakan kebaikan dan kebenaran ajaran Sang Buddha.